Chapter 4

783 96 22
                                        

Makin dipikirkan, Baekhyun tidak mengerti mengapa akhir-akhir dirinya selalu memikirkan wanita ituㅡAnna. Jika boleh ia sebutkan satu-persatu bagaimana wanita itu selalu menguasai pikirannya, bahkan di saat ia tak menghendakinya. Dan hal itu mulai membuatnya frustasi.

Ayolah, hubungan mereka tidak sedekat itu meskipun keduanya telah melakukan kontak fisikit was just a sex with no feelings attached. Setiap kali mereka bertemu, Baekhyun selalu bersikap profesional seolah tak pernah terjadi apapun di antara mereka pun dengan Anna. Tetapi, justru sikap abainya malah membuatnya tanpa sadar selalu memikirkan wanita itu.

Dua minggu bahkan terasa begitu singkat dan kini mereka kembali bertemu, dalam frekuensi yang lebih sering. Dan Baekhyun sama sekali tak merasa terganggu, ia justru menikmatinya.

Ketika semua staf sedang mempersiapkan set untuk pengambilan adegan selanjutnya. Baekhyun duduk di kursi istirahatnya dengan santai. Tetapi kedua hazel coklatnya tak henti menatap ke arah yang sama, di mana Anna berdiriㅡhari ini wanita itu mengenakan celana jeans dan kemeja putih kebesaran dengan dua kancing atas yang sengaja di buka.

She's so damn attractive. And he's almost drooling by just looking at her.

"Mau kumintakan nomornya?" Kedatangan Manajer Ahn membuat Baekhyun dengan cepat mengalihkan pandangannya.

Membenarkan letak duduknya, Baekhyun mengambil botol air mineral dingin yang ada di atas meja lalu meneguknya sebelum akhirnya menoleh pada sang manajer, "apa?"

"Kau tertarik dengannya?"

"Siapa?" Berpura-pura tolol sesungguhnya bukan keahlian Baekhyun. Tetapi, kondisi seperti ini kadang terjadi jika ia tengah menutupi sesuatu.

"Kau tahu. Aku sudah menyadari jika ada sesuatu di antara kau dan wanita itu."

"Aku sungguh tidak mengerti dengan yang kau bicarakan, manajer."

Manager Ahn berdecih pelan, "sikapmu itu tak pernah berubah jika sudah tertarik dengan wanita."

Baekhyun tak merespon, ia kembali memusatkan perhatiannya pada arah yang sama.

"Aku tidak akan melarangmu kali ini. Just ... don't get caught," ujar manajer Ahn sebelum kemudian beranjak dari kursi, meninggalkan Baekhyun dengan kegundahan yang mulai menghantamnya.

Tak salah jika manajer Ahn mengkhawatirkannya. Pasalnya, ini juga bukan pertama kalinya Baekhyun mencoba mendekati wanita, entah itu sesama idol atau wanita dari kalangan biasa yang ia dapatkan dari teman atau kenalannya. Ia hanya belum pernah benar-benar berkencan dengan mereka.

Dari kejauhan, Baekhyun dapat melihat seorang staf menghampiri Anna. Wanita itu menoleh, dan dalam sepersekian detik itu tatapan mereka sempat bertemu satu sama lain. Kontan Baekhyun menunduk, ia menyugar rambutnya, kemudian beranjak dari kursi.

"Anna, seseorang memberikan bunga ini untukmu."

Meskipun Baekhyun tak berniat untuk menguping, tetapi telinganya mendengar dengan jelas apa yang di katakan oleh staf wanita itu. Tiba-tiba ia merasa penasaran dan akhirnya menoleh, tatapannya langsung jatuh pada sebuah bouqute bunga yang di genggam oleh Anna.

"Dari siapa?"

"Hm, aku tidak tahu. Seorang remaja yang memberikannya padaku. Apa di situ tidak ada surat apapun?"

Anna menatap bunga itu dengan dahi yang terlipat dalam. Ia mencoba mencari sesuatu, atau catatan si pengirim, namun ia tak menemukan apapun. Entah Anna harus merasa tersanjung karena seseorang mengirim bunga untuknya, atau membiarkan perasaan cemasnya kembali mencuat, sebab tak ada hal lain yang ia pikirkan tentang si pengirim bunga, selain nama Hwang Xuxi yang tanpa peringatan muncul dalam benaknya.

Shameless - BBHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang