Jaebum tengah bersiap berangkat ke lokasi syuting ketika indra pendengarannya dikejutkan dengan kegaduhan dari ruang tengah. Ia menghentikan aktifitasnya sejenak dan bergegas keluar dari kamar.
Laki-laki itu mengkerut marah ketika mendapati adik sulungnya mengobrak abrik ruang tengahnya.
"Ya! Hentikan, Hwang Xuxi!!"
Jaebum menarik lengan laki-laki yang terpaut 2 tahun lebih muda darinya itu dengan kasar, "brengsek! Kenapa kau mengamuk di rumahku?!"
Xuxi menghentak tangan Jaebum hingga terlepas dari lengannya, tatapan menajam, "kau bilang semalam Anna sudah pulang! Aku menunggu sampai pagi buta di depan apartemennya tapi dia tidak datang!"
"Apa?! Kau menunggu di apartemenya? Kau gila?!"
"Aku hanya ingin melihatnya."
"Hentikan obsesimu! Kau hanya membuatnya takut! Aku sungguh menyesal mengenalkannya padamu!" Jaebum berucap dengan geram. Selama ini, ia pikir saudara laki-lakinya itu sudah tidak lagi mengejar-ngerjar rekan kerjanya itu. Sebab, yang ia tahu, hubungan Anna dan adiknya itu sudah berakhir sejak tiga tahun silam.
"Aku tidak peduli. Aku masih mencintainya." Xuxi memalingkan wajahnya angkuh.
"Hubungan kalian sudah berakhir. Kenapa kau masih belum melupakannya?"
Satu kenyataan yang tak Jaebum ketahui hingga saat ini adalah bahwa obsesi yang adiknya miliki terhadap Anna bukan hanya obsesi biasa, tetapi sangat parah dan cenderung gila. Bahkan selama ini, pria itu tak pernah berniat menyembuhkan dirinya dan selalu berperilaku layaknya manusia normal.
"Dia cinta pertamaku."
Jaebum berdecak kasar, cinta pertama bullshit! Saat berpacaran dengan gadis lain sebelum mengenal Anna saja, pria itu selalu mengatakan bahwa mereka cinta pertamanya.
"Kembalilah ke Macao. Kau hanya menyusahkanku saja di sini." Jaebum membungkuk untuk mengambil barang-barangnya yang berserakan di lantai. Lantas kembali menyusunnya dengan rapi di atas rak.
"Aku akan ke tempat syutingmu untuk melihat Anna."
Mulut Jaebum terbuka tak percaya, "YA! kau hanya akan mengganggu pekerjaannya!"
"Tidak akan ketahuan. Aku hanya akan melihatnya dari jauh." Ujar Xuxi bersikeras. Ia tak memedulikan Jaebum yang memelototinya. Pria itu berlalu begitu saja.
"Hei?! Bereskan kekacauan yang kau buat!"
Dengusan kasar keluar dari mulut Jaebum, ia sungguh tak habis pikir dengan tingkah adik tirinya itu, umurnya sudah 27 tahun tapi kelakuannya seperti bocah! Sungguh tidak dapat di percaya. Sudah bagus pria itu tinggal di Macao, malah kembali ke Korea dan merecokinya.
Jaebum melirik arlojinya, ia nyaris terlambat dan semuanya karena ulah Hwang Xuxi yang kekanakan. Ia segera menyambar jaket dan kunci mobilnya, meninggalkan ruang tamunya yang masih berantakan.
Sebagai asisten sutradara Jaebum biasa akan datang lebih awal dari staf lainnya. Ketika tiba di lokasi syuting, ia mendapati mobil yang begitu familiar. Jaebum memarkirakan roda empatnya di sebelah mobil itu, kemudian keluar.
Tidak biasanya Anna datang sebelum dirinya. Apa wanita itu tidur di sini? Xuxi bilang Anna tidak pulang ke apartemennya semalam.
Jaebum mengintip ke dalam mobil, namun tak ada siapapun di dalam. Lantas ia segera masuk ke dalam gedung. Di dalam masih sangat sepi, masih ada sekitar 10 menit lagi sebelum yang lainnya datang.
"Anna?!" Ia berseru lantang seraya mengedarkan pandangannya. Tidak mungkin wanita itu tidur di dalam sini kan?. "Aaann? apa kau mendengarku?"
"Jaebum?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Shameless - BBH
FanfictionTerdesak keadaan membuat Anna sembarang masuk ke dalam kamar hotel. Jika boleh memilih, ia lebih baik mati dibandingkan harus tidur dengan mantan kekasihnya yang menurutnya adalah seorang psycho. Keadaan memang tak pernah menguntungkan Anna, jika i...