Chapter 16

353 53 18
                                    

"Apa semalam kau ke sini dengan mobilmu?" tanya Baekhyun yang baru saja selesai mengeringkan rambutnya. Ia berbalik menghadap Anna.

Wanita itu mendongak, menggelengkan kepalanya. Kedua matanya terus memperhatikan Baekhyun yang berjalan ke arahnya. Pria itu mengenakan kaus hitam polos dengan terusan celana semi formal dengan warna yang senada.

"Aku meninggalkan mobilku di apartemen dan ke sini naik taksi."

"Kenapa tidak minta Sehun untuk mengantarmu? Taksi juga tidak selamanya aman, Ann. Apalagi kau sendirian, juga sedang hamil."

Anna meraih kedua lengan Baekhyun dan meremasnya pelan, "Sehun juga baru pulang saat aku sampai di apartemen. Aku tidak ingin merepotkannya. Tidak apa-apa, Baekhyun. Jangan terlalu mencemaskanku. Aku baik-baik saja."

"Mulai sekarang aku tidak akan membiarkanmu pulang sendirian."

"Aku mengerti." Anna tersenyum, lantas menegakkan tubuhnya, "ayo ke bawah. Aku sudah menyiapkan sarapan."

Baekhyun mengangkat sebelah alisnya, "kau memasak?"

"Ya, tadinya aku berniat memasak sendiri untukmu. Tapi, di kulkasmu hanya ada daun selada dan juga makanan instan. Jadi, aku memesan makanan online."

Pria itu terkekeh, "maaf. Aku memang belum berbelanja bulan ini. Nanti aku akan menyuruh manajer Ahn untuk belanja bulanan."

Keduanya menuruni tangga dengan lengan Baekhyun yang senantiasa merangkul pundak Anna.

"Apa itu juga tugas manajermu?"

Baekhyun menyipitkan matanya dengan kepala yang di miringkan, berpikir. "Tidak juga. Sebenarnya aku lebih sering memesan makanan online. Karena, aku tidak begitu piawai dalam memasak. Tapi, manajer Ahn terkadang suka membeli beberapa bahan makanan yang mudah di masak dan juga bumbu-bumbu instan."

"Oh ..." Anna mengangguk pelan.

Pria itu menarik sudut bibirnya, "tapi, karena kau akan tinggal di sini. Aku akan berbelanja bahan makanan lebih banyak. Kau suka memasak?"

"Ya ... lumayan," jawab Anna. Dirinya memang tidak pandai memasak layaknya chef bintang lima. Tetapi, rasa masakannya juga tidak buruk jika untuk di konsumsi sendiri. Buktinya Sehun, pria itu menyukai masakannya.

"Okay." Baekhyun mengacak rambut Anna. Saat keduanya sampai di meja makan, matanya langsung tertuju pada makanan di atas meja. "Kal-guksu?"

"Hm. Apa terlalu berat untuk sarapan? Kau tidak suka, ya?"

Baekhyun menggeleng dengan cepat, "tidak. Aku menyukainya. Ayo makan. Kuahnya akan segera dingin." Pria itu menarik satu kursi untuk Anna, membiarkan sang wanita duduk terlebih dahulu. Kemudian, ia mengambil kursi di sebelahnya.

"Baekhyun .."

"Hm?" Pria itu menoleh.

"Soal kepindahanku ... biar aku saja yang mengurusnya nanti." Anna menatap Baekhyun, "maksudku, semua barangku, seperti pakaian dan yang lainnya. Aku bisa melakukannya sendiri. Tidak perlu merepotkan Sehun ..."

"Baiklah. Aku akan membantumu nanti."

Bibir Anna terbuka, hendak melontarkan kalimat. Namun, ia urungkan dan kembali melanjutkan sarapannya yang sempat tertunda. Sebenarnya, ini bukan hanya soal barang-barangnya. Meninggalkan tempat yang sudah lama kau tinggali tentu saja ada sedikit kesedihan. Meski tidak se sedih ketika ia pindah dari rumah lamanya yang kini telah menjadi rumah milik orang lain.

Ya. Setelah memilih untuk pindah karena rumah itu lumayan menyisakan kenangan buruknya karena ulah sang mantan kekasih. Anna terpaksa menjual rumahnya dan menyewa apartemen yang kini juga akan ia tinggalkan.

Shameless - BBHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang