"Baek, tapi ini belum ada satu minggu sejak dramamu selesai. Kau yakin akan memlakukannya sekarang?" tanya sang manajer seraya berusaha menyusul langkah Baekhyun yang berjalan menuju ruang rapat.
"Sangat yakin," jawab Baekhyun dengan tegas. Ia tahu mungkin keputusannya terlalu terburu-buru, dan ia juga mengerti kekhawatiran semua pihak, bukan hanya manajernya.
Namun, dirinya juga tidak ingin terus mengulur waktu. Ia juga sudah berjanji pada Anna untuk mengumumkan hubungan mereka ke publik segera setelah drama itu selesai.
Beberapa staff sudah terlihat menunggunya di dalam ruang meeting, dan begitu Baekhyun masuk ke dalam mereka serendak bangkit dari duduknya dan membungkuk dengan sopan.
Baekhyun mengulas senyum tipis, dan mempersilahkan semua orang untuk kembali duduk, sementara ia sudah duduk di kursinya dengan manajer Ahn yang duduk di sebelahnya.
"Bagaimana kabar kalian?" Itulah hal pertama yang ia ucapkan.
"Baik, depyonim."
Baekhyun mengangguk, "aku yakin semua yang ada di sini sudah mendengar kabar tentang hubunganku."
"Ya, depyonim. Kami dengar anda sudah bertunangan. Selamat atas pertunangan anda," ucap Kangmin, selaku PR. Manajer.
"Terimakasih."
"Jadi, apakah anda akan mengumumkan hubungan anda sekarang?"
"Ya. Aku akan melakukannya."
"Baik, depyonim. Kami akan memantau semua media dan memastikan tidak ada data pribadi tunangan anda yang bocor ke publik."
Baekhyun menghela nafas pelan, berusaha membuat dirinya lebih santai. "Mungkin ini akan sedikit menyulitkan kalian. Namun, aku yang menjaminnya sendiri, hal ini tidak akan mempengaruhi artis-artis yang ada di perusahaan kami," tuturnya, menatap satu-persatu staff yang ada di sana.
"Anda tidak perlu khawatir, depyonim. Kehidupan pribadi anda tidak akan mempengaruhi apapun di perusahaan."
Baekhyun mengangguk, ia melirik arlojinya, "baiklah. Terimakasih telah menyempatkan waktu untuk pertemuan mendadak ini. Kalian bisa kembali bekerja," ujarnya sebelum kemudian beranjak dari kursi dan mrninggalkan ruang rapat.
Tiba di ruangannya, Baekhyun mendaratkan tubuhnya di atas sofa seraya menyandarkan punggungnya. Ia mengehela nafas perlahan, matanya menatap tulisan namanya yang tertera pada papan kaca di atas meja.
Apa yang akan ia sampaikan pada penggemarnya tentu telah dirinya siapkan dengan matang. Di samping itu, Baekhyun tahu apa yang akan dirinya hadapi setelah ini dan bagaimana ia akan menyikapinya.
Baekhyun mengehembuskan nafas perlahan, ia menaruh ponselnya di atas meja usai mengirim surat itu melalui aplikasi khusus yang selalu ia gunakan untuk berinteraksi dengan penggemarnya.
Tidak ada hal lain yang ia pikirkan selain bayangan wajah Anna yang memenuhi kepalanya. Baekhyun baru hendak beranjak ketika seseorang mengetuk pintu ruangannya, membuatnya mengurungkan niatnya untuk pergi dan kembali duduk.
Minseok masuk ke dalam dengan santai, sebuah senyuman menghiasi wajahnya, "hei, bagaimana kau bisa mendahului, hyungmu?"
Baekhyun tersenyum ketika otaknya langsung memahami perkataan pria bermarga Kim itu. "Kau saja yang terlalu lama, aku jadi kasihan dengan Heeju,"
"Tch. Aku bahkan tidak tahu selama ini kau punya kekasih!" Minseok melempar bantal sofa ke arah Baekhyun yang dengan sigap di tangkap oleh pria itu.
Baekhyun hanya tertawa menanggapi perkataan rekannya itu.
"Aku juga baru mendengar namanya sekarang. Bayangkan, kita berteman hampir 12 tahun, aku bahkan tahu ukuran celana dalammu, lalu bagaimana bisa aku tidak tahu apa-apa soal ini? Kau membuatku terluka." Minseok berucap seolah-olah ia telah di khianati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shameless - BBH
FanfictionTerdesak keadaan membuat Anna sembarang masuk ke dalam kamar hotel. Jika boleh memilih, ia lebih baik mati dibandingkan harus tidur dengan mantan kekasihnya yang menurutnya adalah seorang psycho. Keadaan memang tak pernah menguntungkan Anna, jika i...