Suara gemuruh dari luar membuat kedua mata Baekhyun perlahan terbuka. Ia mengerjap sebelum kemudian menyadari jika Anna tidak berada di sampingnya. Tempat yang seharusnya di isi oleh sang wanita kosong, menyisakan hawa dingin yang membuatnya seketika panik. Ia segera beranjak dari tempat tidur, dan berjalan dengan cepat menuju pintu.
Tepat saat tangannya hendak memutar knop, pintu kamar mandi terbuka, kepalanya kontan menoleh dan mendapati sang wanita muncul dari balik pintu.
"Baekhyun, kenapa berdiri di sana?" tanya Anna dengan ekspresi wajah bingung. Menatap sang pria yang hanya mengenakan boxer hitamnya.
Baekhyun menghembuskan nafas pelan dengan perasaan lega, lantas melangkah menghampiri wanitanya, tanpa kata ia menarik Anna ke dalam pelukannya.
"Kenapa tidak membangunkanku?" tanyanya dengan suara parau. Lebih dari pertanyaan sederhana itu, kejadian kemarin membuat Baekhyun takut akan kehilangan Anna lagi.
"Aku berniat membangunkanmu setelah membuat sarapan," ujar Anna dengan lembut, "mandilah. Aku harus berganti baju."
"Aku masih ingin memelukmu," rengek Baekhyun layaknya anak kecil, ia menenggelamkam wajahnya di ceruk leher Anna. Matanya terpejam, seraya menghirup dalam-dalam aroma sabun yang menempel di kulit sang wanita.
Senyuman tipis tersungging di bibir Anna, "kau sudah memelukku semalaman, apa masih belum puas?"
Pria itu mengangkat wajahnya, menatap wanitanya lekat-lekat, "sweetheart, it's never enough when I'm with you."
Anna terkekeh kecil, "isn't it too early to be this flirty?"
Dalam satu waktu, Anna akan menemukan Baekhyun bertingkah seperti anak-anak, dan dalam waktu singkat pria itu akan berubah pada sikapnya semula, jantan dan menggoda.
"Only to you," jawabnya dengan senyuman miring menghiasi wajahnya.
Jantung Anna berdebar penuh antisipasi saat Baekhyun perlahan mendekatkan wajahnya, kedua matanya tak lagi menatapnya, melainkan bibirnya. Nafas hangat mereka saling berbenturan dan detik selanjutnya sapuan lembut dan basah menyapa bibirnya.
Baekhyun melumat bibir Anna dengan penuh perasaan, menyesap rasa manis dari bibir sang wanita. Sebelah tangannya menahan tengkuk sang wanita.
"Morning kiss," ujar Baekhyun setelah ciuman mereka terlepas. Ia menatap Anna dengan hangat, "we will meet dr. Soobin, right? Jadi bersiaplah, aku akan mandi dengan cepat. Dan tidak perlu membuat sarapan. Kita bisa sarapan di luar."
Baekhyun mengusak rambut Anna sebelum kemudian berbalik, hendak melangkah menuju kamar mandi saat wanita itu menahan lengannya, membuatnya menoleh, "what?"
Anna menggigit bibir bawahnya, "bisakah aku pergi sendiri saja?"
"No. Sweetheart. I'll come with you." Baekhyun berucap dengan lembut.
Bibir Anna terbuka hendak mengutarakan kalimat, namun hal itu ia urungkan saat Baekhyun menatapnya dengan tajam. "Jangan membantahku, mengerti?" Katanya tegas dan penuh penekanan.
Anna bukannya tidak ingin ditemani oleh Baekhyun. Dirinya hanya takut jika seseorang akan memergoki mereka. Terutama jika orang-orang mengenali Baekhyun. Apa yang akan mereka pikirkan jika melihat pria itu pergi ke dokter kandungan dengan seorang wanita. Pemikiran tersebut jelas membuat Anna cemas.
Getaran pada ponsel seketika membuyarkan pikiran Anna, ia melepaskan tangan Baekhyun dan segera mengambil benda pipih itu. Nama Jiyeon tertera pada layar, ia menghirup nafas dalam sebelum kemudian menjawab panggilan tersebut.
"Ya Jiyeon."
"Anna, akhirnya kau menjawab telponku."
"Ada apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Shameless - BBH
FanficTerdesak keadaan membuat Anna sembarang masuk ke dalam kamar hotel. Jika boleh memilih, ia lebih baik mati dibandingkan harus tidur dengan mantan kekasihnya yang menurutnya adalah seorang psycho. Keadaan memang tak pernah menguntungkan Anna, jika i...