Chapter 6

517 79 20
                                    

Langkah kaki Sehun terhenti di salah satu ranjang yang di isi oleh sepupunya. Satu jam yang lalu dirinya mendapat kabar dari pihak rumah sakit bahwa Anna tengah di rawat usai jatuh pingsan di tempat kerjanya.

Sehun mengamati wajah Anna yang masih terpejam. Padahal setahu Sehun, sepupunya itu jarang sekali sakit. Namun, ia rasa wanita itu bekerja terlalu keras hingga melupakan kesehatannya.

"Selamat sore."

Sehun menoleh dan mendapati seorang dokter telah berdiri disampingnya, ia mengangguk sopan seraya mengulas senyum tipis.

"Apa anda keluarga pasien?"

"Benar. Aku sepupunya."

"Oh begitu. Perkenalkan, aku Kim Youngsan, dokter yang merawat Anna." Lelaki berjas putih itu tersenyum, menampakan deretan giginya yang rapi.

"Oh Sehun."

"Uhm begini, sepertinya Anna terserang alergi. Apa kau tahu jika selama ini sepupumu memiliki alergi makanan tertentu?"

Sehun tercenung, sebelum kemudian mengangguk pelan. Tidak ada yang lebih tahu dari siapapun selain dirinya kalau Anna alergi terhadap buah tomat. "Ya, setahuku dia alergi tomat."

"Anna memiliki hipersentivitas yang cukup tinggi pada buah tomat. Tidak heran jika dalam waktu singkat, tubuhnya bereaksi cepat terhadap alergen yang di konsumsinya. Beruntung ia segera di larikan ke rumah sakit sebelum terjadi hal yang lebih buruk," dokter Kim memaparkan penjelasannya dengan tenang.

Sehun sekilas menatap Anna, sekarang ia dapat melihat ruam kemerahan yang timbul di sekitar leher wanita itu. Awalnya ia berpikir jika itu adalah gigitan nyamuk.

"Kami juga sudah memberinya obat anti alergi. Dan sudah meresepkannya. Jadi, tidak perlu khawatir."

"Terimakasih dokter."

Kim Youngsan mengangguk, "aku akan memeriksanya kembali setelah dia sadar."

Setelah sang dokter pergi, Sehun mendudukan tubuhnya pada sebuah kursi. Ia menyilangkan kaki dengan kedua tangan yang menyatu di atas paha. Beberapa saat kemudian, ia mendapati Anna yang perlahan membuka matanya, kontan ia menegakkan punggungnya.

"Hei, Anna, kau sudah sadar?"

Wanita itu membasahi bibirnya yang terasa kering sebelum menoleh pada sumber suara yang sangat dikenalinya, "Sehun, sedang apa kau di sini?"

"Kau serius menanyakan itu?" Sehun menatap Anna tak percaya.

"Hm." Anna menjawab dengan santai seraya berusaha mendudukkan dirinya.

"Kau pingsan! Tentu saja aku di sini untuk melihat apakah sepupuku masih hidup atau tidak." Sehun menggerutu dengan kesal. Tetapi sungguh, ia tidak benar-benar serius dengan ucapannya.

Anna tertawa pelan, "jam berapa? Aku harus kembali ke lokasi syuting," wanita itu hendak menurunkan kedua kakinya dari ranjang ketika Sehun dengan cepat menahannya.

"Tidak. Kau tetap di sini, atau pulang dan istirahat di apartmenmu."

Anna menghela nafasnya dan melepaskan tangan Sehun dari lengannya, "I'm fine."

"Apa kau tahu kenapa kau bisa pingsan dan berakhir di sini?" tanya Sehun, sementara sebelah tangannya menekan tombol pemanggil perawat.

Sebelum Anna dapat menjawab, seorang dokter datang dan tersenyum kepadanya.

"Aku akan memeriksa kondisimu. Bisa kau kembali berbaring?" pinta sang dokter. Dan Anna tentu saja melakukan apa yang dimintanya tanpa mengajukan protes, "apa kau masih merasa mual?"

Shameless - BBHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang