Chapter 15

401 66 22
                                    

Sehun duduk dengan santai di atas sofa dengan satu cup ramyeon yang mengepul-ngepul di meja. Rambutnya masih setengah basah karena ia baru saja mandi dan belum sempat sepenuhnya mengeringkan rambut sebab perutnya yang sudah melolong lapar tak tertahankan.

Pria itu memang selalu bersikap selayaknya di rumah sendiri meskipun nyatanya tempat ini adalah milik sang sepupu.

Selagi menunggu suhu kuah ramyeonnya menurun, sebab ia tak suka jika makan makanan yang masih panas. Sehun membuka akun instagramnya. Setelah menjadi model, ia mulai memperhatikan sosial medianya dan sering mengunggah foto, terutama jika dirinya habis melakukan pemotretan.

Lihat saja sekarang. Angka pengikutnya meningkat drastis. Dari ribuan, menjadi ratusan ribu. Padahal ia baru memposting tiga foto. Sepertinya ini berkat Baekhyun juga. Kepopuleran pria itu memang sungguh luar biasa.

Sehun meletakkan ponselnya di atas meja dan meraih cup ramyeonnya. Ia hendak menyuapkan gulungan mie tersebut ke dalam mulutnya ketika seseorang menerobos masuk ke dalam apartemen Anna. Membuatnya terkejut sekaligus bingung.

"Di mana Anna?" tanya Baekhyun to the point.

"Hyung ... kau mengagetkanku." Sehun kembali menaruh makanannya di atas meja. Kini perhatiannya teralih pada Baekhyun sepenuhnya.

"Anna di kamarnya?" Baekhyun mengabaikan ucapan Sehun, dan membawa tungkainya menuju kamar Anna. Namun, sebelum mencapai pintu perkataan Sehun berhasil menghentikkannya.

"Tunggu, Anna tidak ada di kamarnya."

"Apa?"

"Seharusnya aku yang bertanya. Kenapa kau di sini? Bukankah kalian seharusnya bersama?"

Baekhyun mengerutkan alis, "apa maksudmu, Sehun?"

"Anna tadi pulang, dan mengambil beberapa pakaian. Dia bilang, mau menginap di rumahmu."

"Apa?" Baekhyun sungguh tak mengerti dengan situasi yang terjadi saat ini. Benar-benar seperti orang tolol yang tidak tahu apa-apa.

Sehun berjalan mendekat, "apa yang terjadi?"

Tidak ada sepatah katapun yang keluar dari bibir Baekhyun guna menjawab pertanyaan Sehun, ia sama bingungnya dengan pria itu. Satu-satunya yang harus dilakukannya untuk membuktikan ucapan Sehun adalah dengan segera pulang ke rumahnya.

"Tidak apa-apa. Lanjutkan makanmu. Aku pergi."

Baekhyun berlalu. Meninggalkan Sehun yang masih terpaku di tempatnya.

Mobil sport berwarna perak itu melesat di pusat kota, menembus udara malam yang dingin. Baekhyun menginjak pedal gasnya dalam-dalam, demi mencapai tujuannya dalam waktu singkat.

Tak ada waktu untuk berlama-lama, begitu sampai Baekhyun segera melepas sabuk pengamannya dan menjejakkan kakinya keluar. Meskipun dirinya sudah memberitahu Anna password rumahnya, namun ia sendiri tidak yakin jika wanita itu akan masuk ke dalam.

Benar saja, ia sungguh melihat Anna berdiri di depan pintu seraya bersandar pada dinding. Kepala wanita itu seketika meneggak tatkala melihat kehadirannya.

Kedua bahu Baekhyun merosot lemah, perasaan cemas yang membelenggunya meluap dalam sekejap begitu kedua matanya bertemu dengan tatapan lembut milik Anna.

"Ann ... kenapa tidak menjawab telponku? Tidakㅡ" Baekhyun segera meralat ucapannya, "kenapa kau mengabaikanku seharian ini? Dan sekarang kau tiba-tiba ada di sini? Bisa kau jelaskan semuanya? Karena aku sangat mencemaskanmu," ujarnya setenang mungkin. Tatapan mengunci pandangan sang wanita.

"Maaf, aku bisa menjelaskannya padamu."

Baekhyun menghela nafas pelan, "ayo ke dalam. Kenapa kau tidak langsung masuk?"

Shameless - BBHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang