Selama dua pekan ini, Anna merasa jika dirinya sudah menemukan kembali kedamaiannya. Ia tidak lagi mencemaskan sesuatu yang mengganggu pikirannya. Selain kandungannya yang kini menjadi prioritas utamanya.
Sejak memasuki bulan ke tiga kehamilannya. Anna bisa merasakan babybumpnya yang semakin nampak. Ada sensasi tersendiri yang tidak bisa ia jelaskan setiap kali ia mengusap perutnya. Merasakan kehadiran bayinya di dalam sana.
Namun, hal tersebut juga membuat Anna selalu berhati-hati dalam memilih pakaiannya. Terutama jika dirinya pergi keluar atau bekerja. Tentu karena orang-orang di sekitarnya belum mengetahui soal kehamilannya.
Meski begitu, Anna tidak pernah mengeluhkan hal ini kepada Baekhyun. Sebab, dirinya sangat mengerti bagaimana posisi pria itu. Anna juga tidak merasa keberatan, tidak ada yang ia khawatirkan selama mereka tetap bersama-sama. Itupula hal yang selalu Baekhyun tekankan padanya.
Anna menyentuh logam dingin yang melingkar di jari manisnya. Sebuah cincin yang Baekhyun sematkan untuk mengikatnya.
Malam itu, tidak ada lilin, tidak ada kejutan istimewa ataupun ruangan yang di hias bunga-bunga. Namun, Baekhyun melamarnya di hadapan kedua orang tua pria itu. Moment tersebut tak pernah tak berhasil membuat dadanya berdesir setiap kali ia mengingatnya.
"Kau tersenyum sendiri sejak tadi, apa kau baik-baik saja, Anna?" tanya Yojung yang entah sejak kapan berdiri di hadapannya.
Anna mengerjap, menyadari jika dirinya telah melamun sampai-sampai tak melihat wanita itu di sini. Ia berdehem pelan, menetralkan kembali raut wajahnya. "Ya. Aku baik. Ada apa, Yojung?"
"Nothing. Aku hanya ingin tahu, apa yang kau lakukan di sini. Sementara, semua orang di sana menonton adegan ciuman."
Nafas Anna tercekat, "a-ah, apa aku harus melihatnya juga?"
Yojung mengendikkan bahunya, "tidak harus. Tapi, kau tahu? Baekhyun terlihat sangat pro. Aku sampai tidak bisa berkata-kata."
"Benarkah?" tanya Anna dengan ekspresi terkejut yang di buat-buat.
"Ya. Aku yakin penggemarnya akan menggila saat episode itu di tayangkan." Yojung tertawa kecil.
Dalam naskah memang tertulis pemain utama pria dan wanita akan jatuh cinta di akhir episode. Dan si penulis juga membuat pemain utama untuk berciuman. Sebenarnya, hal itu tak pernah menjadi masalah untuk Anna. Bagaimanapun itu adalah bagian dari pekerjaan. Tidak ada yang perlu ia cemaskan.
Anna juga merasa senang saat melihat tanggapan penonton yang sangat positif tentang drama ini. Mereka juga memuji akting Baekhyun. Namun, pasangan dalam drama tak pernah lepas dari imaginasi para penikmatnya. Seperti komentar-komentar yang mengatakan jika Baekhyun terlihat sangat cocok dengan Jihyun.
Mungkin itu yang membuat Anna memilih untuk tak melihat kiss scene mereka. Apa ini yang di sebut dengan rasa cemburu?
Anna menggeleng untuk menepis pikirannya. Ia mengambil minumannya di atas meja, meneguk cairan manis itu untuk membasahi kerongkongannya yang mendadak terasa sangat gersang.
Getaran pada ponsel Anna membuat perhatiannya teralihkan pada benda pipih itu.
"Aku akan kembali ke sana," ucap Yojung.
Anna mengangguk, "baiklah." Ia segera menjawab telpon tersebut tanpa menundanya lebih lama ketika nama sang sahabat tertera pada id caller.
"Anna! Tebak aku ada di mana?"
"Wait. Don't say. Are you in SK?" tanya Anna.
"Yes! Haha. Let's meet."
"Kapan kau datang? Kenapa tidak mengabariku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Shameless - BBH
FanfictionTerdesak keadaan membuat Anna sembarang masuk ke dalam kamar hotel. Jika boleh memilih, ia lebih baik mati dibandingkan harus tidur dengan mantan kekasihnya yang menurutnya adalah seorang psycho. Keadaan memang tak pernah menguntungkan Anna, jika i...