Part 6 Perhatian

88 4 0
                                    

"Perhatian yang tiba-tiba"
~▪•°•▪~
Happy Reading
***

Guru yang ditunggu-tunggu oleh kelas Lyora akhirnya datang juga, Panggil saja Pak Reja, salah satu guru SMA Angkasa, Ia mengajar mata pelajaran matematika.

Kebanyakan guru yang mengajar matematika, pasti sikapnya dingin, jutek, dan galak. Tetapi tidak dengan Pak Reja, malah kebalikannya. Walaupun Ia sangat tegas, tetapi Pak Reja sangat baik hati, dan pastinya penyabar saat menjelaskan

Seperti saat ini Pak Reja sedang menjelaskan materi sangat teliti dan memberi contoh agar semua siswa dapat paham dengan apa yang Ia sampaikan

Walaupun gurunya itu sangat teliti dalam menjelaskan, tetap saja bagi Lyora tidak mengerti. Dengan otaknya yang pas-pasan membuat dirinya pusing, masuk telinga kanan, lalu keluar telinga kiri, seperti itulah kiranya

Beda halnya dengan Naca, si wajah datar yang mempunyai IQ tinggi, kecerdasannya melebihi apapun. Saking cerdasnya, mengerjakan satu soal pun dengan kecepatan beberapa detik saja, wow sangat hebat bukan.

Setelah selesai menjelaskan, Pak Reja memerintah semua murid untuk membagi beberapa orang menjadi beberapa kelompok.

Yang otaknya pintar maupun setengah pintar, mereka disuruh untuk menjadi ketua kelompok, diantaranya Naca

Semua siswa diperintah untuk berhitung terkecuali ketua kelompok yang sudah ditunjuk, mereka mulai berhitung dari kursi paling depan sebelah pojok hingga seterusnya.

Setelah selesai berhitung mereka bergabung dengan nomor yang sama, misalnya satu dengan satu lagi, dua dengan dua lagi, seperti itulah gambarannya.

Dan yang membuat keberuntungan bagi Lyora, Ia sekelompok dengan Naca. Bukan apa, karena sekelompok dengan Naca akan mempermudah mengerjakan tugasnya.

Tetapi sahabatnya, yaitu Zeva tidak sekelompok dengan Lyora. Dikarenakan sistem pembagian kelompok nya dengan cara berhitung, dan sayangnya mereka juga sebangku, alhasil mereka terpisah.

"Yah kita nggak sekelompok" Zeva menghela napas berat dan bibirnya maju beberapa senti yang langsung dicubit oleh Lyora, karena saking gemasy nya melihat Zeva cemberut.

"Cuman kelompok Zev, bukan berpisah selamanya" Ucap Lyora

"Udah sana, gabung kelompok lo" usir Lyora sambil mendorong bahu Zeva dengan pelan

Lyora yang melihat Zeva berjalan meninggalkannya dengan raut wajah memelas, membuat dirinya tertawa tertahan.

Lalu, setelah kepergian Zeva. Lyora membalikan badannya yang dimana ternyata dari tadi Naca sudah berada dibelakangnya yang tengah duduk memperhatikannya dengan sebelah kakinya ditumpu diatas pahanya.

Lantas Lyora yang menyadari bahwa dirinya tengah diperhatikan oleh Naca, tersenyum kaku seraya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Sedangkan Naca yang sedari tadi tak sedikitpun memutus pandangannya dari Lyora, terkekeh menyaksikan film roman yang diciptakan oleh kedua makhluk aneh itu.

"Ok, kalian sudah bergabung dengan kelompoknya masing-masing?" Tanya Pak Reja yang membuat Lyora langsung duduk dikursi sebelah Naca

"Sudah pak" jawab sebagian murid

Lalu, Pak Reja membagikan selembaran kertas yang berisikan soalan-soalan yang harus dikerjakan

"Semuanya sudah memegang lembar soal yang saya berikan?"

"Nah Bagi ketua kelompok, tugas kalian mengajarkan anggota kelompok kalian, bagaimana cara mengerjakannya. Dan kalian yang menjadi anggota kelompok, harus benar-benar paham dengan cara mengerjakan soalannya. Karena nanti saya akan tes kalian satu persatu."

LyoCa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang