Part 26 Memabukan🔞

70 4 6
                                    

"Aku Menginginkan, Mu!"
~▪•°•▪~
Happy Reading
***

Ketika sakit semua orang pasti ingin dimanja-manja, di sayang-sayang dan di perhatikan. Seperti saat ini Lyora tengah tiduran diatas kasur dengan kepala diatas dada bidang Naca.

"Naca." Seru Lyora terdengar pelan seraya mendongak menatap Naca yang sama tengah menatapnya balik.

"Jangan marah-marah lagi, takut." Cicit Lyora menurunkan pandangannya kepada kancing piyama Naca, karena tak berani menatap mata Naca yang tajam.

Naca membelai surai legam milik Lyora sambil berkata__

"Tidak janji, aku akan menegur mu bila salah, itu adalah kewajibanku sebagai suami. dan__" jeda Naca seraya mengangkat dagu Lyora dengan jarinya agar menatap mata Naca.

"__tugas istri harus melayani dan menuruti semua perintah suami, bukan?" Lanjut Naca dan Lyora mengangguk menyetujui.

"Jika istri menjalankan tugasnya dengan baik, apakah suami bisa mengabulkan permintaannya?" Tanya Lyora balik dan Naca menjawab dengan yakin.

"Ya, bila suami mampu, kau bisa memintanya."

"Bisahkah Naca mencintai ku sepenuh hati dan memperlakukanku layaknya istri sungguhan?!"

Naca sedikit tertegun dengan ucapan Lyora, Naca tak menyangka Lyora akan menjebaknya dengan pancingan kata-kata yang Naca ciptakan.

"Lyo tahu, Naca pasti tidak bisa mengabulkan permintaanku. Karena yang dicintai Naca bukan Lyo, melainkan Rara."

"Walaupun begitu Lyo tak akan pernah membiarkan Naca jatuh kepelukan Rara, Lyo akan membuat Naca jatuh hati kepada Lyo."

"Biarlah Lyo dikatai orang jahat, asalkan Naca selalu berada di sisi Lyo. Apapaun yang terjadi dimasa depan, Lyo akan mempertahankan pernikahan kita. Karena Lyo sangat mencitai Naca."

Diakhiri dengan kalimat ungkapan, Lyora mencium bibir Naca dan Naca yang masih tertegun dengan ungkapan Lyora semakin terkejut dibuatnya.

Ini kedua kalinya Lyora mengungkapkan perasaanya, bedanya sekarang Lyora lebih lantang membeberkan perasaannya dibanding waktu di UKS.

Lyora hanya menyentuh bibir Naca tidak melumatnya, ada rasa malu dihatinya karena sikap beraninya yang tiba-tiba mencium Naca. Namun apalah daya semua sudah terjadi.

Lyora menarik kepalanya hingga bibirnya terlepas dengan bibir Naca. Lyora duduk diatas tempat tidur menghadap Naca sambil menunduk malu. "Maaf." Cicit Lyora merasa takut jika saja Naca mengatainya wanita murahan.

Naca mengangkat dagu Lyora yang menunduk hingga tatapan mereka bertemu, seketika Naca menarik tengkuk Lyora dan melumat bibir Lyora. Alhasil Lyora membulatkan matanya sempurna, Lyora kira Naca akan mengatainya, namun ternyata malah sebaliknya.

Sekarang giliran Lyora yang dibuat terkejut oleh Naca, awalnya Lyora ingin berontak tapi lama kelamaan ciuman itu mulai menuntun sehingga Lyora mulai terbuai dan sebisa mungkin Lyora mengimbangi ciuman tersebut.

Emmmhhh...

Dalam ciuman tersebut Lyora mengerang keras saat tangan Naca bekerja di tubuhnya.

Lyora ingin menyudahi ciuman yang memabukan tersebut, karena Ia hampir kehabisan napas.

Tapi Naca malah semakin memperdalam ciumannya, dari mengabsen setiap inci rongga mulutnya, menyedot, hingga bersilat lidah.

"Egghhh.. s-sudahhh."

Lyora mendorong dada bidang Naca dibarengi dengan desahan tertahan karena Naca masih setia memainkan bagian tubuh sensitiv nya, hingga pangutan mereka terlepas baru Naca berhenti memainkan.

"Lyo butuh oksigen Naca__ ahh geli." Omel Lyora yang belum selesai karena Naca kembali menggoda tubuhnya.

Malam sebelumnya Naca susah payah menahan hasratnya agar tidak menerkam Lyora, namun kali ini Naca tak bisa menahannya lagi. Lyora harus menerima hukumannya karena telah berani memancingnya.

"Aku menginginkan, mu!" Bisik Naca tepat disebelah telinga Lyora dan Lyora yang pikirannya sudah tak jernih lagi. Pasrah, mengikuti permainan Naca.

Malam itu mereka menghabiskan waktu berdua dengan bergulat diatas tempat tidur, seolah tak ada esok hari Naca menerkam Lyora tiada henti dan jangan lupakan Naca selalu menyemburkannya didalam.

Walaupun Lyora bisa dibilang sedang sakit, tapi anehnya ketika di dekat Naca. Mual-mual dan pusing yang seharian menyerangnya, tiba-tiba sirna dalam sekejap.

Mungkin ini akan menjadi salah satu penemuan obat mujarab untuk Lyora ketika merasakan mual lagi. Pikir Lyora.

***

LyoCa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang