Part 34 Akar Permasalahan

65 3 0
                                    

"Teka-teki mulai terpecahkan"
~▪•°•▪~
Happy Reading
***

Lyora terbangun dan mendapati dirinya di kamar bukan di Uks. Lyora menggerakan tubuhnya untuk duduk dengan telapak tangannya menekan kasurnya.

Sstt...

Saat Lyora hendak berhasil duduk hingga bersandar disandaran ranjang. Lyora memijat pelipisnya yang pening seraya menekan perutnya yang mual.

"Naca."

Lyora mengedarkan pandangannya kesegala arah mencari keberadaan Naca, tapi tak mendapati Naca dimanapun

"Egghh.. kenapa mual sekali."

Lebih baik Lyora memejamkan matanya sejenak dengan masih bersandar pada sandaran ranjang.

Ceklek...

Hingga Lyora membuka kelopak matanya yang terpejam, lalu menoleh kearah pintu yang terbuka. Dan Lyora mendapati Naca tengah berjalan kearahnya.

"Naca."

"Sudah bangun?"

Lyora mengangguk lemas. "Perut Lyo nggak enak." Adunya kepada Naca yang sudah berada didekatnya, duduk disamping, menghadapnya.

"Mau makan? Dari siang kamu belum makan." Tawar Naca dengan mengelus surai legam milik Lyora, sehingga Lyora memejamkan matanya sejenak merasakan elusan hangat tersebut.

Lyora mentap Naca sayu, lalu menggeleng. "Perut Lyo nggak enak bukan karena laper. Tapi rasanya pengen muntah."

Naca menghela napas pelan, mungkin ini bawaan sang bayi yang ada didalam perut Lyora. Lantas tangan Naca yang berada diatas rambut Lyora turun mengelus perut buncit Lyora. Lalu Naca mendekatkan kepalanya tepat didepan perut buncit Naca.

"Baik-baik didalam sana ya Nak! Jangan buat Mommy mu kesakitan."

Untuk pertama kalinya Naca mengajak bicara pada bayi mereka, dan tanpa Naca sadari Lyora tersenyum hangat. Hatinya tersentuh, rasanya Lyora bahagia hanya dengan sikap manis Naca kepada bayi yang ada didalam perutnya.

Cup

Naca, mengecup perut buncit Lyora lama. Lalu menjauhkannya dari perut Lyora setelah selesai.

"Naca!" Panggil Lyora setelah Naca kembali kepada posisinya, duduk disampingnya dengan menghadap dirinya.

"Kenapa? Ada yang ingin kau tanyakan?" Tanya Naca kembali mengelus surai legam milik Lyora.

"Apa Naca nggak marah sama Lyo?" Tanya Lyora dengan menatap Naca hati-hati dan Naca mengerutkan keningnya tak mengerti dengan pertanyaan Lyora.

Dan Lyora kembali mempertegas pertanyaannya yang sempat tak dimengerti oleh suaminya itu.

"Soal Rara."

Barulah Naca mulai mengerti kemana arah pertanyaan Lyora.

Sebelum menjawab, Naca menatap Lyora dengan tatapan teduh tak seperti biasanya yang selalu menampilkan tatapan tajam.

Sedangkan Lyora. Ia balik menatap Naca, menunggu jawaban Naca dari pertanyaannya.

"Aku tahu kamu bukan orang seperti itu. Membuat orang lain celaka, itu bukan kebiasaan mu__"

"__Tapi..." Sela Lyora menggantung manakala Naca kembali bersuara.

"Sstt... Kamu melukai tangan Rara pasti ada sebabnya bukan?"

Mengerti dengan kegelisahan Lyora, Naca mudah menebak apa yang Lyora pikirkan saat ini.

"Jadi lupakanlah! Jangan menambah beban pikiranmu, ingat! Kamu sedang hamil Lyora. Aku tidak mau terjadi sesuatu kepada bayi kita."

LyoCa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang