Part 41 Mengakhiri

55 2 4
                                    

"Keputusan terbaik."
~▪•°•▪~
Happy Reading
***

Beberapa hari ini keadaan Lyora mulai membaik, namun sepertinya dunia tidak mau melihatnya tenang walau sedetik pun.

Pagi ini, teror itu kembali datang. Membuat satu sekolah menjadi gempar dengan berita terhangat mengenai sebuah foto yang di kirimkan oleh akun fake.

Didalam foto tersebut terdapat kedua insan berbeda jenis tengah berada di sebuah Mall, namun salah satu wajah dari keduanya tidak terlihat jelas.

Orang misteriua yang menyebar foto tersebut sepertinya sengaja mem-blur wajah Lyora dan membiarkan wajah Naca terekspos, agar semua siswa SMA Angkasa menebak-nebak siapa wanita yang bersama Naca?

Gelisah? Ya, Lyora sangat gelisah.

Bagaimana tidak? Foto itu pasti mudah di tebak oleh sebagian orang yang sudah hafal betul dengan Lyora dan tak akan mungkin mengira bahwa orang yang bersama Naca itu adalah Rara. Dalam postur tubuhnya pun sudah berbeda.

Drrtt.. Drrtt.

Bunyi getarah dari benda pipih menyadarkan Lyora dari kepanikannya.

Dengan buru-buru Lyora mengangkat telfon tersebut tanpa melihat siapa orang yang telah menelfonnya, karena Lyora yakini bahwa yang menelfonnya itu pasti orang yang sudah menggemparkan SMA Angkasa.

"Bagaimana, apakah kau senang dengan hadiah dari ku? Terimalah hadiah dari ku sebagai bentuk penyambutan mu."

Benar saja, disebrang sana orang itu berbicara lebih dulu. Namun sayang Lyora tidak bisa mengetahui jenis kelamin orang misterius itu, karena orang misterius itu mengubah suaranya menjadi suara robot.

"Apa mau lo, bajingan?" Murka Lyora kepada orang yang terus-terusan menerornya.

Namun orang itu mengabaikan pertanyaan Lyora sehingga Lyora semakin geram kepada orang misterius itu.

"Selamat menikmati dan tunggu hadiah-hadiah dari ku selanjutnya."

Tut.. Tut.. tut..

Setelah mengatakan itu, orang misterius tersebut mematikan panggilannya secara sepihak tak lupa dengan suara terbahak kencang.

Lyora yang semakin murka, mencaci maki orang misterius itu lewat handphone nya.

"Tunggu, jangan matikan panggilannya sialan.. Aahhh dasar manusia bajingan berani di kandang, lawan gue langsung setan, jangan hanya sembunyi. Temui gue langsung brengsek.. ahhh bagaimana ini."

Di akhir kalimat Lyora langsung ambruk diatas rerumputan taman belakang, Lyora menangis histeris memikirkan bagaimana nasibnya jika satu persatu rahasia yang Ia sembunyikan rapat terbongkar dengan begitu saja.

Jika yang terbongkar hanya foto itu saja Lyora tak apa, karena pasti semua orang akan mengira Lyora telah merebut Naca dari Rara dan menjalin hubungan.

Tapi bagaimana bila dari foto itu akan merembat kepada status pernikahan Lyora dengan Naca? Lyora tak sanggup menerimanya, Lyora terlalu takut impian Naca akan hancur karena nya. Lyora tidak mau.

○•°

"Lyora."

Lyora berhenti berjalan tanpa menoleh keseumber suara hingga Lyora menatap kosong pada orang yang telah berdiri dihadapannya dengan tampang khawatir

"Lo baik-baik saja kan?" Tanya Zeva sambil memegang kedua bahu Lyora dan Lyora menggerakan kepalanya ke kiri-kanan, pelan.

"Bagaimana jika orang-orang tahu hubungan gue sama Naca dan merembet pada kandungan Gue? Gue harus gimana Zeva? Gue gk mau karena hal ini, karir Naca hancur__"

LyoCa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang