Part 1 Blur

154 7 0
                                    

"Perhatian yang tersembunyi"
~▪•°•▪~
Happy Reading
***

Hiruk pikuk terdengar jelas dari area lapangan, berbondong-bondong siswa menuju lapangan, banyak sekali orang-orang berlalu lalang kesana kemari untuk mencari tempat barisan yang sudah ditentukan, dari mulai siswa, petugas, guru dan Staff tata usaha, maupun kepala sekolah. Semuanya ikut serta dalam melaksanakan upacara dihari senin.

Sekiranya semua sudah siap, upacara akan segera dilaksanakan, Suara lantang terdengar dari pemimpin upacara pertanda bahwa upacara akan segera dimulai.

Belum saja MC mengeluarkan suaranya, terdengar suara nyaring dari arah luar lapangan menghentikan kegiatan tersebut

Suara yang nyaring itu mengundang seluruh atensi peserta upacara mengalihkan perhatiannya kepada seorang gadis yang berdiri diluar sana

Terutama Pria yang menjadi pemimpin upacara menatap dingin kearah gadis yang tengah ngosngosan mengatur napasnya.

Tatapan dingin yang mendominasi dari pria tersebut membuat siapa saja yang melihatnya segan dengan hanya sekedar menatapnya.

Netra gadis itu bertemu dengan tatapan dingin pria tersebut, gadis itu memalingkan wajahnya kesamping lalu, berpura-pura merapihkan pakaiannya yang berantakan

Kalaupun dilihat dari ujung kaki sampai ujung kepala memang gadis itu terlihat berantakan, pakaian yang acak-acakan, rambut yang tidak tertata rapi, dan peluh keringat dipelipisnya terlihat mengucur deras.

Sesekali, ia menyeka dengan punggung tangannya, tak lupa dengan tas yang masih tertengger di sebelah pundaknya

Gadis itu tidak peduli dengan tatapan tajam dari sebagian siswa terhadanya. Toh dirinya belum terlambat, bisa terbilang hampir saja, masih ada sisa waktu walaupun hanya setengah detik. Alhasil dirinya masih bisa mengikuti upacara tersebut, itulah sekiranya yang gadis itu fikirkan

Dengan beraninya gadis itu melangkahkan kakinya ikut bergabung dengan barisan yang lain, ia tidak menghiraukan bisikan syaiton yang membuat telinganya panas

Kemudian yang awalnya ricuh, hening seketika dengan mendengar suara menggelegar yang keluar dari mulut pria yang menjadi pemimpin upacara tersebut, dan pada akhirnya upacara dimulai dengan tenang

Dipertengahan upacara, gadis yang memiliki cepol dua di kepalanya. Mencolek gadis yang disebelahnya, Lalu berkata sambil berbisik "Lo hebat Lyora"

Gadis yang disebut hebat itu menautkan kedua alisnya, tanda bingung. Lalu, gadis cepol dua itu melanjutkan ucapannya "Lo hebat, gk ada takut-takutnya ngeberhentiin upacara yang mau dimulai"

Setelah Gadis yang di panggil Lyora itu mengerti dengan penjelasan gadis cepol dua, Ia mulai mengeluarkan suaranya dengan pelan.

"Nyali gue gk segede itu kali" walaupun Lyora ada keberanian seperti tadi, tetap saja Ia takut kalau kena hukuman

Setelah mendengar penuturan dari Lyora yang sedang di ajak ngobrol olehnya, gadis cepol dua atau sebut saja "Zeva" tersenyum lebar menampilkan deretan giginya yang putih

"Lyo ..." Zeva yang ingin melanjutkan obrolannya menggantung karena, salah satu siswa yang berada didekatnya menghentikan obrolan mereka dengan isyarat, mau tak mau Lyora maupun Zeva memutuskan obrolannya.

Upacara berjalan dengan lancar, semua murid berhamburan keluar dari area lapangan setelah upacara selesai. Saking banyak nya siswa yang berhamburan, membuat Zeva dan Lyora terpisah.

Lyora yang berada ditengah banyak nya siswa, dadanya terasa sesak, susah untuk sekedar menghirup udara yang banyak, dengan badannya yang tak terlalu tinggi membuat dirinya terhimpit oleh badan-badan yang begitu besar

Dengan susah payah Lyora mendorong orang yang berada didepan dan disampingnya agar ia bisa mendapat ruang yang luas.

Lyora yang melakukan aksinya itu tiba-tiba terpental kebelakang, untung saja ada orang yang menahan dirinya dari arah belakang.

Kalau saja tidak ada orang yang menahannya, sudah pasti gadis itu akan terjatuh. Lalu keinjek-injek oleh banyaknya orang

Lyora yang penasaran siapa orang yang sudah menolongnya, ia memutarkan setengah badannya.

Seketika Lyora membulatkan bola matanya, setelah mengetahui siapa orang yang sedang menahan badannya.

Kalian tahu siapa orang yang sudah menolongnya? Pria itu, ya Pria yang menjadi pemimpin upacara tak lain adalah Naca, yang menatapnya tajam sewaktu dirinya menghentikan aktifitas upacara dengan suara lantangnya.

Giannaca Smith, siwajah dingin yang untungnya tampan, ia salah satu murid tercerdas di SMA Angkasa, dengan sikapnya yang Dingin, irit bicara, masa bodoan, yang membuat dirinya disegani oleh banyak orang.

Banyak siswi yang mengagumi ketampanan yang terpancar dari wajah Naca, badannya yang tegap, dadanya yang bidang, membuat siapa saja terutama siswi Angkasa ingin berada didekapannya setiap saat.

Tak terasa tangan besar milik pria tersebut sudah melingkar sempurna dipinggang Lyora yang ramping, Lyora yang sadar buru-buru mencoba melepaskan tangan pria tersebut. Namun bukannya terlepas, pria tersebut malah mengeratkan pelukan dipinggang gadis itu.

Lyora panik, bagaimana tidak?! ini masih di area sekolah, kemungkinan dirinya dengan apa yang pria itu lakukan akan terekam jelas oleh CCTV sekolah, bukan hanya itu saja mungkin dirinya akan ketahuan oleh siswa yang melihat kelakuan Naca pada dirinya

"Tenanglah" Pria tersebut berbisik, mengusir kecemasan yang tergambar dari raut wajah gadis itu

Mendengar suara dingin yang terucap dari mulut Naca, seketi hati Lyora menjadi tenang, tidak gelisah seperti tadi.

Dan Lyora menghela napas panjang, mau tak mau Lyora menurut dengan apa yang pria tersebut katakan.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LyoCa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang