Part 14 Hamil?

101 4 0
                                    

"Buah Mangga Muda"

~▪•°•▪~
Happy Reading
***

"Gue heran deh sama lo, akhir-akhir ini lo suka bertingkah aneh."

"Selain lo sering terlambat dan bolos sekolah. Tingkah lo kepada Naca aneh banget, kaya ada hubungan serius gitu."

"Ya! Emang sih gue yang selalu godain lo tentang dia. Ya tapi kan semua itu berasal dari lo juga yang bersikap aneh."

"Ah, apa jangan-jangan lo beneran suka sama Naca?"

Di sepanjang lorong Zeva terus saja nyerocos tidak ada hentinya, Zeva ya tetap Zeva, Ia tidak akan perna berhenti berbicara, sangat bawel dan cerewet.

Lyora yang tidak tahan dengan cerocosan Zeva, mencoba mengabaikan asumsi-asumsi yang Zeva berikan terhadap dirinya dengan Naca.

Lyora memilih memasang earphone ditelinganya, mendengarkan musik yang membawa Ia terhanyut kedalam makna lagu tersebut.

"Isyh, lo dari tadi nggak dengerin gue ngomong" Bentak Zeva yang langsung berjalan meninggalkan Lyora dengan kaki dihentak hentakan

"Eh Zeva, mau kemana lo"

"Ko gue ditinggalin. Heh Zeva" Panggil Lyora yang tak Zeva gubris sama sekali

Pasti marah dia, pikir Lyora.

Lyora tidak berniat mengejar Zeva. Lyora akan meminta maaf nanti setelah di rumah.

Lyora hafal betul bagaimana sikap Zeva. Orang itu tidak akan berlama-lama jika marah, keesokan harinya lagi pun Zeva pasti akan lupa.

Lyora melirik kesamping kiri-kanan, sudah tidak ada orang yang berlalu lalang.

Lyora dan Zeva, memang sengaja pulang terakhir menunggu keadaan menjadi sepi.

Namun sepertinya pilihannya itu salah. Bulu kuduk Lyora menjadi merinding natkala merasakan kesunyian sekolahan ini.

Lantas Lyora mempercepat langkahnya dengan ketakutan yang mulai melanda hati dan pikirannya.

Disaat pikiran Lyora mulai berkecamuk memikirkan hal yang tidak-tidak. Tiba-tiba Lyora merasakan kehadiran sosok dari belakang.

Tak lama Lyora merasakan sebuah tangan menempel dibahunya, membuat tubuh Lyora menegang dan berhenti seketi dari langkahnya

Deg

Dengan tubuh yang gemetar, Lyora membalikan tubuhnya dengan mata terpejam.

Disaat Lyora membuka kelopak matanya, ia menjerit.

Entah itu menjerit karena ketakutan atau karena kaget melihat sosok dihadapannya.

"Emmm ..."

Sosok yang Lyora kira itu hantu, langsung membekap mulut Lyora agar berhenti menjerit, karena suara Lyora membuat gendang telinganya hampir pecah kalau saja tidak langsung dibekap olehnya.

Lyora yang dibekap hampir kehabisan napas. Kalau saja bekapan itu tidak dilepaskan, entah apa jadinya Lyora nanti, pingsan kah? Atau yang lainnya!

Setelah bekapan itu terlepas Lyora mengatur napasnya yang tersenggal lalu berkata__

"N-naca."

Ya, orang yang barusan membekapnya adalah Naca, sekaligus orang yang telah membuat jantungnya bersisko

"Naca nyebelin. Kenapa ngagetin Lyo. Lyo hampir jantungan tau" gerutu Lyora seraya mengusap-usap dadanya.

Naca tidak menjawab apa yang gadis itu ungkapkan, Ia malah menarik tangan gadis itu menuju parkiran sekolah.

LyoCa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang