Part 30 Kembali hadir

62 4 0
                                    

"Jangan memancingku Lyora, jika kau tak ingin aku terkam saat ini juga."
~▪•°•▪~
Happy Reading
***

Saat ini Lyora tengah bersandar pada dada bidang Naca, begitupun dengan Naca yang sama tengah bersandar disandaran ranjang rumah sakit. Tak lupa tangan Naca melingkar diperut Lyora.

"Naca! Pengen pulang." Tatap Lyora dari bawah, sedikit menengadahkan kepalanya karena Naca tepat berada diatasnya

"Besok kita pulang! Habiskan dulu cairan infusnya."

Ah! Lyora menjadi sebal kepada Dokter Edward yang telah mengatakan itu kepada Naca. So, dirinya tak bisa lagi membujuk Naca untuk pulang.

"Wajahnya biasa saja, tidak usah ditekuk seperti itu." Ucap Naca, pandangannya mengarah kebawah. Dimana Lyora tengah merajuk.

"Lyo nggak suka rumah sakit!" Keluhnya membuat Naca menghela napas panjang.

Lagian siapa yang mau lama-lama berdiam diri dirumah sakit? Ada-ada saja.

"Lyo nggak suka baunya Naca, bikin mual." Lanjut Lyora, seperti Lyora katakan sebelum-sebelumnya.

Selain dirinya tak menyukai bau obat-obattan khas rumah sakit, Lyora pun takut dengan jarum impus.

Seperti saat ini, dirinya menahan perih dipunggung tangannya yang tertancap jarum impus.

"Tidurlah!"

Mencoba mengerti dengan keluhan Lyora, Naca membantu Lyora agar tidur dan membantu Lyora agar melupakan dimana dirinya berada dengan cara mengelus perut Lyora yang terasa mual seperti Lyora katakan tadi.

Sedangkan Lyora yang merasa tak mempan hanya dengan elusan saja, memutar setengah badannya kesamping lalu balik memeluk Naca.

Hingga Naca yang tengah mengelusi perut Lyora harus terhenti dan beralih membantu Lyora mencari kenyamanan dipelukannya.

Setelah menemukan kenyamanan, Naca menarik Lyora agar lebih dekat kepadanya, namun tak sampai menghimpit bagian perut Lyora. Lalu Naca membelai punggung dan juga rambut Lyora serta sesekali Naca mengecup puncak rambut Lyora.

Sedangkan Lyora yang mendapat perlakuan manis seperti ini, mencoba menghirup aroma parfum Naca dalam-dalam, seakan tak membiarkan aroma itu membaur diruangan ini. Karena Lyora sangat menyukai aroma parfum milik Naca.

Inilah aroma yang Lyora sukai. Membuat Lyora tenang dan nyaman didekapan Naca.

○•°

"Siap pulang?"

Lyora mengangguk antusias saat ditanya seperti itu.

Pulang adalah keinginannya dari sejak dirinya berada dirumah sakit dan sekarang Lyora tengah memakaikan Cardigan rajut, dibantu oleh Naca.

Setelah terpasang, Naca membenarkan helaian rambut Lyora yang tertutup cardigan rajut tersebut. Lalu pada saat Lyora hendak turun dari ranjang, Naca langsung menahan bahu Lyora.

"Kenapa?" Tanya Lyora heran

Tanpa aba-aba, Naca langsung menggendong Lyora ala bridal style, membuat Lyora terkejut dengan perlakuan tersebut.

"Turunkan Lyo Naca, Lyo bisa jalan sendiri." Ucapnya sambil menggoyangkan tubuhnya di gendongan Naca.

Pasalnya dirinya sudah kuat berjalan. Tapi Naca terlalu berlebihan memperlakukannya seakan dirinya tak sanggup berjalan.

"Diamlah! Jika kau tak mau aku lempar."

Lyora menekuk wajahnya. Perkataan Naca pedas sekali seperti sambal. Jika sudah seperti ini Lyora hanya bisa pasrah

○•°

Naca termenung diatas kursi bar setelah menidurkan Lyora di dalam kamar, pikirannya melayang dengan percakapan Dokter Edward beberapa jam yang lalu, sebelum mereka pulang.

"Kamu harus lebih memperhatikan kesehatan Lyora, jangan membuatnya tertekan dengan masalah apapun. Pastikan bila Lyora baik-baik saja dengan lingkungannya, karena jika hal buruk terjadi, itu akan berdampak kepada janinnya."

Bagaimana caranya meyakinkan bahwa Lyora baik-baik saja setelah apa yang terjadi?

Banyak sekali orang-orang yang ingin mencelakai Lyora. Ditambah dengan kehadiran seseorang yang amat Naca benci kembali hadir ditengah-tengah kehidupan barunya.

Memorinya kembali berputar kepada pengakuan Lyora tempo hari.

"S-sakit, punggung Lyo sakit."

"Tadi di toko buku, Renaldi dorong Lyo ke rak buku. Dan Lyo nggak tahu kenapa dia kasar banget sama Lyo."

Mengingat hal itu membat Naca mengeraskan rahangnya manakala Renaldi kembali menampakan taringnya dan membuat ulah setelah beberapa tahun silam.

"Apa sebenarnya yang kau incar dariku, Renaldi." Gumam Naca, secara bersamaan lamunan Naca buyar mendapati Lyora memanggil namanya sambil berjalan kearahnya dengan mengucek matanya khas bangun tidur.

"Naca."

"Kenapa bangun, emm?" Tanya Naca sambil mengulurkan tangannya agar Lyora mendekat kearahnya, dan Lyora yang tengah berjalan itu langsung berlari kecil sambil merentangkan tangannya, lalu memeluk pinggang Naca yang tengah duduk diatas kursi bar.

"Naca nggak sekolah?" Tanya Lyora balik seraya mendongak menatap Naca keatas yang saat ini Naca tengah membelai rambut dan juga punggungnya.

"Kamu mau aku tinggal dirumah sendiri?" Ucap Naca yang mendapat gelengan langsung dari Lyora.

Naca terkekeh melihat reaksi itu. Ucapannya berhasil membuat Lyora terdiam.

Naca kembali menarik tengkuk Lyora hingga pipinya menempel didada bidangnya serta membelai rambut Lyora pelan.

Naca lupa, jika istri kecilnya ini memiliki tingkat keusilan yang tinggi. Contohnya seperti saat ini, dalam dekapannya Lyora mencoba menggodanya dengan menggigit kecil put^ngnya.

Krek

"Ahh... Lyora."

Dan hal itupun sontak membuat Naca tersentak dan hampir mendorong bahu Lyora jika saja Lyora tak memeluknya erat, Naca pastikan bokong Lyora akan mencium lantai.

Dan orang yang telah mengusilinya itu hanya cekikikan, merasa dirinya telah berhasil menggoda Naca yang saat ini mati-matian menahan hasratnya agar tidak menerkam Lyora.

"Jangan memancingku Lyora, jika kau tak ingin aku terkam saat ini juga." Ancam Naca yang terdengar menggemaskan dipendengaran Lyora.

"Benarkah? Cobalah jika berani."

Lihatlah wanita yang tengah hamil muda itu menantangnya dengan berani.

"Jangan mengujiku Lyora!"

Ayolah! Apakah Lyora tengah mengujiku?

Jika bukan karena janin didalam perutnya, Naca pastikan Lyora sudah habis dibawah kungkungannya, bila perlu Naca akan membuat Lyora tak bisa berjalan esok hari.

"Iya deh! Lyo minta maaf. Abisnya gemesy sih jika Naca dalam mode seperti itu."

***

LyoCa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang