Part 2 Abu-abu

105 4 0
                                    

"Jangan membuatku pusing, dengan sikapmu yang seperti ini"
~▪•°•▪~
Happy Reading
***

Kebiasaan pada hari senin, guru yang mengajar di jam pertama yaitu pelajaran PPKN jarang sekali menampakan batang hidungnya, mungkin hanya bisa terhitung oleh jari saking jarangnya masuk.

Akibat dari guru yang tidak ada, kelaspun menjadi gaduh dengan candaan siswa. Ada yang menaiki bangku, loncat sana loncat sini, ada juga yang memukul-mukul di atas meja dengan diiringi nyanyian, gibah dan masih banyak lagi

Tidak seperti Lyora yang tertidur dibangkunya, saking ngantuknya suara bising pun tidak ia hiraukan. Badannya terasa lelah, semalam dirinya sangat susah untuk tidur.

Sudah hampir 2 jam lamanya gadis itu masih terjaga dari tidurnya, yang menjadi keberuntung bagi gadis itu adalah tidak ada satupun guru yang masuk untuk mengajar di kelas XII IPA-A.

"Ly, Lyora banguun, dasar kebo lu" sudah beberapa kali Zeva mengguncang badan Lyora yang masih terlelap tidur, tetapi Lyora sama sekali tidak terusik oleh Zeva

Lyora yang masih enggan untuk membuka kelopak matanya membiarkan Zeva menggerutu sendiri.

"Kalo lo nggak bangun-bangun, gue tinggal nih" Ucap pinal Zeva, dirinya sudah lelah membangunkan temannya yang kebo itu, lalu Zeva meninggalkan kelas yang sudah mulai sepi

Di dalam kelas hanya tersisa dua insan, Lyora dan pria yang berada dipojokan sana.

Dari tadi pria itu terus saja memperhatikan Lyora dari tempat duduknya, pria itu tahu kalau gadis itu sudah bangun walau nyawanya masih belum terkumpul sepenuhnya

Kemudian, pria tersebut berdiri dan mendekati Lyora si pemalas.

Saat pria berjaket army sudah berada disamping Lyora, pria itu mencondongkan badannya kedepan, lalu mendekatkan kepalanya ketelinga gadis yang masih setia memejamkan matanya

Kemudian membisikan sesuatu yang membuat bulu kuduk Lyora berdiri "Bangun" Satu kata, namun mampu membuat siapa saja akan merinding bila mendengarnya.

Bagaikan terhipnotis oleh suara dingin nan memabukan. Lyora mengangkat kepalanya lalu menghadap kepada orang yang sudah mengusik acara tidurnya.

"N-naca." Gumam Lyora sedikit terkejut, dengan khas bangun tidurnya.

"Dasar pemalas"

Ingin sekali Lyora mengelak ucapan Naca yang mengatai dirinya pemalas akan tetapi, entah kenapa mulutnya terasa kelu tidak bisa mengeluarkan sepatah kata pun

Tanpa basa basi lagi, Naca meninggalkan Lyora yang masih cengo. Tetapi, sebelum Naca benar-benar pergi. Langkahnya terhenti ketika merasakan tangan lembut yang menyatu dengan tangannya.

Lantas Naca menurunkan pandangannya dan menatap tangannya yang digenggam oleh tangan Lyora.

Naca mengangkat alisnya tanda bingung sambil berniat akan melepaskan genggaman tangan Lyora kepadanya.

Namun belum saja Naca akan melakukannya, terdengar rengekan dari mulut gadis itu. Alhasil Naca mengurungkan niatnya.

"Bangunin" pinta Lyora pada Naca agar menariknya berdiri, dan Naca tidak menanggapi rengekan yang keluar dari mulut gadis itu

"Naca" panggil Lyora bergelayut manja

Naca yang memperhatikan tingkah Lyora seperti itu rasanya ingin sekali mengantongi Lyora lalu membuangnya kelaut, tetapi itu mustahil.

Tatapan Naca terhenti disudut bibir Lyora, Kemudian Naca menunjuk sudut bibirnya sendiri, alih-alih isyarat untuk Lyora. Lyora yang tidak mengerti hanya mengikuti gerakan tangan Naca

Lyora mengerutkan keningnya bahwa ia tidak mengerti dengan apa yang dimaksud Naca

Naca berucap lalu, melenggang pergi begitu saja setelah mengatakan"Iler"

Jleb,, sungguh! Perkataan menohok yang dilontarkan Naca, membuat harga diri Lyora jatuh dihadapan pria itu

Lyora buru-buru mengusap mulutnya beberapa kali, lalu wajahnya iya sembunyikan dibalik tangannya. Malu?? Yah pasti malu, mau disimpan dimana mukanya, mati saja kau Lyora

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LyoCa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang