THE SOUL'S 100 DAY JOURNEY TO RE-ENTER THE BODY
Tepat di hari ulang tahunnya yang ke-25, ZEANO AAFRYEDA nyaris meregang nyawa saat berusaha menyelamatkan sang kembaran dari pelecehan yang dilakukan oleh sekomplot berandal jalanan.
Ditengah frustasi...
Makasih untuk lagu barunya u/ army, bayik kesayangan🤗 Makasih udah belajar main gitar lebih keras, cuma buat lagu ini💜💜
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sama sekali tanpa petunjuk mutlak, hanya dengan segelintir laporan lisan perihal kejadian janggal ..yang bahkan sulit diterima akal normal. Mereka tetap bertekad menghubungi pihak kepolisian, meminta agar beberapa anggota dikerahkan untuk mencari keberadaan Zeano.
Kasus pencarian orang hilang?
Mereka bahkan tidak yakin dengan pernyataan itu, pun tidak peduli pihak kepolisian menyebutnya kasus apa. Yang mereka inginkan hanyalah kembalinya Zeano, dalam kondisi utuh tanpa suatu kekurangan apapun.
Seluruh sudut rumah sakit telah diperiksa dengan seksama, tetapi hasilnya nihil. Berlanjut menyusur seantero kota, tanpa membawa kemungkinan-kemungkinan tempat yang ditargetkan. Mereka sungguh seperti sedang mencari udara kosong yang tak berarti.
Dan seperti diawal, titik terang yang tak kunjung didapat ..justru menekan setiap pribadi ke dalam kebingungan.
Ketegangan berkepanjangan, siapapun tidak bisa hanya sekedar untuk bernapas lega. Zayn frustasi, seharian ini dia terlalu bekerja keras mengurus kasus Zeano bersama pihak kepolisian. Kanya kian kalut, nyaris tidak bisa berhenti menangis jika saja air mata tidak lebih dulu memberhentikan diri.
Baiknya, Zenyra tidak lagi terganggu kesehatan mentalnya. Gadis itu hanya terkejut dan emosi diawal, selebihnya pengendalian dirinya cukup baik. Meskipun berujung tidak bisa berdiam diri, Zenyra tidak akan tenang sebelum Zeano ditemukan. Dia bersikeras ikut bersama Zayn, untuk terjun langsung mencari Zeano.
Lalu Boo? Jika boleh berkata jujur, Boo takut. Tugas yang beralih menemani Kanya di rumah, ia sudah membuat izin untuk tidak kembali ke rumah sakit jiwa hari ini. Tetapi pikiran, berikut hati telak tidak bisa berhenti memikirkan Zeano.
Berujung hasil tetap berada di titik nol. Tenaga serta pikiran yang diperas habis seharian, tidak membuahkan hasil sama sekali. Mereka harus kembali ke tempat masing-masing dengan kecewa, dan secuil harapan jika esok pagi akan mendapat hasil lebih baik.
Zenyra sudah membaik, tetapi belum seratus persen untuk bisa kembali ke rumah, terlebih pulang sesuka hati tanpa melakukan proses keluar. Zenyra sendiri lebih memilih kembali ke rumah sakit, hingga begitulah semua berakhir seperti ini.
Sementara Boo memutuskan untuk bermalam di rumah sakit, sebab kondisi Zenyra sungguh memerlukan pengawasan intensif. Boo cemas, sekalipun Zenyra tidak menunjukkan tanda-tanda depresi —seperti baru memasuki rumah sakit. Sayangnya Boo tidak bisa mengawasi langsung —menetap di ruangan yang sama bersama Zenyra, gadis itu meminta waktu untuk sendiri, enggan diganggu.
Boo tahu, Zenyra sedang menangis diam-diam malam ini. Tetapi Boo tak dapat berbuat apapun, hanya berharap dengan menangis ..Zenyra akan merasa lebih baik. Sekalipun ingin sekali menemani, Boo tidak bisa melanggar permintaan Zenyra. Itu bisa menggangu suasana hati gadis itu menjadi lebih buruk.
