Tidak tahu apa yang mempengaruhi, tetapi jika memang —hal besar apa yang terjadi hingga Zeano bereaksi semenyeramkan ini? Sekuat itu? Agaknya Berlian perlu melihat perkembangannya.
"Kau tak apa?" Tangan terulur guna menyadarkan, pasalnya sosok jiwa lelaki itu masih setia stagnan tanpa pergerakan.
Gelengan lemah sebagai reaksi, tahu sekali itu bukan sebuah jawaban pasti. Melainkan dia ragu, teramat. Barangkali, hal ini sungguh diluar kendali siapapun. Atau ..mungkin hanya Zeern yang mengetahui.
"Aku sakit." Sederhana yang tak disangka akan mendapat reaksi lebih serius, atensi sepasang netra jernih itu sontak teralih tuk beradu pandang. Sarat cemas kentara terlihat, netra keemasannya bergulir —mengabsen, barangkali memastikan jejak luka, tanpa tangan ingin tergerak tuk menyentuh.
"Ayo sembuh."
Zeano segera mengangguk, mengulurkan tangan tuk meminta sambutan ..hingga menjalin takupan penuh pada tangan mungil itu. Membiarkan tangan —sang Helper Angel— yang lain bertahta di dada, selaras dengan mata yang terpejam.
Hanya membutuhkan sepersekian sekon untuk seberkas cahaya terang berbias di sekujur tubuh masing-masing ..Zeano kuning keemasan, Berlian putih keunguan. Kedua berkas cahaya itu melayang di udara, dan sesuai prediksi ..tiada sekon tuk saling memandang apalagi berpikir, keduanya lantas mengikat satu sama kali. Bergelung dan nyaris akan meleburkan bias masing-masing tuk mencipta satu bias warna yang lain.
Sebuah bentuk penerimaan tuk bersatu. Lebih kuat daripada percobaan di misi sebelumnya.
Sekalipun begitu, Berlian dapat melihat —kabut rumit itu masih bertahta di hati Zeano. Membingungkan, tidak bisa diprediksi ketebalan sebenarnya. Terkadang dia akan terlihat tipis, lalu mendadak akan menebal begitu saja.
Zeano masih jauh dari kata stabil, sekalipun takdir 'kemenangan' nyaris berhasil direngkuh. Tetapi suatu entitas yang tak seharusnya ada, menahan Zeano tuk mengambil jalan itu.
✨ SOUL JOURNEY✨
Tuntutan keadaan yang memaksa diri mundur dari permasalahan percintaan, sebab ada tugas yang lebih penting ..daripada memikirkan hal itu. Pundak sudah terlalu besar menanggung beban keluarga dan negara, mengubur naluri jiwa muda —yang seharusnya sedang terbakar panasnya asmara.
Sekalipun begitu, Yoon Jimin tak pernah menyesali posisi ini. Sebaliknya, diri ingin menjadi yang terbaik. Untuk siapapun yang setia mendukung, dan berada di belakang tuk turut berbahagia atas kekuasaannya kelak.
Jimin tak pernah tahu bagaimana rasanya jatuh cinta, tentu saja. Tak pernah mengerti bagaimana rasanya hati bergetar setiap kali berada di dekat sang gadis pujaan hati. Tidak memahami apa makna kata ..berbunga-bunga oleh seutas kalimat cinta dari si dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soul Journey
FantasyTHE SOUL'S 100 DAY JOURNEY TO RE-ENTER THE BODY Tepat di hari ulang tahunnya yang ke-25, ZEANO AAFRYEDA nyaris meregang nyawa saat berusaha menyelamatkan sang kembaran dari pelecehan yang dilakukan oleh sekomplot berandal jalanan. Ditengah frustasi...