Maaf sedikit telat update-nya, yeorobun.🙏🏻 Kemaren gak sempet nulis, ini aku baru nulis tadi pagi. Marathon nulis dari jam sebelas, dan langsung aku update begitu selesai.
Semoga feel di chapter kali ini tetep berasa, walaupun aku nulis dan mikirnya dadakan banget ya, ehe🤭
Oke, happy reading!🤗💜
.. Wraithwalk Moors : Tanah tegalan menakutkan tempat roh berkeliaran, alam tempat langkah kaki halus menggema ..
✨
Tidak tahu, tetapi tak dapat berbohong ..Zeano tidak bisa berhenti memikirkan. Cemas bagaimana mengingat Veins menghilang dalam kondisi tidak baik. Dan bingung bagaimana mengingat beberapa fungsi tubuh si sosok Trapped Soul yang telah lama mati, mendadak kembali berfungsi. Zeano tidak tahu apakah itu pertanda baik, atau justru sebaliknya.
Dan ya, satu hal yang tak dapat ditepis atas rasa penasaran. Berhenti berpikir dengan logika. Apa maksud sebenarnya dari kalimat itu? Perihal apa yang perlu dilepas kaitannya dengan logika? Lalu, diantara dua pilihan apa yang perlu diambil?
Tidak mungkin aku menentukan dengan cara memilih, 'kan? Jika begitu, sejak awal aku sudah akan memilih tanpa perlu membuang waktu menyelesaikan misi-misi konyol ini.
Katanya hanya perihal mudah dan sepele. Tapi kenapa begitu sampai pada Zeano, sesuatu itu justru hanya tentang hal berbahaya dan rumit? Yang selama ini Zeano rasakan bahkan dunia ini penuh sekali dengan jebakan. Seperti ..sulit sekali tuk mengerti apa inginnya.
"Apa yang kau pikirkan?" Seudara interupsi yang berhasil menyulut terkesiap. Sejujurnya bahkan Zeano tidak beratensi tuk mengamati bagaimana kondisi alam misi ke delapan ini.
"Bukankah sudah kubilang, fokus pada misimu. Jangan memikirkan hal lain."
Zeano mendengus. "Kau saja boleh melakukan hal lebih daripada tugasmu saat berada di dalam misi." Tidak tahu hal apa yang mendasari, itu hanya sekedar respon refleks. Tidak sungguh bermaksud menyindir, ataupun balik menyerang ..dengan fakta.
Tetapi luar biasa bagaimana sosok jelmaan gadis itu justru terkekeh, sekalipun merasa diri tersindir telak. "Itu berbeda. Aku melakukannya untukmu."
Hah! Bahkan Zeano tidak berharap bahkan meminta hal itu.
"Terserah padamu, aku tidak peduli. Huh!" Lucu bagaimana cara sosok jiwa lelaki itu melengos. Bermula lirikan sinis —main-main, lalu membuang muka selaras dengan tubuh berputar ..dengan gerakan kelewat menggemaskan. Sebab dia melakukannya dengan main-main, sama dengan cara berjalannya yang tidak berbeda seperti anak kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soul Journey
FantasyTHE SOUL'S 100 DAY JOURNEY TO RE-ENTER THE BODY Tepat di hari ulang tahunnya yang ke-25, ZEANO AAFRYEDA nyaris meregang nyawa saat berusaha menyelamatkan sang kembaran dari pelecehan yang dilakukan oleh sekomplot berandal jalanan. Ditengah frustasi...