flashback
mundur ke waktu axel yang sedang mengantar makanan untuk sang kakek di kebun, setelah mengantarkan makanan tersebut axel langsung pulang ke rumah
yang mana di pertengahan jalan dirinya langsung di kejutkan dari seseorang yang tiba-tiba menarik paksa tangan lembut nya, yang setelah di teliti ternyata orang itu adalah Nathan, entah sejak kapan ia mengikuti Axel di belakang, yang pasti axel cukup kaget di buat nya
"kau mau aku mati muda?" tanya axel pelan dengan tatapan horor nya
"ikut aku" bukan menjawab tapi Nathan malah mengajak axel ke suatu tempat yang sepi di dalam hutan
"nat lu mau bawa gw ke mana sih? perasaan kita jalan dari tadi gak sampai sampai" protes axel karena mereka berjalan kaki sudah cukup jauh tapi tak kunjung sampai ke tujuan
di tambah lagi Nathan gak memberikan jawaban dari semua pertanyaan yang ia lontarkan saat di perjalanan, melainkan anak itu hanya diam sambil menggenggam erat tangan axel
singkat waktu akhirnya mereka sampai di tempat yang di maksud, yang ternyata sebuah taman sederhana yang di penuhi rerumputan dan bunga liar yang sangat indah nan cantik seperti orang yang lagi baca
sejenak axel terkesima dengan tempat itu sebelum akhirnya Nathan memeluk tubuh Axel dengan cukup erat sekaligus mencium wajah nya, "ke-napa?" bingung axel yang mendapatkan serangan mendadak dari sang pacar
"jangan dekat lagi dengan dia" ucap Nathan di balik pelukannya
"dia? dia siapa?" bingung axel yang memang gak peka
"ray" jawab Nathan yang membuat axel sedikit paham jika Nathan sedang cemburu
"kau cemburu?" tanya axel
"hmm"
"kenapa? kan kami cuman temenan, toh gw udah kenal lama kok sama dia" saut axel, emang bengak nih anak bukan nya cari aman malah cari masalah
"gak bisa jalan atau nurut " ucap Nathan memberikan dua pilihan yang membuat axel langsung merinding
"iya iya aku nurut " jawab axel cepat 'anjir lha dari sekian banyak ancaman kenapa malah itu yang dia ajukan, untung otak ku gak bego di bagian sini' batin Axel merinding membayangkan bagaimana ia di pernah di gagahi sekali oleh Nathan
"good" ucap nya lalu kembali mencium bibir axel tapi kali ini sedikit melumat nya dengan lembut, dia rasa sang kekasih gak mau membukakan mulut nya, dengan gak sabar Nathan langsung mengigit bibir bawah axel sehingga memberi ruang untuk Nathan melumatnya sedikit lebih dalam
"Mpmhhh Enghhh"
desah axel di sela ciuman mereka, yang artinya stok oksigen di paru paru sudah ada di ujung tanduk, jika di paksakan bisa jadi axel jadi lemas kekurangan nafas
setelah itu mereka menikmati waktu bersama di taman itu hingga tak terasa sorepun menjelang dan akhirnya mereka memutuskan untuk bergegas pulang sebelum ada yang mencari, sepanjang perjalanan axel nampak bahagia dan tah henti hentinya tersenyum bahkan sesekali membicarakan belalang
"kata bima belalang itu hantu benar kah?"
"itu mitos"
"benar kah? oh bagus lah berarti nih bintang aman lha ya buat di engon" ujarnya sambil menunjuk belalang hasil tangkapannya
"itu jangkrik bukan belalang" saut Nathan sambil mengelus rambut axel
"masa sih"
"picit" titah Nathan yang di turuti axel dan keluar lha suara..... krikk krikk krikk
"...... gak jadi di engon" ucap nya setelah itu membuang jangkrik ke sembarang arah
flashback off
malam nya Nathan yang sedang mengerjakan tugas sekolah, di hampiri oleh axel yang tiba-tiba mengambil kacamata nya, membuat Nathan sedikit bingung "kenapa?"
"ini berapa?" tanya axel sambil mengangkat dua jari nya membentuk huruf V
"dua"
"lha........ itu bisa liat, kenapa lu pakai kacamata padahal gak rabun" ucap axel penasaran
"penglihatan ku + bukan mines" jawab Nathan menepuk pahanya menyuruh axel duduk
axel yang paham langsung nurut sambil melontarkan pertanyaan "+ itu apa?"
"rabun dekat" jawab Nathan lagi yang di respon axel dengan ber 'oh' riang
"ya udah nih ku balik in, kan lagi ngerjain tugas" ujarnya sambil mengembalikan kacamata Nathan
"udah selesai, mau coba pakai?" tawar Nathan mengambil kacamata nya dan memakainya ke axel, lihat lha betapa imutnya axel saat ia yang menggunakan kacamata tersebut bahkan saking imutnya axel, Nathan di buat terpana dengan wajah polos sang pacar
𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥𝐤𝐚𝐧 𝐣𝐞𝐣𝐚𝐤 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐤𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐦𝐮 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐝𝐢𝐚.......
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐎𝐕𝐄𝐑 𝐌𝐀𝐑𝐁𝐋𝐄𝐒 (𝐄𝐧𝐝) ✔︎
Romansakisah seorang pemuda kota yang terpaksa ikut pindah bersama keluarganya ke sebuah perdesaan yang sangat terpencil, tapi selama perjalanan tanpa sengaja ia bertemu dengan seorang remaja cuek dan pekerjaan keras yang sepantaran dengan nya Bagaimana k...