22

4.3K 236 3
                                    

"El kau cari siapa? Serius amat tuh muka" yang Ken

"Gw cari sepupu ku anjir, padahal tadi ku suruh tunggu di garasi, kok sekarang malah gak ada tuh anak"

"Positif Thinking aja mungkin dia sudah pulang, makanya gak ada di sini" saut Ray sambil mengeluarkan motornya

"Bisa jadi sih" ucap Ken lalu mulai naik ke atas motornya

"....... Ya udah lah, toh gw juga mau pulang, kalo dia udah pulang duluan mah mau gimana lagi" ujar Axel setelah itu mereka pun pergi meninggalkan perkarangan sekolah

Sepanjang perjalanan Axel nampak tak tenang lantaran ia selalu kepikiran tentang Nathan (apa dia marah ya sama gw? Gara gara sibuk dengan mereka sampai sampai lupa sama dia........., tapi biasanya Nathan gak bakalan marah kalo aku dekat dengan yang lain, lalu kenapa kalau bareng mereka berdua dia marah ya?' pikir Axel sepanjang perjalanan

Hingga di tengah perjalanan, Ray hampir saja menabrak seseorang..... Langsung berhenti mendadak, membuat dua temannya di belakang langsung banting stang motor, ada yang satu masuk parit dan yang satunya lagi masuk ke semak belukar

"ANAK BABI" teriak keduanya kompak sambil melemparkan sesuatu ke arah Ray

"Woy woy woy, marah boleh tapi gak harus anak ular juga yang lu lempar bodo" panik Ray yang menjauh dari motornya, karena Axel melempar nya anak ular dan jatuh tepat di atas stang motor kesayangan

"Sekian banyak daun dan ranting di dekat lu, kenapa malah melempar anak ular cog?" Bingung Ken

"Mana aku tau, yang ada di tangan ku cuma itu doang makanya aku lempar tadi" saut Axel sambil mengangkat dua telapak tangannya

"Anjing bisa gitu juga ternyata"

"Kenapa? Kau mau juga kah? Kalo mau biar ku cari kan satu lagi anak ular"

"Makasih tawaran nya brother, tapi saya masih sayang nyawa dan...... Celana gw kemasukan ikan lele anjir" jawab Ken memohon, tapi sedetik kemudian dia langsung ngacir membuka celana lantaran ada tiga ekor ikan lele yang memang masuk ke seragam nya

Membuat Axel tertawa terbahak bahak dengan sifat dua temannya, sedangkan orang yang hampir di tabrak Ray hanya bisa menatap aneh tingkah mereka

"Orang aneh" gumam pria itu lalu pergi meninggalkan mereka bertiga

.

Sesampai di rumah Axel kaget karena sang ayah sedang menyusun koper ke dalam bagasi mobil, "pak mau kemana? Kok bawa koper segala?" Tanya Axel

"Kami mau pergi keluar negeri selama beberapa bulan jadi...... Hari ini kamu tinggal bareng nenek dan kakek dulu, masalah jajan tenang..... Nanti papa kasih dobel" jawab sang ayah

"Tumben keluar negri? Biasanya juga cuma keluar kota, emang mama papa mau ngapain kesana?"

"Tugas nak tugas, kalo bukan masalah kantor mah gak bakalan papa pergi ke luar negeri "

"Lalu si kembar gimana?"

"Mereka ikut kami, jadi kamu gak harus repot repot jaga mereka"

"Kok Axel di tinggal sedangkan mereka di bawa sih?, ini mah namanya pilih kasih pa" protes Axel

"Itu keputusan mama mu, gak terima silahkan protes ke dia jangan ke papa" jawab sang ayah sambil menunjuk ke arah rumah

"Gak mau tau pokoknya Axel mau nuntut keadilan dengan mama" ucap Axel yakin lalu mulai masuk ke dalam rumah

Tak lama....... Dari dalam rumah terdengar suara anak dan ibu yang saling bertengkar, lebih tepatnya Axel merengek sih... Bukan bertengkar, biar bagaimanapun itu tetap mama nya dan Axel gak bisa ngebentak ibunya, walaupun ia sering buat sang ibu naik darah dan jantung an

"Gak mau tau pokoknya Axel mau ikut titik" kekeh axel

"Gak boleh, kamu harus sekolah Axel gak lama lagi kamu ulangan kenaikan kelas, kalau sampai nilai mu turun siap siap mama sita hp, laptop, ipad dan motor kamu selama enam bulan" tegas sang ibu

"Jangan dong ma..., Tapi kan ax-..."

"Kalau gak mau tinggal dan nurut sama mama" sela sang ibu saat anaknya yang belum selesai dengan kata kata dia ucapkan

"Gak bisa gitu dong ma.... Hiks mama jahat" tangis Axel yang mulai pecah sambil mempererat pelukan di pangkuan sang ibu

'axel Axel, badan gede tapi sifat masih aja kayak anak kecil, mau heran tapi anak sendiri...... Hah' batin ibunya lalu mulai mengelus rambut anaknya biar gak nangis

"Nakk, coba sini liat mama" bujuk sang ibu dengan suara lembut nya 'uiii lucunya anak ku waktu nangis, jarang jarang bisa liat dia kek gini' batin sang ibu gemes saat Axel mengangkat wajahnya menatap ibu

"Mama sama papa perginya gak lama kok, jadi sementara kamu tinggal dulu bareng nenek dan kakek, mama janji deh bakalan kasih jajan double setiap Minggu, asal kan Axel mau tinggal ya nak" bujuk Bu Marni sambil mengelus wajah anaknya dengan lembut

"Jajan Axel kan seminggu cuma 300 k, kalo di kali dua berarti Axel dapet 600 ribu, kalo cuman segitu Axel gak mau ah" rengek nya lagi

"Ya udah mama kasih dua juta deh seminggu, gimana mau kan?" Tawar sang ibu

"Gak ah paling an mama cuman bohong "

"Enggak Axel, tiap Minggu mama kasih dua juta kali kamu benar benar mau tinggal"

"Beneran?" Tanya Axel meyakinkan

"Iya sayang"

"Ya udah Axel mau tinggal, tapi kalo mama bohong mama Axel susul ke luar negeri" ucap nya sambil menarik ingus yang keluar

"Mama janji, tapi kamu harus nurut sama kakek nenek, jangan nyusahin mereka" pesan sang ibu

"Hmmm" jawab nya dengan nada sedih tapi di hati Axel, ia begitu senang karena jarang jarang ia di kasih jajan dua juta selama seminggu 'mayan lah nambah tabungan hehe' batin nya tersenyum

𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥𝐤𝐚𝐧 𝐣𝐞𝐣𝐚𝐤 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐤𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐦𝐮 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐝𝐢𝐚.......

𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐎𝐕𝐄𝐑 𝐌𝐀𝐑𝐁𝐋𝐄𝐒 (𝐄𝐧𝐝) ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang