sudah satu Minggu mereka lebaran di sini dan harus segera pulang soalnya libur sekolah sudah hampir habis dan Axel dengan semangat menanti waktu kepulangan mereka
"yey akhirnya pulang ke kota" sorak Axel dengan perasaan gembira
"Kata siapa kita pulang?" Tanya Yuha yang kebetulan sedang bersama kakaknya di rumah sedang kan ortu mereka keluar sebentar kata nya sih ada urusan entah urusan apa itu Axel gak mau ambil pusing
"Kata mama kan kita cuman seminggu di sini" jawab Axel sambil menatap adiknya
"Kita gak jadi pulang kakak, karena mama udah betah tinggal di sini" ucap Yura dengan nada polosnya
Tapi malah membuat Axel langsung shock berat "APA" teriak Axel yang menggema di seluruh ruangan
"Jangan teriak teriak kakak telinga Yura sakit" ucap salah satu adik nya dengan nada cemberut
"Kok bisa kita gak balik sih anjir, lalu gimana dengan sekolah kakak kalo kita gak pulang sekarang" ucap Axel dengan panik
"Gak tau, tapi Yuha dengar dengar dari percakapan mama dan papa, kakak bakalan pindah sekolah di sini bareng kak Nathan dan kak ado" ucap Yuha lagi tapi tatapan nya masih fokus ke mainan
Mendengar itu Axel langsung lemes selemes lemesnya "kalo kakak gak mau pindah gimana?" Tanya Axel kepada dua adik nya
"Ya gak tau, kakak tanya aja langsung dengan mama dan papa sana" usir adiknya dengan nada kesal
"Kakak nanya kok marah" tanya Axel dengan tatapan sinis ke adiknya
"Tuh kan gara gara kakak banyak nanya sih Yuha jadi kalah mainnya" kesal Yuha sambil membanting hp Axel ke lantai
"Asu hp kakak itu bangsat" panik Axel sambil mengambil kembali hp nya
"Yahh kak kok di ambil, kan Yura belum sempat main" rengek Yura
"Bodo amat siapa suruh hp kakak di banting lantai, kalo hp nya rusak gimana?" Jawab Axel
"T-tapi kan.... Yura belum sempat mainnnnnn... Huaa" tangis Yura
Namun sial nya kejadian tersebut malah di lihat ibunya yang baru saja datang sehingga terjadi lah kesalahan pahaman di antara nya
"Axel kamu apain adik mu ha" ucap sang ibu di ambang pintu
"Gak Axel apa apa in kok sumpah" jawab Axel panik
"Lalu kenapa Yura nangis?" Tanya ibunya lagi
"Mama kak Axel jahat ma, dia gak mau pinjam in Yura hpnya.... Hiks... Bla bla bla hiks bla bla bla" adu Yura sambil nangis menunjuk ke arah Axel
'mampus, kabur dulu gak sih' batin Axel sambil mundur berlahan ke arah dapur, selagi emak nya mendengar penjelasan Yura yang panjang lebar, setelah merasa aman untuk keluar rumah tanpa pikir panjang Axel pun langsung kabur lewat pintu belakang
Baru juga ia berlari sampai ke halaman dari dalam rumah ibunya sudah meneriaki nama nya dengan cukup keras "AXEL ....."
"Ampun Mak" jawab Axel sambil mempercepat langkah kaki nya berlari
Sang ayah yang melihat kepergian anak laki laki nya itu hanya bisa geleng-geleng kepala sambil menutup telinga karena teriak kan sang istri yang sangat keras
"Axel Axel ada ada aja kamu nak, gak ada hari tanpa membuat emak mu marah atau gak buat adiknya nangis" gumam pak Dimas di teras rumah
Kembali ke sisi bocah biadab ini, di perjalanan Axel yang sedang berlari sambil sesekali menoleh ke belakang tanpa sengaja menabrak tubuh seseorang

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐎𝐕𝐄𝐑 𝐌𝐀𝐑𝐁𝐋𝐄𝐒 (𝐄𝐧𝐝) ✔︎
عاطفيةkisah seorang pemuda kota yang terpaksa ikut pindah bersama keluarganya ke sebuah perdesaan yang sangat terpencil, tapi selama perjalanan tanpa sengaja ia bertemu dengan seorang remaja cuek dan pekerjaan keras yang sepantaran dengan nya Bagaimana k...