28

4.1K 233 6
                                    

Sesampainya Axel di rumah, dari kejauhan ia bisa melihat dengan jelas kalo Nathan sedang siap siap untuk pergi ke pasar mengantar barang dagangannya ke lapak lapak orang yang sudah memesan hasil panen mereka

"Nat" panggil Axel namun gak di respon oleh Nathan, malahan ia mendapatkan tatapan tidak bersahabat dari sang pacar

'.... Nathan kenapa sih, perasaan tadi malam moodnya baik kok sekarang malah berubah? Apa dia lagi capek ya? Hmmm bisa jadi sih, samperin ah' batin nya berucap

Tapi belum sempat ia melangkah kan kaki masuk ke halaman rumah Nathan, dari samping adik kembar Axel lebih dulu memanggil kakak nya

"Kak Axel Temenin kami ke warung yuk" ajak keduanya kompak

"Lagi di suruh mama?"

"Enggak tapi kami mau jajan, mau jalan kaki lagi capek" jawab Yuha

"Ya udah lha ayok" ujarnya menerima permintaan sang adik
.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Skip time, Nathan yang baru saja pulang mengantar barang pesanan orang orang dan baru selesai mandi, langsung menghampiri kamar sang kekasih yang kebetulan waktu itu Axel sudah pulang dari warung

Ceklekkk

Pintu kamar di kunci dari dalam, Axel yang asik mendengar kan musik melalui Headset yang ia pakai, gak sadar jika seseorang telah masuk ke kamarnya

Dari belakang Nathan langsung mendekati sang kekasih yang lagi rebahan atas kasur dan langsung memeluk tubuh kecil tersebut dengan cukup erat

"Nat jangan erat erat dada ku sesak cog" ucap Axel yang memang sudah terbiasa serta hafal dengan sifat manja Nathan yang suka memeluk tubuh nya dari belakang secara tiba-tiba

"Temani aku tidur" pinta Nathan dengan nada beratnya, membuat Axel jadi sedikit merinding

'alah mak ini Nathan kenapa lagi dah?, biasanya juga gak gini mudah mudahan dia gak sange amin' batin Axel berdoa, Karena gak biasa nya Nathan mengeluarkan suara berat kecuali dia lagi marah atau gak lagi sange dengan tubuh sang kekasih

"Kalo mau tidur, tidur aja dulu nanti gw nyusul, film nya nanggung klo gw tinggalin" jawab Axel berusaha tenang

Tapi karena Nathan sudah kepalang kesal dengan sang kekasih, alhasil hp Axel langsung di ambil tanpa izin dan di buang ke luar jendela, hingga mengenai kepala ado yang kebetulan sedang mengintip di luar jendela, karena penasaran

"ASU" teriak ado saat kepala nya di timpa hp terbang

Axel dan Nathan hanya bisa terdiam mendengar teriakkan tersebut, tapi sedetik kemudian barulah Axel sadar "..... Hp ku anjir" panik Axel sambil beranjak bangun untuk mengambil hpnya yang di buangkan Nathan

Tapi Belum sempat dirinya beranjak bangun, lagi lagi tangan Nathan langsung menarik Axel dengan cukup kasar hingga beliau kembali rebahan atas kasur dengan posisi telentang dan Nathan di atasnya

"Nat lu ken-..... Mphhh"

Mulut Axel di bungkam sebelum ia menyelesaikan kalimatnya, berlahan tapi pasti ciuman yang awalnya biasa saja kini berubah menjadi ciuman panas hingga suara kecupan kecupan bibir terdengar sampai luar kamar

"Mama itu suara apa ya ma?" Tanya Yura saat mendengar suara kecupan dari dalam kamar Axel

"Suara nampar nyamuk itu, udah ah jangan main di sini, bagus ikut mama jalan jalan ke luar, kita cara angin" ajak sang ibu yang sudah paham apa yang akan terjadi selanjutnya

"Angin bisa di cari ya ma?" Tanya Yuha dengan polosnya

"Bisa dong, makanya ayo ikut mama jalan jalan ke luar " ajak ibunya lagi dan mereka pun pergi keluar mencari angin sambil keliling keliling desa

Kembali ke sisi Axel yang Nathan yang masih melakukan ciuman panas tersebut, tapi harus berhenti ketika Axel sudah hampir mati kehabisan oksigen

"Hah.... Hahh.... Hahh..... Lu kenapa sih" Tanya Axel dengan nafas terengah-engah

"Aku minta temani tidur, kenapa kau cuek?" Tanya Nathan

"Kan aku udah bilang tidur aja duluan nanti aku susul"

"Kenapa permintaan ku di tunda sedang kan permintaan Ray kamu turuti?"

"Ha...? Maksudnya?" Bingung Axel

"Tadi habis dari mana?"

"Warung"

"Sebelumnya?"

"Sebelumnya...? Emmm ohh yang tadi pagi sama Ray itu?" Tanya Axel memastikan yang langsung di iyakan oleh Nathan

"Kami hanya jalan jalan ke taman sebentar setelah itu kamipun langsung pulang" jawab Axel berbohong

"Kau yakin?" Tanya Nathan lagi tapi kini tangan nya mengepal Hingga mengeluarkan urat urat dengan bentuk sempurna, pertanda Nathan sedang menahan emosinya agar tidak meledak

"E...ehem" jawab Axel yakin

Mendengar itu Nathan langsung bangun dan duduk di pinggir kasur dengan perasaan kecewa karena sang kekasih tidak jujur dengan nya, hingga Nathan pun semakin yakin dengan isi pikirannya yang mengatakan bahwa Axel telah selingkuh di belakang nya

Axel yang melihat tingkah aneh pacar nya langsung bangun dan mendekati nya "Nat lu gpp?" Tanya Axel memastikan namun.......

PLAKKK

Satu tamparan keras dari Nathan mendarat ke wajah mulus Axel hingga meninggal kan jejak kemerahan pada pipi kiri sang kekasih "dasar laki laki murahan" maki Nathan dengan emosi di ujung tanduk

"Bajingan maksud lu apa ha?" Ujar Axel yang tak terima mendapatkan makian serta kekerasan dari pacarnya

"Lu bohong sama gw El........, gw tau tadi pagi lu di tembak sama Ray kan di taman kota XXX sambil di lihat semua orang yang ada disana?" Ucap Nathan dengan mata yang mulai memerah, karena rasa sedih kecewa dan marah telah menyatu di dalam

"L-lu tau dari mana?" Tanya Axel yang baru sadar di mana letak kesalahannya berada

"Video kalian telah tersebar di semua sosial media dan gw liat liat semuanya, makanya tadi gw nanya lu habis dari mana karena gw butuh PENJELASAN LANGSUNG DARI LU" ucap Nathan yang sengaja menekan kata di akhirat kalimat

Mendengar itu mata Axel langsung terbelalak kaget karena ia tidak menyangka jika kejadian tadi pagi telah menyebar cepat ke sosmed "Ok gw akui itu tapi aku bisa jelasin Nat, apa yang sebenarnya terjadi gak sesuai dengan apa yang lu liat di sosial media, Ray memang menyenangkan perasaannya pagi itu tapi aku menolak nya, karena gw tau posisi gw sekarang sedang ngandung anak lu dan gak mungkin gw bisa ninggalin lu sebagai orang tua anak ini" ujar Axel menjelaskan apa yang terjadi

"Kenapa baru jujur sekarang? Kenapa tadi kau tidak jujur hm?"

"Karena gw gak mau lu sakit hati apa lagi gw tau lu gak bisa kontrol emosi" jawab Axel sambil tertunduk yang mana itu adalah kelemahan Nathan yang tak tega melihat kekasih manisnya sedih.......
.

.

.

.

.

.

𝐓𝐛𝐜, 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥𝐤𝐚𝐧 𝐣𝐞𝐣𝐚𝐤 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐤𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐦𝐮 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐝𝐢𝐚.......

Ekhmm bagus gara gara salah paham jadi nya gini' kan, coba aja Axel gak bohong Pasti peristiwa naas ini..... Gak naas juga sih, tapi gak bakalan terjadi kalo axel dari awal jujur, astaga emang biang masalah ini anak

𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐎𝐕𝐄𝐑 𝐌𝐀𝐑𝐁𝐋𝐄𝐒 (𝐄𝐧𝐝) ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang