axel yang sudah mulai tinggal bareng nenek kakek nya selama beberapa bulan, nampak sedang membereskan barang-barang bawaan ke dalam lemari, walaupun ia beresinnya gak niat
setelah selesai ia di panggil sang nenek untuk mengantarkan makanan kekebun tempat kakeknya bekerja, "kebun kakek di mana neek?" tanya axel yang emang gak tau letaknya karena gak pernah pegi
"kamu tanya aja ke Nathan, nanti pasti kamu di anterin ke sana"
"ok" jawabnya setelah itu langsung ngacir ke rumah Nathan yang kebetulan letaknya cuman bersebelahan dengan rumah sang nenek
belum sempat axel mengucapkan salam, orang yang di cari pun langsung keluar dari arah dapur dengan menggunakan handuk yang melingkar di pinggang nya, sepertinya Nathan baru saja selesai mandi,
"kenapa?" tanya Nathan yang membuyarkan lamunan axel saat itu juga
"eh anu itu..... oh iya kebun kakek di mana?" jawab axel yang sempat gelagapan
"belakang "
axel menolak ke belakang nya yang terdapat dalang padi orang lain "sejak kapan ladang padi punya orang di beli kakek" bego axel sembari menoleh kembali ke arah Nathan
"rumah" sambung Nathan yang sempat membuat axel bingung
"ha...? ohhh oke oke okey makasih jawaban nya brother " ujarnya yang sebari pergi ke belakang rumah 'untung Nathan gak curiga kalo gak mati aku' batin nya yang merasa lega
.
"axel axel main yuk" teriak ken dari luar rumah yang sepi tak berpenghuni
"lu yakin dia di dalam?" tanya ray ragu
"yo dak tau kok tanya saya" saut ken dengan tatapan datar
"anak anjing, kan tadi lu bilang ada, babi" kesal ray
"kan itu tadi bukan sekarang, bodo" saut ken yang tak kalah kesalnya
"setan kau, kalo gak tau jangan kau bilang ada lha anjing" kesal Ray lagi
"apa??? gak terima kau??" tanya ken
"betumbuk kita" tantang Ray
"okeh siapa takut, ku paping muka kau ya!!!" ancam len
"ku copot biji kau ha??!!" ancam Ray gak mau kalah
"ekhem ekhem" suara seseorang dari belakang mereka berdua
"diam kau babi!!!" ujar keduanya kompak sambil melihat ke arah sumber suara yang ternyata orang itu adalah Kenji
"jangan bertengkar di depan rumah orang bang gak sopan" ucap kenji
"kau warga sini kan? tau ah axel di mana gak?" tanya ray
"tau tapi gak tau juga" jawab Kenji yang membuat kedua nya bingung dan melontarkan pandangan ke satu sama lain
"eh mbak mentang mentang lu cewek jadi kalo ngomong suka seenak jidat kau aja, kasih lha kami ni jawaban yang pasti, jangan di gantung kek hubungan kau dan dia" ucap ray sambil mendekati kenji
"cewak cewek cewak cewek, lanang saya" saut kenji dengan nada cukup kesal
"kau lagi mimpi kah? mana ada cowok di Dunia ini punye muka cantek, rate rate cowok tu......"
"muka maskulin cuy, hahahah" saut ken di barengi dengan tawa di akhir kalimat
Brakkkk
sesuatu barang di lempar tepat ke arah ken yang sedang tertawa terbahak-bahak, ray yang kaget karena merasakan ada sesuatu yang lewat di sisi wajah nya, langsung diam membelu layaknya seperti ada hantu lewat
"gw gak ikutan ya" ujar ray mengangkat dua telapak tangannya lalu dengan berlahan ia mundur ke belakang
"benar kah??.... perasaan tadi kau juga ada bilang kalau aku ini cewek, jadi sini kau" kesal Kenji sambil berjalan mendekati Ray dengan senyuman manis dan mematikan dari kenji
dan aksi kejar-kejaran pun terjadi antara mereka bertiga, karena tubuh Kenji kecil dan lari nya juga cepat, membuat ray dan ken kewalahan menghindari amukan dari remaja tersebut "ampun bang, kami janji dak bakal ngejek kek gitu lagi" ucap keduanya pasrah saat sudah terdesak situasi
'anjir lha nih bocah, kalo ngamok 11/12 dengan axel, bangsat' batin ken meratapi nasibnya
"uhuk uhuk uhuk" batuk axel karena habis keselek cabe rawit buatan nenek nya
"minum" ujar Nathan sambil membereskan secangkir air putih ke axel
gak perlu waktu lama, air minum yang di kasih Nathan langsung tandas gak bersisa di minum sama axel "anjing hidung ku pedas bangsat, siapa sih yang nyebut nyebut nama gw, demen banget ganggu orang makan" ujarnya sambil menyisiskan hidung nya dengan harapan nasi yang naik ke hidung langsung keluar
"jangan di gosok" cegah Nathan dengan memberikan segelas air minum lagi
"aaaakhahaha makin pedas cog" panik axel
kembali ke sisi ken, ray dan Kenji yang masih berdebat di depan halaman rumah axel, dengan posisi ray dan ken manjat ke atas pohon sedangkan Kenji berjaga di bawah pohon
"maka nya jangan asal ngomong kalian berdua, cepat sini turun sebelum ku tarik kaki kalian satu persatu" bentak Kenji dengan penuh amarah
"ampun bang kamu janji gak ulangi lagi deh, tapi jangan pukul kami ya, gak baik mukul anak orang nanti dosa loh bang" bujuk ray di atas sana
𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥𝐤𝐚𝐧 𝐣𝐞𝐣𝐚𝐤 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐤𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐦𝐮 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐝𝐢𝐚.......
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐎𝐕𝐄𝐑 𝐌𝐀𝐑𝐁𝐋𝐄𝐒 (𝐄𝐧𝐝) ✔︎
Romancekisah seorang pemuda kota yang terpaksa ikut pindah bersama keluarganya ke sebuah perdesaan yang sangat terpencil, tapi selama perjalanan tanpa sengaja ia bertemu dengan seorang remaja cuek dan pekerjaan keras yang sepantaran dengan nya Bagaimana k...