15

4.7K 252 0
                                    

baiklah pemirsa para saudara saudara hadirin sekalian akhirnya bintang utama kita turun juga ke lapangan meskipun sempat terjadi cekcok, tapi pemain kita hari ini datang untuk memperikan pertunjukan yang spektakuler di pertandingan kali ini, melawan siswa siswi dari anak kls ips llA, bagaimana keseruan nya? mari kita saksikan setelah iklan berikut

bercanda hehe:) niat nya tadi mau jadi pembawa acara televisi, tali keknya gak jadi, soalnya gak cocok :)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
jam 14.30 anak anak di pulang kan, tidak ada tambahan jam pelajaran, ekskul atau semacamnya, permainan kasti saat jam olahraga di menangkan oleh kelas ipa karena di kls ips, yang hanya bisa mencetak poin terbanyak adalah bima, axel dan laura, selain itu? kosong semua paling mentok ya satu poin lah yang dapat mereka bawa

sedangkan kelas Nathan? hampir semuanya bisa mencetak poin bagus, karena mereka sangat op di permainan olahraga, apalagi atletik

pulang sekolah axel langsung masuk ke kamarnya dengan perasaan kesal sampai membanting pintu cukup keras mengagetkan emak dan adik adiknya, lantaran ia tidak puas dengan poin yang ia capai, walaupun axel sudah mengerahkan seluruh kemampuan, tekat, percayalah diri, keberanian, tenaga, harta, tahta dan sertifikat tanah semua ia kerahkan

"ma kak axel kenapa? kok mukanya masam?" tanya Yura kebingungan

"mama gak tau, mungkin kakak mu lagi pms makanya dia banting pintu" jawab sang ibu

"pms itu apa ma?"

"anak kecil gak boleh tau"

"padahal yuha pengen tau pms itu apa" cemberut yuha

"pms itu perubahan sikap, kek kakak mu itu, paham?" jawab sang ibu bohong

"ohhh ok, kami paham ma" jawab keduanya kompak

kembali ke sisi Nathan yang baru saja sampai di rumah nya bersama sang ibu, Nathan langsung masuk kamar dengan niat untuk istirahat sebentar sebelum ia pergi ke kebun untuk membantu ayahnya menanam sayuran

selagi ia beristirahat di atas kasur yang masih menggunakan seragam sekolah, isi kepala nya masih saja terngiang ngiang dengan wajah axel saat jam olahraga, baginya axel nampak begitu manis dan lucu, meskipun raut wajah marah terlihat jelas di wajah anak itu

'di awal kau membuat ku benci, tapi sekarang kau membuat ku tertarik....... ch' batin Nathan sambil mentertawakan diri nya sendiri

"Nathan, bantu mama nak" teriak ibu Nathan dari arah dapur

"sebentar" jawab Nathan singkat, setelah itu ia langsung mengganti seragam sekolah nya dengan pakaiannya sederhana

tanpa ba-bi-bu ia langsung keluar kamar menunju dapur tempat sang ibu berada, "ini kamu anterin ke rumah tabte marni ya, bilang aja dari mama kebetulan buah kita panennya banyak hari ini" ucap sang ibu sambil memberikan kantong plastik hitam

"hm" jawab Nathan singkat yang setelah itu langsung pergi kerumah axel

Singkat waktu Nathan sampai di rumah Axel, yang mana pemuda tersebut sedang duduk di ayunan depan halaman rumah, sambil mendengarkan musik lewat airfon yang ia pakai

Sepertinya ia gak sadar kalau ada seseorang yang baru saja melewati nya?

tok tok tok

suara pintu rumah di ketuk dari luar yang kebetulan saat itu kurcaci kembar sedang bermain gak jauh dari pintu utama "mama ada kak Nathan " teriak yura dengan nada polosnya sambil berlari ke arah dapur

"kak Nathan ayo masuk, mama lagi masak di dapur" ajak yuha sambil mempersilahkan Nathan masuk ke rumah,

"Makasih" jawab Nathan sambil mengelus rambut Yuha

"Ehek sama sama kak Nathan" jawab Yuha senang berbarengan dengan senyum manisnya

Sedangkan Bu Marni yang baru saja keluar dari dapur bersama Yura langsung menyambut baik kedatangan Nathan, sekaligus menyuguhkan segelas teh ke pemuda tersebut agar Nathan tidak buru buru pulang

"Tan gak usah tan" tolak Nathan yang gak enak hati

"Udah anggap aja rumah sendiri, ngomong ngomong gimana Axel di sekolah? Dia gak buat ulah kan?" Tanya Marni penasaran

"Enggak tan, Axel di sekolah baik kok" jawab Nathan

"Ah yang bener kamu? Jangan bohong lah sama Tante, Tante tau Axel itu anak yang bandel di sekolah suka nyolong buah lah, suka nyembunyiin sepatu guru lah, kadang dia juga sering bocor in ban motor teman nya, jadi Tante gak percaya kalau axel jadi anak baik di sekolah" jelas Marni panjang lebar

"Enggak tan, malahan dia baik sekolah, Cuma...." Jawab Nathan yang sengaja menunda ucapan nya

"Cuma apa?" Tanya Marni penasaran

"Ucapan Axel sering lepas kalo marah" sambung Nathan sambil melirik ke arah Axel yang masih setia nangkring di ayunan

"Ohh kalo itu mah dah biasa .Tante, gak heran lagi sama Axel yang kalo ngomong gak suka di saring, padahal Tante udah wanti wanti untuk jaga ucapan" jawab Marni sambil memijit pelipis matanya

Percakapan mereka berlangsung cukup panjang, sampai sampai gak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore dini hari, yang mana Nathan sudah sangat telat untuk pulang ke rumah dan membantu ayahnya di kebun

Dan dengan berat hati ia pamit pulang kepada Tante nya itu, dengan alasan langit sudah mulai gelap dan ia harus pulang segera.

𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥𝐤𝐚𝐧 𝐣𝐞𝐣𝐚𝐤 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐤𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐦𝐮 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐝𝐢𝐚.......

𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐎𝐕𝐄𝐑 𝐌𝐀𝐑𝐁𝐋𝐄𝐒 (𝐄𝐧𝐝) ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang