3

8.4K 456 9
                                    

singkat waktu mereka pun sampai di rumah, dengan ke adaan sehat walfiad, si kembar langsung masuk ke dalam rumah sambil menenteng kantong plastik hitam dan meninggalkan abang mereka di luar

"mama ini gula sama garam nya ma" ucap yuha sambil menyodorkan kantong kresek

"makasih sayang, ngomong ngomong mana abang mu?" Tanya sang ibu

"ada ma, masih di luar buat parkirin motornya" jawab yura

"Oalah masih di luar toh, kasih tau abang buruan siap siap gih bentar lagi kita ke rumah kakek sama nenek" pesan sang ibu

"siap ma" jawab si kembar yang kembali lari ke arah axel

"kak axellll" teriak keduanya serempak

"apa lagi?" tanya axel dengan malas

"di suruh mama siap siap mandi"

"ha?... emang kita mau kemana?" tanya axel

"ke rumah kakek, buruan sebelum mama yang mandi in kakak pakai air sisa cuci piring" pinta yura

"gak ah males, bilang aja ke mama kakak gak ikut" jawab axel

"oke" jawab si kembar yang lalu "MA KATA KAK AXEL DIA GAK MAU PERGI " teriak ke duanya kompak

"AXELLLL, KAMU MAU IKUT ATAU MAMA SERET SEKARANG, " teriak sang ibu yang membuat axel merinding

"iya mak iya axel pergi kok axel pergi" panik axel yang langsung ngacir ke arah kamar mandi....

selama perjalanan axel hanya diam sambil mendengarkan ocehan ibunya, yang tak kunjung mereda sejak dia mandi hingga mereka berangkat

"axel kamu dengar kan kata mama, jaga sikap mu dan jangan buat onar di sana, awas kamu kalau sampai buat onar" ancam sang ibu

"hmm" jawab axel malas

"kakak kakak liat sana" ucap yura sambil nunjuk ke arah sawah

wow ternyata desa gak seburuk yang gw pikirkan ternyata, pantesan kemarin mak bilang desa lebih baik dari pada di kota ternyata udara di desa lebih sejuk dari pada di kota, apa lagi dengan pemandangan sawah yang sangat indah

tapi..... saat enak enak nya menikmati angin di jam 9 pagi tiba-tiba tatap mata gw tertuju pada orang waktu itu... siapa ya tadi namanya gw lupa lagi, pokok nya nama dia itu ada nat nat nya, lagi bersepeda menuju ke suatu arah,

kalo di pikir pikir sudah terhitung 4 kali gak sih kami ketemu? tapi gw mah bodo amat, tapi gw heran deh tiap kali kami ketemu pasti dia lotarin tatapan tajam ke arah gw

kira kira kenapa ya? perasaan gw gak ada salah sama dia, kalo dia masih marah soal kejadian kemarin, ya itu salah dia sendiri bukan salah gw cok

singkat waktu kami pun sampai di rumah kakek dan nenek, di sana ternyata sudah ada kerabat ayah yang lain dan sudah ada sepupuku yang..... lagi main sebuah permainan tradisional entah apa namanya gw lupa, maklum kebanyakan bolos di jam seni

rumah kakek, sama nenek lumayan bagus sih, bangunan nya terbuat dari kayu, atap nya pakai atap genteng dan sirab, halamannya juga luas

"eh marni, kapan kamu sampai di sini?" Sapa seseorang yang menyambung kehadiran kami

"baru kemarin toh embak" jawab mama axel

"owalah baru kemarin toh, ngomong ngomong anak mu mana mar?"

"ada kok embak, sebentar lagi mereka ke sini"

"itu axel anak laki-laki mu kah?" tanya embak ayu sambil nunjuk ke arah axel yang baru keluar dari mobil

𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐎𝐕𝐄𝐑 𝐌𝐀𝐑𝐁𝐋𝐄𝐒 (𝐄𝐧𝐝) ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang