31

4.1K 216 3
                                    

Tak terasa ulangan pun selesai, tanpa ada kendala apapun selain adik kelas yang waktu itu sering datang menghampiri Nathan sambil membawakan bekal makanan, baik itu nasi, roti, daging dan kue semuanya di terima oleh Nathan dengan senang hati

Apakah Axel cemburu? Oh jelas tidak malahan semua makanan yang di berikan gadis itu mereka makan bersama sama di ruang kelas, tanpa peduli dengan tatapan teman teman dari kelas lain

"Nat gw bol-"

"Gak" sela Nathan dulu karena ia tau pasti Axel izin untuk ikut kegiatan kelas metting (kayak kegiatan sekolah setelah ulangan atau ujian gitu, sekaligus untuk persiapan perpisahan kakak kelas nanti)

"Gw belum selesai ngomong ngab"

"Mau ikut kelas metting kan?" Tebak Nathan yang langsung di anggukan Axel "gak boleh" tegasnya

"Tapi gw mau ikut natt" rengek Axel namun Nathan tetap kekeh dengan pendiriannya, ia takut kalau terjadi sesuatu hal yang tidak di inginkan saat kelas metting, mengingat kalau Axel sedang hamil muda

"Kau hamil El"

"Ha elah baru hamil satu bulan gak ngaruh kali, lagi pula setiap lari pagi aku gak kenapa Napa kok, malahan baby nya senang bisa olahraga" jeletuk axel yang gak sengaja keceplosan ngomong

"Jadi selama ini kau olahraga diam diam di belakang ku?" Tanya Nathan sambil melirik tajam ke arah sang kekasih

"Eee.... Hehehe maaf" ucap nya setelah itu langsung ngacir ke luar kelas menghindari kejaran Nathan

"Ohhh ngajak main kejar-kejaran ya ok"

Nathan pun mulai mengejar Axel yang sudah lari menjauh dari pandangannya, entah ke arah mana anak itu berlari yang pasti ia sedang cari aman

Aksi kejar kejaran mereka berdua mengundang banyak perhatian dari teman teman yang lain, karena mereka berdua terlihat sangat bahagia, sampai sampai Nathan pun jadi tersenyum saat mengejar kekasihnya di tengah tengah lapangan

Kenji yang juga hadir melihat kebahagiaan mereka berdua nampak sedikit iri karena sewaktu ia pacaran dengan Nathan, sang mantan tidak pernah tersenyum bahagia seperti itu

"Dasar bucin, udah mau jadi emak bapak aja masih main kejar-kejaran" jeletuk bima yang tak sengaja terdengar oleh Ken dan Kenji yang kebetulan jaraknya tidak jauh dari keberadaan bima sekarang

'emak bapak?' batin Kenji penasaran lalu menghampiri bima dengan niat ingin bertanya lebih jelas

tapi sayang belum sampai ia di dekat bima, tak jauh dari mereka seseorang memanggil nama bima sambil melambaikan tangan

"Bim" panggil Ken dari kejauhan

Yang di panggil jelas langsung melihat ke arah sumber suara sambil menunjukkan senyum manisnya bak beruang besar yang mencoba untuk ramah (senyum yang terlihat menyeramkan)

gak mau kalah Kenji juga memanggil bima sambil mempercepat langkah kaki nya agar cepat sampai duluan "bima" panggil Kenji dari belakang bima

yang di panggil Langsung balik belakang manatap sosok Kenji yang sedang berlari kecil di koridor sekolah "widih ada apa nih, tumben banget kalian nyamperin dulu" saut bima kebingungan

"gw/aku mau nanya sama lu/kamu" jawab kenji dan ken serentak membuat bima semakin bingung dan memiliki firasat yang tak enak

'kok bulu kuduk ku merinding ya? perasaan setan gak pernah keluar siang bolong deh tapi disini kenapa merinding?' batin bima tak enak

"Ikut gw, gak enak di lihat banyak orang nanti" pinta Ken duluan

"GK bisa gitu dong, saya ada keperluan dengan bima, jadi dia harus ikut saya dulu an" sela Kenji gak mau kalah

"Enak aja gw duluan lha, soalnya penting banget ini" saut Ken lagi

"Heh urusan saya sama dia juga penting ya, GK cuma kamu doang yang penting " saut Kenji yang masih keras kepala

"Woy udah udah kenapa malah jadi ribut sih, emang lu berdua mau ngomong apaan sih? Udah tanya in aja langsung jangan pakai acara rebut rebutan segala woy" ucap bima menengah mereka berdua tapi sayang ucapan nya barusan tidak di dengar oleh siapapun melainkan dirinya malah di suruh diam sama keduanya

Kesisi lain Ray yang masih memiliki perasaan dengan Axel, hanya bisa diam menatap kebahagiaan orang yang ia sayangi dari kejauhan, rasa penyesalan dan iri hati yang ia rasakan membuat dirinya berambisi untuk merebut Axel dari sisi nathan

'maaf El, gw tau ini salah tapi...... Biar bagaimanapun aku juga manusia, sudah 4 tahun gw menahan diri untuk bisa mendapatkan mu tapi kenapa orang lain yang jadi pemenang di hati lu?' batin Ray ngedumel saat melihat Axel yang masih di kejar nathan di tengah lapangan

Tapi sedetik kemudian Nathan bisa menangkap Axel dan membawanya masuk ke salah satu ruangan di sekolah mereka (gudang sekolah)

Hayo..... Mau ngapain tuh? Jangan macem macem lho mas ingat kalian masing di sekolah ✌️
.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.
Ceklekkk

"Kak Axel di panggil mama" ucap Yura saat sudah masuk ke kamar kakaknya yang baru saja selesai mandi gara gara panas sehabis pulang sekolah

"Ngapain?" Tanya Axel ke adiknya

"Gak tau, katanya kakak di suruh ke dapur sekarang" jawab Yura yang masih setia menunggu kakaknya meski tatapan mata Yura berfokus dengan perut sang kakak

"Dekk, ey kok bengong? Mikirin apa lu?" Tanya Axel menyadarkan sang adik yang sedang termenung menatap dirinya tanpa berkedip sedikitpun

"Perut kakak sedikit berisi gara gara ada dedek bayi, kira kira di dalam sana dedek bayi lagi ngapain ya?" Tanya Yura sambil mendekati sang kakak lalu mengelus perut sang kakak

'........ini anak sebenarnya kenapa sih, perasaan dulu gak kek gini deh, kok sekarang malah jadi gini? Mana dia nanya in apa di buat cebong Nathan di dalam lagi, mana lha aku tau toh tugasku cuman jagain bayinya sampai lahiran doang, setelah itu di asuh sampai gede ya udah beres' batin Axel yang kebingungan dengan perubahan sikap sang adiknya

"Hm?? Kakak gak tau udah yok kita keluar" ucap Axel mengajar adiknya keluar dan syukur nya nih bocah nurut nurut aja

"El" panggil sang ibu yang baru saja keluar dari dapur

"Iya ma kenapa?" Tanya Axel yang juga sama baru keluar dari kamarnya

"Mama panggil dari tadi kok gak jawab?" Tanya Sang ibu

"Kan Axel baru selesai mandi ma, makanya belum Axel samperin " jawab Axel sejujurnya

"Ohh ya udah lha, nih kasih ke Tante ayu mu, sekalian kasih tau nathan kalo kakek mau ngomong sama dia" pesan sang ibu sambil mengulurkan rantang makanan ke anaknya Yang langsung di terima baik oleh sang anak dan pergi menjalankan pesan dari sang ibu

𝐓𝐛𝐜, 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥𝐤𝐚𝐧 𝐣𝐞𝐣𝐚𝐤 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐤𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐦𝐮 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐝𝐢𝐚.......

𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐎𝐕𝐄𝐑 𝐌𝐀𝐑𝐁𝐋𝐄𝐒 (𝐄𝐧𝐝) ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang