GREYRA [12]

34 3 3
                                    

Mohon maaf apabila ada kesamaan nama tokoh, tempat atau alur cerita karna unsur ketidak sengajaan.

Please jangan jadi silent readers okee!😉

Jangan lupa tekan ⭐ [Vote] dibawah yaaa!!

Happy reading!!🖤🖤



☁️

"Lo gak kangen gue hm?" bisik laki-laki itu tepat pada telinga Grey.

Lalu laki-laki itu menarik Grey dalam pelukannya, memeluk erat gadis itu. Seolah mereka tidak bertemu bertahun-tahun saja, Grey juga membalas pelukan laki-laki itu dengan menepuk-nepuk pelan punggung tersebut.

"Are you okay?" tanyanya pelan, Grey mengangguk lalu menggelengkan kepalanya pelan.

Laki-laki itu terkekeh pelan di buatnya, ingin rasanya dia membawa gadis itu pergi dari sini.

"Siapa dia?" batin seseorang.

"Punya hubungan apa mereka?" batin laki-laki yang sedari tadi terus saja menatap dua sejoli yang sedang berpelukan.

"Hidup lo terlalu sulit untuk di lihat oleh mereka." batin seseorang dari atas rooftop dengan tersenyum penuh arti.

"Aaaaaaa, omooo oppaaa akhirnya inget pulang juga." pekik Bunga senang namun sedikit terharu akibatnya.

"Balik juga lo ke tempat ini." timpal Riri di sambung tawa kecil.

"Inget pulang rupanya." sindir Zahra menatap sinis ke arah laki-laki itu.

Laki-laki yang mendengar sindiran dari salah satu temannya hanya tersenyum tipis, mereka sudah dia anggap seperti keluarganya sendiri. Terlebih gadis yang sekarang di sampingnya, dia selalu ingin kembali untuk mereka.

"Khem, perhatian semuanya. Hampir saja saya melupakan hal penting ini, untuk nak Vendrlion Rayyen X di mohon untuk segera menghadap ke arah saya." tutur sang Guru killer tersebut, atau sering di panggil pak Mamat oleh siswa/i di XHS.

Vendrlion Rayyen X, atau kerap di panggil Lion oleh Grey dkk. Lion merupakan salah satu siswa/i berprestasi di XHS, bahkan beberapa bulan ini dia di beri kesempatan untuk ikut andil dalam perpindahan siswa/i di kota lain.

"Ada yang belum mengenal nak Vendrlion? Salah satu murid kebanggaan XHS, dia baru saja pulang dari perpindahan siswa/i terbaik dari banyaknya kota di Indonesia. Maka dari itu, beri tepuk tangan yang meriah sebagai apresiasi nya untuk nak Vendrlion." jelas pak Mamat sang guru killer.

Terdengar teriakan, siulan. Bahkan sorakan penuh bangga dari siswa/i XHS, seolah memberi apresiasi penuh untuk Vendrlion karna mampu sampai sejauh ini.

Lion yang mendengar riuh itu hanya menampilkan raut datar di wajahnya, seluruh siswa/i dan guru di sini seolah sudah terbiasa dengan mimik muka yang di tunjukkan oleh Lion.

"Ada yang ingin kamu sampaikan lion? Silahkan." ucap sang Guru.

"Terimakasih atas sambutannya, terimakasih juga udah percaya sama gue." katanya dengan raut datar, lalu melangkah mundur dari tempatnya tadi.

Guru dan staf di sana hanya tersenyum melihat tingkah laku muridnya yang satu ini, unung saja Lion pintar kalau tidak sudah di pastikan dia akan mendapatkan siraman rohani gratis dari pak Soleh.

I'M GREYRA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang