Mohon maaf apabila ada kesamaan nama tokoh, tempat atau alur cerita karna unsur ketidak sengajaan.
Please jangan jadi silent readers okee!😉
Jangan lupa tekan ⭐ [Vote] di bawah yaaa!!
Happy reading!!🖤🖤
•
•
•☁️
Ayah Grey menepuk pelan bahu teman bisnisnya itu, "Anda salah lawan sekarang, dia bahkan lebih kejam dari keturunan Brama yang lain." ucap ayah Grey.
Berbeda dengan laki-laki berambut biru itu, yang menatap keduanya yang mulai tak terlihat dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Tidak ada yang bisa mengambil apa yang gue mau, sekalipun itu keturunan Brama." gumamnya pelan dengan tangan terkepal erat.
Kini sore telah berganti malam, dimana kini ada dua orang remaja yang sedang menikmati wahana dan makanan di pasar malam.
"Lo sering ke sini?" tanya laki-laki tersebut.
Gadis itu pun menganggukkan kepalanya, dan berdehem sebagai jawaban dari pertanyaan laki-laki di sampingnya.
"Pantes." ujar laki-laki itu.
Gadis itu mengerutkan alisnya, pertanda tidak mengerti dengan apa yang di ucapkan oleh laki-laki tersebut.
Sedangkan laki-laki itu mengangguk-angguk kepalanya, "iya pantes aja lo hapal semua wahana yang ada di sini, bahkan makanan yang sekarang kita makan aja lo tau stand nya di mana." tuturnya.
Zahra, gadis itu hanya diam menikmati makanan yang sedang dia makan.
"Sama siapa lo sering ke sini?" tanyanya lagi.
Zahra melirik laki-laki itu, "Grey, and yang lainnya." jawab Zahra.
Laki-laki itu tertawa manis, sedangkan Zahra yang melihatnya lagi-lagi di buat bingung oleh perilakunya.
"Kenapa memangnya ada yang salah." ucap Zahra menatap intens laki-laki yang kini tersenyum menatapnya.
"Engga, gue kira sekelas cewek-cewek mostwanted kaya kalian gak pernah main ke sini." ucapnya.
Zahra memutar bolamatanya jengah, "terus lo kira kita ke mana hah?" cetus Zahra.
"Ya gue kira kan cewek sekelas kalian gak bakalan main ke sini, biasanya kan ke mall atau ke tempat-tempat yang memang cocok kaya kehidupan kalian." jelas Aji, yupss laki-laki itu Aji. (Masih pada inget Aji kan? Salah satu temannya Dhika dkk)
Zahra hanya menatap sekilas mata laki-laki di sampingnya, "ya kali tempat seseru ini kita gak datengin, nge mall bosen sih. Emang lo tau kehidupan kita kaya gimana?" ucap Zahra menatap lekat Aji.
Skakmat..
Aji menggaruk tengkuknya pelan, dengan memamerkan gigi putihnya. Kenapa dirinya seolah kelu untuk berbicara, untung saja gadis itu tidak berucap apapun lagi.
•••
Di sebuah kamar seorang gadis dengan piyama berwarna biru, terus saja mengumpat. Bagaimana gadis itu tidak mengumpat tiada henti, pertemuan antar bisnis tadi sore cukup membuat emosinya naik turun. Jujur itu sangat melelahkan baginya, apalagi banyak pertanyaan tak bermanfaat dari teman bisnis sang ayah.
Bagaimana bisa teman ayahnya itu ingin menjodohkan dirinya dengan anak laki-lakinya, sungguh menyebalkan sekali apa mereka mengira ini masih jaman siti nurbaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M GREYRA [ON GOING]
Teen Fiction[BUDAYAKAN VOTE SETELAH BACA!!] "Setiap pertemuan pasti ada perpisahan, sama seperti kita kala itu dan sekarang." -gryflicy Jangan lupa tinggalin jejak dengan vote and komen nya yaaa😉 Sederhana saja, ini tentang Greyra gadis cantik dengan segala pe...