Mohon maaf apabila ada kesamaan nama tokoh, tempat atau alur cerita karna unsur ketidak sentajaan.Oiaa pertama-tama Amii mau ngucapin, minal aidzin walfaidzin bagi yang menjalankan yaaa. Maaf mungkin amii ada salah kata ke kalian, maaf juga Amii suka telat updatenya hehe sekian dari amii terimakasih🙏🏻😃
Salam toleransi semuaa🙏🏻😊
Please oii, jangan jadi silent readers okee!😉
Jangan lupa tekan ⭐ [Vote] di bawah yaaa!!Happy reading!!🖤🖤
•
•
•☁️
"Haii Grey, are you okay?" tanyanya yang melihat Grey melamun.
"Baik." jawab Grey singkat.
"Cepat sebelum dia tau." ingat laki-laki berjaket hitam itu.
Di perjalanan mereka hanya diam, lebih tepatnya hanya Grey dan laki-laki berjaket hitam itu. Sedangkan satu orang lagi di dalam mobil tersebut, terus saja mengoceh menceritakan semuanya kepada Grey dan laki-laki berjaket itu.
Beberapa menit menempuh perjalanan jauh, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan mereka. Di depan mereka berdiri kokoh sebuah bangunan yang cukup luas terlihat seperti rumah, ahh tidak lebih tepatnya mansion dengan penjagaan yang cukup ketat di berbagai sudut mansion ini.
Mereka melangkah maju menuju pintu utama mansion itu, derap langkah laki-laki mereka pun terdengar jelas di indra pendengaran Grey.
"Woyy bro, gimana di sana cantik-cantik gak bulenya?" goda salah satu dari mereka.
"Beuhh, bukan main Riss." balasnya dan di akhir tawa kecil.
"Stress." kata laki-laki dengan kalung salib di lehernya.
"Ini nih yang gak gue demen, temen dateng bukannya di sambut malah di bilang stres." sinisnya.
"Cukup, sekarang ada hal yang lebih penting untuk kita bahas." tegas laki-laki dengan jaket hitam dengan lambang yang tak terlihat jelas di bagian kiri lengannya.
Semua berkumpul di ruang tamu dengan tatapan penuh tanya dan selidik dari mereka, tanpa mengucap sepatah kata Grey menaruh sebuah kotak kecil berwarna navi pada meja di depan mereka.
Dengan sangat penasaran laki-laki yang duduk paling dekat itu mengambil kotak tersebut, lalu membukanya.
"Apa maksudnya semua ini Rea?" tanya laki-laki itu menatap orang di depannya penuh selidik, atau kerap di panggil Cio.
"Perhatikan belati itu baik-baik, barang itu bukan sembarang belati kecil tetapi belati khusus yang di didesain pemiliknya." sahut laki-laki berjaket hitam.
Lalu Cio memperhatikan setiap inti dari belati kecil di tangannya, dan benar apa yang di katakan bos nya itu terdapat ukiran tengkorak kecil di bagian sudut tersebut.
Grey, atau lebih kita kenal Grey itu kerap di panggil Rea. Oleh banyaknya anak-anak yang ada di bangunan ini, menurut mereka nama panggilan itu sangat cocok dengan Grey yang mereka kenal.
Grey atau Rea, juga menceritakan kejadian kemarin pada enam orang di ruang ini dan kejadian sebelumnya pada mereka.
"Apa yang sebenarnya dia mau." tanya Cio yang mulai jenuh dengan permainan sosok misterius itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M GREYRA [ON GOING]
Fiksi Remaja[BUDAYAKAN VOTE SETELAH BACA!!] "Setiap pertemuan pasti ada perpisahan, sama seperti kita kala itu dan sekarang." -gryflicy Jangan lupa tinggalin jejak dengan vote and komen nya yaaa😉 Sederhana saja, ini tentang Greyra gadis cantik dengan segala pe...