GREYRA [15]

17 3 0
                                    

Mohon maaf apabila ada kesamaan nama tokoh, tempat atau alur cerita karna unsur ketidak sengajaan.

Please jangan jadi silent readers okee!😉

Jangan lupa tekan ⭐ [Vote]  di bawah yaaa!!

Happy reading!!🖤🖤



☁️
 

"Re–a." ucap Ares pelan, saat melihat kondisi Grey.

"Rea, heii!" kata Rasvel dengan menepuk pelan baru Grey, yang nyaris tidak ada pergerakan dari sang empuh.

Vano yang melihat kondisi sahabat nya, yang hanya diam dengan tatapan kosong. Yang seolah sedang menerawang jauh kedepan, entah itu benar adanya ke depan atau ke belakang.

"Lo mau apa? Biar gue ambilin, lo haus kan pasti. Bentar, gue ambilin minumnya dulu." tutur Vano yang bergegas turun untuk mengambil air minum dan makanan untuk Grey.

Setelah di dapur Vano sempat menghirup udara sebanyak mungkin, dada nya tiba-tiba saja sesak saat melihat kondisi sahabatnya untuk yang ke sekian kali itu. Bahkan dia memilih untuk menghindar sesaat dari situasi tadi, Vano juga merasa sakit melihat sahabat seperti itu terus menerus.

Hujan turun sangat deras pagi ini, di sertai angin yang lumayan kencang. Vano menatap rintikan hujan yang turun lewat jendela dapur yang terbuka, hujan turun sangat deras namun gerutan kecil muncul di dahinya. Bukan hanya Vano saja, bahkan keempat temannya yang berada di lantai atas merasakan hal yang sama.

"Hujan?" batin Rasvel melirik Grey yang hanya diam.

"Lagi." gumam Billy dengan tatapan rumit melihat ke arah balkon yang terlihat rintik hujan.

"Ada apa ini, mengapa setiap Grey bersedih atau masalah sedang menimpanya hujan deras di sertai angin kencang selalu menjadi pelengkap di antara keduanya." batin Revan yang menatap Grey dan hujan secara bergantian.

"Hujan dan Rea." ucap Ares sangat pelan.

"Ekhmm." Vano berdehem keras, saat melihat sahabat-sahabatnya yang hanya diam melamun. Sebenarnya sudah dia duga akan seperti ini, bahkan dirinya pun termasuk seperti itu tadi sebelum berada di sini.

"Ini minumnya, dan makanannya juga lo harus makan banyak terus minum obat Re." sambung Vano.

Ares mengambil makanan itu dari atas nampan yang di bawa Vano, karna dia tau Grey tidak akan menyentuh makanan itu sedikit pun nanti.

"Buka mulut lo." kata Ares dengan tangan memegang sendok yang siap untuk menyuapi Grey.

Grey hanya diam tak membalas atau mendengarkan ucapan Ares, sedangkan Rasvel yang melihat itu membuang arah pandangnya ke samping. Lelah itu yang mereka rasakan sekarang, bukan tanpa sebab mereka lelah. Tapi karna semalam mereka di beri tugas oleh daddy Ares, dan juga banyaknya masalah minggu-minggu ini membuat mereka lelah.

"Rea." tutur Ares pelan.

"Re, lo harus makan bany–"

Prangg

"Apa, apa yang kalian sembunyiin dari gue." lirih Grey.

Mereka semua saling beradu pandang, Ares mungkin paham Kemana tujuan ucapan gadis itu. Hanya saja, Ares tidak mengerti mengapa Grey bisa tau.

"JAWAB BRENGSEK." sentak Grey menatap tajam mereka semua, dengan mata memerah.

Mereka tersentak kaget saat Grey menatap tajam mereka, baru kali ini gadis itu benar-benar terlihat marah dan kecewa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'M GREYRA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang