''abis ini beneran pulang ?''
''iya, kayanya guru-guru mau rapat. Latian nggak sih?'' Veve balik bertanya. Keduanya baru saja kembali dari kantin.
''Nggak tau, di grup belum ada info. Kalo latian juga kayaknya cuma anak anak, pembinanya hari ini izin kan ya? Mau nganter istrinya check up''
''iya juga sih, jadi beneran dong pulang. Yesss''
''Yoi, kapan lagi coba kit--''
brugh.
Ann belum selesai membalas Veve, tiba tiba ia jatuh. Bukan tanpa alasan, melainkan ada sosok Akasia yang sengaja menyandung langkah Ann.
''Ups'' celetuknya pikmi.
''Makanya matanya di pake, yakali punya mata cuma buat ngelirik cowo orang. Dasar cewe genit'' lanjut Akasia sarkas. Tatapannya benar benar sinis. Bak ratu kejahatan.
Ann enggan merespon ia buru buru berdiri. Sebaliknya Veve keliatan nggak terima, udah mau ngeluarin jurus mulut ulat, tapi tangan Ann keburu menahan.
''Udah nggak usah diladenin'' bisik Ann ke Veve''
''Tapi dia nyenggol lo duluan, ini bullying gue nggak terima Ann'' protes Veve.
''Calm down, ga usah kesulut. Ayok...''
Ann menarik tubuh Veve hampir menjauhi Akasia, namun lagi lagi langkah Ann terhenti karena mulut sarkas Akasia.
''Lo nih cewe kurang ajar, gue nih lagi ngomong sama lo malah nyelonong aja. Dasar nggak tau etika!'' nada bicara Akasia meninggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEGIN AGAIN [soobin x lia]
Ficción GeneralCerita Liliana Reviera yang dikhianati Sabda Bumi Lazuardi. ''Sab, lo tau kan seberapa percaya gue sama lo?'' ''...'' ''Tapi kenapa lo begini ke gue? Kenapa lo?'' Sabda terdiam. Ia pandangi Ann dengan tatapan penuh sesal. Sejauh ini, ia pikir ini y...