page.7

97 13 0
                                    

Ann yakin sih Sabda lagi niat bunuh diri. 

Gimana nggak, ini udah hampir sejam yang lalu dia nolak jemputan mobil mewahnya cuma karena mau nemenin Ann naik bus. Padahal diluar sana ujan lagi deras-derasnya. Halte yang tadinya rame jadi sepi karena anak-anak udah pulang naik bus yang dateng lima belas menit yang lalu.  

Ann mendengus, ia cuma bisa menatap Sabda dengan tatapan nggak paham. Saking nggak pahamnya ia menggaruk dahinya yang nggak gatal itu. Mencari motif kenapa Sabda mau nemenin dirinya. 

Mungkin bales budi?   batin Ann penuh tanya.

Sementara itu Sabda malah bergeming. Nggak mengatakan sepatah kata apapun. Sibuk memandangi hujan. Entah pikiran apa yang sedang menerpa dirinya. Ann pun nggak mau ikut campur. Kalopun sedang kepikiran perkara gosip yang beredar, Ann sama sekali nggak mau bahas itu. Ann tau gimana nggak nyamannya jadi bahan gosip sekolahan. 

''Ekhemmm'' 

Ann berdeham memecah suasana sepi. Ponselnya sudah mati, nggak ada alasan buat pura pura main hape di depan Sabda. Jadi ia putuskan untuk mengajak komunikasi makhluk tengil di depannya itu.

''Ujannnya makin gede, lo masih yakin mau nemenin naik bus? Rumah kita beda rute'' ucap Ann canggung.

''Yakin sih'' Sabda mengalihkan wajahnya menatap Ann. Tampak nggak ragu sama sekali dengan ancaman Ann. ''Gue nggak takut sama abang lo'' lanjut Sabda frontal. ia bahkan kayak menantang. 

''Dih. pede banget lo''  

''Harus. Lagian apa yang ditakutin dari abang yang cuma mau ngejaga adiknya. Toh gue nggak ngapa-ngapain lo''

Sabda menatap tubuh Ann dari atas sambai bawah. Tentu membuat Ann begidik karena takut Sabda mikir apa-apa tentang tubuhnya. Segera Ann menutup dadanya dengan tas ransel. 

''Kurang ajar!'' pekiknya penuh gertak. ''Nggak usah mesum lo!''

''hah?'' 

Sabda speechless ia terkejut dengan jalan pikiran Ann. Padahal tatapannya yang tadi cuma memastikan bahwa tempias hujan nggak membasahi satu jengkal pun tubuh Ann. Agak kesal sih dibilang mesum, tapi lucu juga karena kalo diliat liat Ann cute juga kalo lagi nge gertak. Belum lagi dia mungil banget dibanding dirinya jadi kaya melihat anak ayam yang ngebentak indukya.

Sekilas senyum sabda akhirnya meleleh tanpa alasan. 

''Lo tuh...'' Sabda mendekat menyentil dahi Ann dengan lembut. Praktis membuat gadis itu terkejut dan memundurkan langkahnya.

 ''Lo tuh kecil, nggak enak diapa-apain. Nggak doyan gue muhehe''

''Anjir Sabda! Gue teriak nih!'' Ann panik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

''Anjir Sabda! Gue teriak nih!'' Ann panik.

Sebaliknya Sabda malah makin senang sampai senyumnya berubah menjadi senyum kecil. Sejenak hal buruk hari ini menjadi menyenangkan karena kehadiran Ann. Udara dingin sore ini bahkan tak bisa mengalahkan kehangatan hati Sabda karena kehadiran Ann.

BEGIN AGAIN [soobin x lia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang