page. 5

82 11 0
                                    

''Ini menyangkut masa depan saya pak!'' ucap Ann menggebu-gebu. 

Sayang bapak berkacamata tebal dengan kumis yang menutupi seluruh lubang hidungnya itu tampak nggak percaya sama sekali dengan alasan Ann yang kurang masuk akal itu. Bagaimanapun ini bukan kali pertama Ann melakukan pelanggaran demi menemui pujaan hatinya. Yap, Sebastian Prabu Daniswara.

''Bisa bisanya kamu ngomongin masa depan padahal kamu baru aja bolos 4 jam pelajaran.''

''Hehee...'' 

''Kamu ini sudah sering saya kasih tausiyah bukanya tobat malah diulangi terus. Sebenernya mau kamu apa Ann?''

Ann melebarkan senyumnya. Ia ingin sekali menjawab bahwa satu satunya hal yang ia mau adalah Sebastian, tapi nggak bisa soalnya sekarang di depannya ini ada bapak guru yang terhormat. Kalo sampai ia keceplosan bisa jadi gosip dirinya menyebar, nggak cuma di telinga siswa malah nanti sampe ke telinga guru dan orang yayasan. Ann nggak mau.

''Saya cuma mau nganterin rawon bikinan abang saya pak'' Ann berbohong.

''Ya kan bisa nanti abis istirahat''

''Hehehe keburu dingin nanti nggak enak. Lagian udah janjian pak tadi pagi. Eh anaknya lupa, jadi saya nungguin. Nggak taunya malah kebablasan sampe 4 jam pelajaran. Maaf ya pak'' Ann masih tersenyum. Senyumnya selebar senyum joker.

''Saya nggak percaya'' tukasnya padas singkat dan jelas. 

Harusnya sih cukup tajam buat membuat Ann menciut. Tapi ann adalah Ann dia punya daya juang yang luar biasa. Apalagi untuk sang pujaan hatinya. Persetan sih sama guru BK yang penting ia bisa caper sama ayangnya.

''Kamu kalo mau cari alesan yang masuk akal. Masa dari kemaren alesannya rawon abang kamu terus. Lagian mana ada orang makan rawon seminggu''

''Ada pak'' Ann bersemangat. ''Saya''

Guru BK itu menyernyit.

''Abang saya tiap hari masak rawon buat pacarnya. Karena sampa hari ini belum se otentik kaya di malang jadi abang saya terus terusan masak rawon. Saya sampe muak makan rawon pak, makanya saya mau kasih ke temen saya. Ini kalo bapak mau besok saya bawain sih satu rantang hehe''

Guru Bk itu terdiam. Ia perhatikan Ann dengan seksama. Meski ia pecicilan dan rada aneh, semua yang ia ucapkan mendadak masuk akal. Gestur dan mimik wajahnya memang menunjukkan kejujuran. 

''Saya bawa dua kotak makan, kalo bapak mau, yang ini buat bapak aja hehe''

Ann menyodorkan paper bag di tangannya. Senyumnya masih terkembang sempurna sembali menunggu respon dari pak guru. Agak lama keheningan mengisi keduanya. Si pak guru sibuk menganalisis muridnya sebelum ia menampakkan kesabarannya yang habis itu.

Yap, kali ini ia sial lagi. Bukannya menerima rawon darinya, Ann malah mendapat hukuman atas perbuatannya yang dinilai tidak sopan. 

Anjir, masih jaman juga hormat bendera batinya berteriak.

 Hampir seperempat jam ia hormat di  depan tiang bendera. Dan lagi, ia harus menerima tatapan dari penjuru sekolah karena kelakuannya yang diluar nurul itu. Awalnya Ann risih dan nggak suka, tapi persetan ia nggak peduli lagi kalo banyak anak menyebutnya sebagai cegil gara-gara sebastian. Soalnya Ann bener-bener tergila-gila sama sebastian.

Pokoknya hidup sebastian!!

**

Bel istirahat berbunyi, Sabda masih memandangi gadis kecil di tengah lapangan itu. Hampir tiga puluh menit gadis itu menopang dirinya di sana untuk melakukan hormat bendera. Tentu tidak hanya tatapan matanya yang menghujam dirinya, ada banyak pasang mata yang menatap gadis itu. 

BEGIN AGAIN [soobin x lia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang