Sudah 1 minggu semenjak Lily pindah dari sekolah baru tersebut. Dan sejak awal masuk hingga sekarang, Lily menepati janji nya untuk selalu menjaga Delynn apapun dan bagaimanapun kondisi dirinya.
Seperti sekarang ini, dia dan Delynn sedang berlari dari kejaran para preman gang yang badannya besar dan berotot di warnai tato yang melukiskan kegarangan mereka semua.
Tentu bukan tanpa alasan mereka dikejar. Itu sebab, para preman yang mencoba menggoda dan memaksa Delynn untuk ikut bersama mereka ke tempat yang.. Emm... Begitu. Tapi, untunglah Lily melihat kejadian itu dan langsung membawa Delynn kabur dari sana.
"Huft.... Huft.... Untung aja mereka gak bisa ngejar sampai sini " Ucap Lily sambil menormalkan pernafasannya.
" Huh.... Capek bener lari kayak gini. Padahal awalnya cuman mau beli makanan di minimarket" Keluh Delynn yang ikut ngos ngosan.
Mereka berhenti berbicara beberapa menit untuk menormalkan pernafasan. Hingga saat dirasa cukup. Lily kembali membuka suara dengan bertanya. " Lo gapapa kan Del? Gak ada yang luka kan? "
" Enggak kok. Makasih ya, udah selalu bantu gw setiap ada masalah " Jawab Delynn tersenyum tipis.
" Sama sama. Udah yok pulang aja " Jawab Lily lalu menarik halus lengan Delynn.
Dengan hati hati, mereka berjalan menuju rumah Delynn. Lily terus memegangi lengan Delynn sambil melirik sana sini untuk memastikan preman tersebut sudah jauh.
" Kayaknya udah gaada deh " Ucap Lily sedikit merasa lega. " Makasih ya"
Lily menoleh ke pada Delynn ketika dia mendengar dua kata tersebut. Kalimat yang sangat jarang keluar dari mulut Delynn. "Kenapa bilang gitu?"
"Ya, kenapa lagi? Kan lo udah sering nolongin gw kalo gw lagi ada masalah" Jawab Delynn. "Gw... Sedikit menyesal karena gak bisa balas semua hal baik yang lo lakuin ke gw, bahkan untuk balas perasaan lo aja gw belum bisa" Lanjutnya menunduk.
Jleb!
Kalimat Delynn terasa seperti menusuk ke hati Lily. Dia sedikit kecewa dengan Delynn dan dirinya sendiri. Memanglah tidak mudah baginya untuk mendapatkan hati Delynn, meski kini sikap Delynn terhadap Lily sedikit berubah.
"Gapapa, Del. Gw akan tetep nunggu lo sampai lo sendiri yang yakin untuk nerima gw " Jawab Lily kembali mengalihkan pandangannya ke depan.
" Maaf... " Ucap Delynn menghentikan langkahnya, membuat Lily menoleh kembali ke arahnya.
" Kenapa? "
" Karena gw belum bisa balas semua perasaan lo selama ini. Padahal lo selalu baik dan selalu bantu gw setiap ada masalah "
Lily tersenyum tipis pada Delynn yang sedang tertunduk. Dia menghampiri dan mendekati Delynn perlahan. Lalu menyingkirkan anak rambut yang menghalangi wajah Delyjn dengan lembut. " Gapapa Delynn. Gw ngerti kok perasaan lo. Tapi, lo tenang aja. Gw tetep gak akan menyerah, gw akan selalu ada untuk lo sampai lo sendiri yang siap buka hati untuk gw. Kapan pun dan apa pun keadaannya" Jawab Lily dengan tulus.
Perkataan Lily mampu membuat Delynn terharu, dia menatap Lily dengan dalam dan tanpa di sadari katanya mulai berkaca kaca.
"Thanks Ly. Dan sekali lagi, maaf " Ucap Delynn sambil mengusap air matanya. Lily hanya tersenyum dalam menanggapi ucapan Delynn.
Mereka mulai beradu mata untuk beberapa saat. Seperti saling mengalirkan rasa terimakasih dan ucapan maaf lewat mata tersendiri.
" DISANA MEREKA!! "
Teriakan tersebut membuyarkan kedua nya. Mereka seketika menoleh ke arah sumber suara dengan wajah terkejut dan panik.
" Ni preman pengganggu suasana banget dah. Gak bisa di ajak kerja sama bentar!!"
-Author
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Frienship [Lilynn Gen12]
Ngẫu nhiênKetika Lily menemukan cinta pertamanya di sekolah baru, Delynn. Melalui banyak kejadian yang terjadi pada dirinya dan Delynn seolah olah semesta mendukung Lily untuk membuat Delynn jatuh cinta padanya. Tetapi, butuh waktu yang lama untuk Delynn men...