Di UKS Delynn, Erine dan juga Kimmy sedang mengobati luka lebam yang terdapat pada Lily. Mereka terlihat sangat khawatir akan keadaannya yang tiba tiba pingsan akibat tendangan Aldo.
" Kenapa sampe segitunya? " Guman Delynn. Dirinya terheran akan sikap Lily yang sangat marah ketika melihat Aldo menyakitinya. Padahal Lily dan dirinya tidak memiliki hubungan apapun.
" Emng kagak peka ya si Deyinn ini!"
- AuthorDelynn mulai melamun, memandang wajah Lily dengan tatapan yang sulit di artikan." Dia udah bantu gw 2 kali semenjak masuk ke sini " Guman Delynn di dalam hati.
" Del gw udah telepon dokter dari rumah sakit. Katanya sebentar lagi dia sampai, eum.. Lo bisa jaga Lily sendiri dulu gak? Gw sama Kimmy ada urusan di kantor Osis" Ucap Erine yang menyadarkan Delynn.
" Iya bisa" Jawab Delynn singkat.
Setelah mendengar jawaban Delynn, Erine dan Kimmy pun pergi dari UKS menuju kantor Osis.
Sementara Delynn membersihkan darah yang berada di mulut dan dagu Lily dengan lembut. "Dia baik" Gumam Delynn.
Entah apa yang Delynn pikirkan saat ini. Dia hanya terdiam dan tidak melakukan apa apa selain mengobati luka yang ada di tubuh Lily. Tapi, tiba tiba mata nya tertuju pada bibir Lily. Tanpa di sadari, pikiran Delynn mulai pergi kemana mana membuat wajahnya memerah.
"Aish.. Apa yang lo pikirin Delynn?! Gaboleh! Inget lo sama dia segender!" Ucap Delynn di dalam hati. Mencoba untuk membuang pikiran tersebut jauh jauh.
Saat kembali mengobati, Tiba tiba dokter yang Erine panggil sudah sampai di UKS, dokter tersebut mulai mengambil alih untuk memeriksa kondisi Lily. Sementara Delynn menunggu di kursi panjang depan UKS.
30 menit berlalu, Dokter sudah keluar dari UKS, Delynn yang melihatnya menghampiri sang dokter untuk bertanya.
"Gimana kondisi dia? Gak ada yang patah kan? " Tanya Delynn khawatir.
" Tidak kok, dia baik baik saja. Tapi.. "
Dokter tersebut menggantungkan kalimat nya, membuat Delynn merasa ada sesuatu yang mengganjal." Kenapa? Apa yang terjadi? " Delynn semakin khawatir, dia memasuki UKS dan melihat selembar kertas hasil tes pemeriksaan kondisi Tubuh bagian dalam.
" Kanker paru paru? " Tanya Delynn yang tak percaya." Huft... Benar. ternyata, saat di periksa dia mempunyai penyakit kanker paru paru yang bisa di bilang cukup parah " Jawab sang dokter.
" B-berapa lama sisa waktunya? " Tanya Delynn yang mulai berkaca kaca." Melihat kondisi nya, sepertinya hanya bisa bertahan dalam waktu 3 bulan " Jawab nya
" Apa gak ada cara supaya dia sembuh? " Tanya Delynn yang mencoba menahan air mata nya.
" Lily harus rutin meminum obat dan memeriksa kondisinya seminggu dua kali. Dengan cara itu bisa membuat peluangnya lebih besar untuk tetap hidup " Jawab dokter tersebut." Jika bisa, saya mohon bantuannya untuk anda selalu mengingatkan Lily tentang ini" Lanjutnya lalu di angguki oleh Delynn.
"Kalau begitu saya permisi"
Delynn tak menjawab nya. Dia hanya menatap Lily dengan perasaan khawatir dan heran yang bercampur di dalam hatinya.
" Kenapa berkelahi kalau punya kanker? " Tanya Delynn mengelus elus pipi Lily dengan lembut.
" Jangan pernah mudah terpancing emosi. Itu gak baik, gw gak suka liat lo berantem " lanjutnya
Delynn terus saja memandang wajah Lily sebelum dia sadar tentang perasaannya.
" perasaan apa ini? " Tanya Delynn dari dalam hati." Kenapa gw khawatir ke dia? Kenapa gw mau jaga dia? Dan.. Tadi... Gw sempat nangis? Cuman karena dia? " Delynn terus saja bertanya kepada dirinya sendiri tentang yang dia rasakan saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Frienship [Lilynn Gen12]
RandomKetika Lily menemukan cinta pertamanya di sekolah baru, Delynn. Melalui banyak kejadian yang terjadi pada dirinya dan Delynn seolah olah semesta mendukung Lily untuk membuat Delynn jatuh cinta padanya. Tetapi, butuh waktu yang lama untuk Delynn men...