Izinkan Ku Mencoba, Delynn.

730 94 6
                                    

Sore ini, Lily menepati janjinya untuk datang ke rumah Delynn sebelum pulang ke kosannya. Saat dirumah Delynn, dia di sambut hangat oleh kakak kakak Delynn yang sedang libur kuliah.

"Jadi gini kak, Lily mau nanya. Apa dulu Delynn punya trauma? " Tanya Lily membuka pembicaraan.

" Uhuk.... Uhuk.... " Zean sedikit tersedak ketika mendengar kata
'Trauma' dari mulut Lily.

" Pelan pelan bang, pelan pelan" Ucap Tian sembari menepuk nepuk punggung Zean.

"Kenapa bisa tau? " Tanya Tian mewakili dirinya dan Zean." Tadi, di sekolah Lily gak sengaja, mungkin buat dia ingat sesuatu. Tapi, Lily juga gak tau apa" Jawab Lily.

"Ouh begitu ya" Ucap Tian mengerti.

"Jadi gini Lily. Dulu, Delynn punya pacar, mereka udah pacaran dari kelas VII SMP sampai kelas X SMP. Tapi karena pacarnya mengalami kecelakaan tepat di mata Delynn, itu membuat Delynn trauma dan gak pernah mau punya pacar lagi setelah nya. Dan dia juga beralasan takut mengalami hal tersebut. Jadi dia mengubah kepribadiannya" jelas Zean seingatnya.

"semenjak itu, Delynn berubaj jafi dingin dan jarang becanda bahkan berbicara saja tidak pernah lebih dari 2 - 4 kata. Kami berdua bener bener kangen sama sosok adik yang dulu ceria sebelum kejadian itu. Kami berharap, kamu bisa menyembuhkan trauma Delynn. Bisa ya? " Pinta Tian dengan wajah yang memelas.

" Aku usahain. Semoga aja bisa " Jawab Lily dengan penuh harapan. Kedua kakak Delynn tersebut tersenyum lega setelah mendapat jawaban Lily. " Kalau begitu, Lily izin pulang. Ini udah sore "

" Iya silahkan. Terimakasih Lily, kami berdua percaya sama kamu" Balas Zean dengan senyum.

Saat Lily hendak membuka pintu untuk pulang. Ternyata di saat itu juga Delynn telah pulang sekolah dan berpapasan bersama Lily di pintu utama rumahnya.

"Eh, hai Del" Sapa Lily dengan senyum.  "Ngapain?"  Tanya Delynn dengan wajah datarnya.

"Hah? "

" Ngapain di sini? " Tanya Delynn memperjelas. " Gw habis main sama bang Zean dan bang Tian. Ini mau pulang " Jawab Lily dengan mudah dan tak terlihat kebohongan meski aslinya sangat berbohong.

Delynn tak merespon kembali Lily yang berada di hadapannya. Dia menyelonong masuk ke dalam rumah tanpa pamit ataupun izin dari siapapun.

" Delynn tunggu! " Cegah Lily. Delynn pun membalikan badannya tanpa berkata, dia hanya menatap dingin wajah Lily.

" Besok sore, lo ada waktu? Gw mau ajak lo ke suatu tempat yang pasti lo suka " Ucap Lily memberitahu tujuannya.

Delynn tampak berpikir sejenak sebelum menjawab. Dia teringat ucapan Nayla saat di pinggir kolam tadi. Sementar kedua kakaknya menatap dengan penuh harap agar Delynn menerima tawaran Lily.

" Gw pikir pikir dulu " Jawab Delynn kemudian kembali berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai atas.

Mendengar jawaban Delynn, kedua kakaknya mengacungkan jempol pada Lily dengan senyum yang tak pudar. Sementara Lily tersenyum kemudian berpamitan dan pergi dari kediaman Greshan Family.

----

Jakarta, pukul 16.45

Di dalam kamar yang terlihat gelap dan tanpa ada penerangan selain dari sinar matahari yang menembus kaca jendela. Seorang gadis sedang berbaring di kasurnya yang empuk.

"Apa aku bisa bersama Lily? " Gumam nya sembari melihat langit langit di kamarnya yang dihiasi oleh bintang bintang. " Aku takut kejadian itu terulang kembali "

Love in Frienship [Lilynn Gen12] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang