Awal Mula Cerita Kita

723 119 6
                                    

--------
----

---------


Happy Reading!

"Delynn? " Gumam Lily saat menatap gadis di hadapannya.

" Lepas gw mau baca" Titah Delynn yang ikut berbicara. 

"I-ya.. Sorry Del " Jawab Lily dengan gugup." I-ini.. Sekali lagi maaf " Lanjut Lily memberi buku tersebut kepada Delynn.

Kemudian, Lily kembali ke arah Erine untuk melanjutkan tour keliling sekolah dan meninggalkan Delynn sendiri.

" Katanya mau deketin Delynn? " Tanya Erine saat melihat Lily meninggalkan Delynn begitu saja.

" Besok deh, hari ini gw mau fokus keliling sekolah dulu " Jawab Lily.

Mereka berdua pun melanjutkan berkeliling sekolah. Erine terus menceritakan hal hal menarik di sekolahnya sementara Lily mendengar kan dengan antusias.

Para siswa yang melihat interaksi Lily bersama Erine, Ketua Osis. Terkagum karena mereka berdua terlihat seperti orang yang sedang berpacaran, padahal baru saja bertemu.

Lily menjadi pembicaraan terhits di sekolah baru nya akibat dekat dengan Ketos.

----

Jakarta, pukul 15.32

Suasana Sekolah mulai terasa sepi karena para siswa dan siswi sudah pulang ke rumah mereka masing masing. Kini, di lorong sekolah hanya tersisa murid murid yang baru selesai mengikuti pelajaran tambahan.

Di kamar mandi, terlihat seorang gadis sedang melakukan panggilan telepon.

"Gimana perasaannya di sekolah baru kamu Lily? "

" Lily senang Mah, disini banyak orang baik "

" Bagus, Mamah senang mendengar itu. Semoga kamu selalu di keliling orang orang baik di sana, jaga kesehatan ya sayang! "

" Iya Mah, Lily pasti jaga kesehatan. Mommy gak usah khawatir, ada Oline dan yang lainnya kok "

" Eum.. Mah, bentar lagi Lily ulang tahun. Apa hadiah nya bisa kalau Lily sembuh aja? "

" Sayang, Mamah dan Papah akan usahain ya? Kamu tenang aja hadiah ulang tahun kamu pasti akan didapatkan cepat atau lambat "

" Kamu cukup jaga diri baik baik aja di sana, bilang ke Oline kalau ada apa apa "

" Iya Mah, Lily ngerti, udah dulu ya Lily mau pulang sekolah. Dadah.. "

Tut..

Setelah berbicara lewat telepon, Lily segera pergi ke parkiran sekolah untuk menemui Oline yang sudah menunggu.

Sesampainya di perkiran sekolah Lily melihat Oline dan 4 orang yang sedang mengobrol bersama nya.

" Lin! " Sapa Lily sembari berlari ke arah Oline." Sorry lama, tadi ortu gw nelepon "

" Gapapa, gw juga gak masalah" Jawab Oline. "Yaudah yok cabut, gw udah capek"  Ajak Lily yang berjalan terlebih dahulu menuju motornya.

"Duluan ya Gays, besok kita kumpul di belakang sekolah" Ucap Oline berpamitan pada teman baru nya.

"Yoi! " balas mereka semua

Lily dan Oline pun mulai pergi dari halaman sekolah menuju kosan mereka. Menggunakan motor masing masing.

----

Jakarta, pukul 18.30

Lily sedang berjalan jalan di luar kosan untuk sekedar mencari angin. Dia pergi ke minimarket di seberang jalan menuju kosannya untuk membeli makanan ringan.

"Ini aja dek? " Tanya sang kasir kepada Lily dengan ramah." Iya kak ini aja" Jawab Lily. "Totalnya jadi 54.  000" Ucap kasir.

Lily mengeluarkan selembar uang 100 ribu dan memberikannya kepada kasir. "Kembaliannya ambil aja kak"  Ucap Lily. "Terimakasih!"  Jawab kasir kepada Lily.

Lily pun keluar dari minimarket, berniat kembali ke kosannya setelah berjalan dan menenangkan diri.

Namun, saat dia keluar Lily melihat Delynn yang berjalan seorang diri di pinggir trotoar.

"Itu Delynn. Dia tinggal di dekat sini juga? " Gumam Lily saat melihat Delynn.

Saat hendak menghampiri, Lily melihat sebuah mobil yang menuju ke arah Delynn dengan cukup kencang. Seperti kehilangan kendali.

" DELYNN AWAS! " Teriak Lily yang membuat Delynn menoleh

Delynn menutup kedua matanya saat melihat lampu mobil yang mendekat. Dia berlindung menggunakan kedua tangannya pada bagian kepala dan..

Brukh!

Para warga yang mendengar tersebut langsung mengerumuni tempat kejadian. Asap dari mobil membuat para warga kesusahan mencari keberadaan korban yang tertabrak.

"Kenapa ini? "

" Apa yang terjadi? "

" Apa ada korban? "

" Bagaimana kondisi supir dan korban? "

" Tadi saya melihat seorang gadis tertabrak! "

Riuh kerumunan yang mulai mendekati mobil tersebut.

Sementara itu..

Dua orang gadis sedang tergeletak di tanah dengan posisi berpelukan dengan erat. Mereka berdua menghindari tabrakan mobil yang kehilangan kendali

"Del, lo gapapa? " Tanya Lily melepas pelukannya. Delynn hanya menggelengkan kepala dengan wajah yang tertunduk.

Kemudian, Delynn mencoba untuk berdiri setelah Lily melepaskan pelukannya.

" Ukh.. " Kaki Delynn terasa sakit saat berdiri sehingga membuatnya hampir terjatuh, untung nya Lily selalu sigap menangkap Delynn.

Sebelah tangan Lily memegang bahu Delynn sementara sebelahnya lagi menggenggam tangan Delynn yang hendak terjatuh

" Kaki lo keseleo. Gw anter aja gimana? " Lily menawarkan bantuan kepada Delynn

" Gak perlu, gw bisa sendiri. Thanks udah nyelametin gw " Tolak Delynn dengan dingin.

Delynn pun melepaskan pegangan Lily pada dirinya. Dia mulai berjalan dengan sedikit pincang,

Lily hanya memperhatikan Delynn saat berjalan. Dan saat Delynn hampir terjatuh karena tak sengaja menginjak batu, Lily lagi lagi menangkapnya " Kaki lo lagi sakit, kalau dipaksain jalan bisa makin parah"  Ucap Lily saat memegang pinggul Delynn agar tidak terjatuh.

"Plis ya, biarin gw bantu lo " lanjut Lily memohon.

" Huft.. Oke, kali ini gw biarin lo bantu " Lily tersenyum saat Delynn menerima pertolongan nya meski pun dengan wajah yang pasrah.

Tanpa basa basi, Lily menggendong Delynn di punggungnya kemudian berjalan menuju rumah Delynn. Sementara itu, Delynn hanya merasa malu dan terdiam seribu bahasa.

" Rumah lo dimana? " Tanya Lily yang tak tahu rumah Delynn." Di di jalan Andhalia no. 48 " Jawab Delynn seperlunya. Lily hanya mengangguk dan berjalan menuju komplek tersebut.

20 menit Lily berjalan, Akhirnya mereka sampai di rumah Delynn. Saat Delynn turun dan berjalan, Dia di bantu oleh Lily hingga depan pintu.

" Thanks udah bantu gw kerumah" Ucap Delynn dengan malu,namun dia tetap berusaha untuk terlihat biasa saja. " Sama sama Del"  Jawab Lily dengan ramah.

"Kalau gitu gw pamit ya. See you di sekolah Delynn" Lanjut Lily berpamitan kepada Delynn.

Lily mulai berjalan menuju kosannya tanpa menoleh lagi ke arah Delynn. Sementara itu, Delynn terus memandang punggung Lily dengan tatapan yang sulit di artikan hingga Lily menghilang dari pandangannya.
























Gmn ges? Maaf klo semisal gk nyambung. Penulis masih pemula 🔰 & ini cerita pertama yg di buat.

Mohon bantuannya.

Oh ya, kalau ada saran atau masukan bisa di tulis di kometar, pasti di baca kok. Jgn lupa vote

Love in Frienship [Lilynn Gen12] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang