Keesokan harinya. Setelah malam yang melelahkan bagi Delynn. Dirinya bangung pukul 06.02. Dengan nyawa yang belum terkumpul penuh, dia duduk di pinggir kasur. Menunggu semua nyawa terkumpul.
"Eughh.... Pegel banget badan aku" Ucap nya dengan suara khas bangun tidur.
Tok!
Tok!
Tok!"Dek, Udah bangun? " Tanya Sean dari luar kamar." Udah Pah" Sahut Delynn.
"Oke, kalau udah selesai mandi nanti kamu turun buat sarapan. Dan berangkat sekolah bareng bang Zean" Ujar Sean dengan lebut san di balas oleh deheman, Delynn.
"Hem... Kehidupan di sekolah mungkin bakal kayak dulu lagi. Gak ada yang menarik sekarang ini " Gumam Delynn sambil berjalan menuju kamar mandi yang berada di dalam kamarnya.
10 menit kemudian. Delynn telah selesai mandi. Kini, dia tinggal memakai dasi sekolahnya. Delynn memakai dasi sambil berjalan menuruni anak tangga menuju ruang makan bersama keluarga dan ketiga wanita yang semalam menenangkan Delynn.
"Kalian nginap disini semalam? " Tanya Delynn pada Marsha, Muthe dan Fiony." Iya, kita kan emang udah janjian dari kemarin sore. Cuman mungkin kamunya aja yang gak tau" Jelas Muthe.
"Ce Fiony kok gak sama bang Frean? " Tanya Delynn lagi." Dia mah masih tidur. Tadi di bangunin susah. Tapi mungkin karena kecapean "
" Kecapean? Kenapa? Bukannya dia kemarin libur kuliah sama kerja ya? " Tian ikut bersuara. " Eee.... Itu... Anu... EH UDAH DELYNN SINI DUDUK AJA! Jangan berdiri gitu, nanti kita gak enak sama pemilik rumah" Ucap Fiony merubah topik.
"Ngapain hayoo ce??? " - Author
" Diem lah Author! Lo lanjut aja ceritanya!! " - Cepio
" Iya iya. Galak amat dah! " - Author
Mereka yang berada di sana hanya terkekeh pelan. Sementara Delynn hanya duduk dan mulai memakan sarapan yang sudah di sediakan.
Mereka pun ikut memakan sarapan. Sehingga suasana menjadi hening. Hanya ada suara alat makan yang bertabrakan satu sama lain.
"Oh ya, Delynn. Mulai hari ini aku bakal ngajar di sekolah kamu sama kak Zean. Untuk tugas kuliah kita" Ucap Marsha memecah keheningan
"Hm" Sahut Delynn dengan singkat.
Anggota keluarga yang sudah melihat sikap Delynn ini hanya bisa menghebuskan nafas kasar. Mereka harus mulai terbiasa lagi dengan sikap Delynn yang akan menjadi dingin lagi seperti dulu.
----
Jakarta, pukul 06.54. JHS
Delynn kini telah tiba di depan gerbang sekolah. Dirinha berjalan kaki sendiri menuju kelas, tanpa ekspresi sama sekali.
Saat di tengah lorong. Dirinya tak sengaja bertemu dengan Aralie dan Levi. "Hai, Del!" Sapa keduanya pada Delynn. "Hmm" Jawab Delynn berdehem. Kemudian berjalan pergi melewati Aralie dan Levi
"Aish balik lagi ke setelah awal nih orang " batin Levi sambil melihat punggung Delynn yang mulai menjauh.
" Kayaknya dia udah pasrah deh sama keadaan ini " Ucap Aralie sedikit pelan namun masih dapat di dengar oleh Levi." Lo inget gak? Si Oline pernah chat gw. Katanya sekarang ini Lily malah suka ke Erine, dan ternyata Erine juga udah suka sama Lily semenjak mereka berdua masuk sekolah ini " Lanjutnya memberitahu Levi.
" Hah? Yang bener?! " Levi sedikit tak percaya dengan kondisi saat ini.
" Bakal susah sih kalau udah kayak gini. " Gumam Levi
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Frienship [Lilynn Gen12]
AléatoireKetika Lily menemukan cinta pertamanya di sekolah baru, Delynn. Melalui banyak kejadian yang terjadi pada dirinya dan Delynn seolah olah semesta mendukung Lily untuk membuat Delynn jatuh cinta padanya. Tetapi, butuh waktu yang lama untuk Delynn men...