Langkah kaki yang memasuki markas mula kedengaran membuat semua pria yang berada didalam markas itu buru-buru berdiri dan berbaris dengan rapi.
"Hormat kepada Queen Jennie!" teriak seorang pria.
"Selamat kembali Queen!" teriak semua pria dengan kompak bahkan mereka langsung membungkuk.
Jennie, sosok yang disambut itu berjalan memasuki markas dengan wajah datarnya.
"Dimana dia?" tanya Jennie dengan dingin.
"Franco sudah berada didalam ruangan penyiksaan," sahut Alex, pembantu kepercayaan Jennie.
Jennie berjalan memasuki ruangan penyiksaan diikuti oleh Alex dibelakangnya.
Dia tersenyum sinis ketika melihat sosok seorang pria yang diikat disebuah bangku dengan kondisi yang cukup mengerikan.
"Akhirnya kita ketemu kembali Franco-ssi," smirk Jennie.
"Gadis gila! Lepaskan gue sialan!" teriak Franco walaupun saat ini badannya sudah gementar ketakutan.
"Gue melepaskan lo? Ck, itu tidak mungkin!" sentak Jennie memegang dagu Franco.
Plakkk
Dia melayangkan tamparan sehingga wajah pria itu berpaling kesamping.
"Menjijikkan," seru Jennie melihat tangannya yang terdapat darah milik Franco.
"Ini Queen," Alex dengan segera menyerahkan sapu tangan kepada Jennie.
"Thanks," singkat Jennie yang mengambil sapu tangan itu lantas dia mengusap tangannya.
"Mendingan sekarang lo jujur sama gue, siapa Bos lo?!" bentak Jennie.
Franco terkekeh sinis "Gue tidak tahu,"
"Jangan bohong sialan!"
"Gue memang tidak tahu!" teriak Franco "Selama ini juga Bos gue tidak pernah menunjukkan wajahnya! Hanya ada satu orang yang tahu wajah Bos gue,"
"Siapa orangnya?"
"Lo fikir gue akan ngomong sama lo?"
Jennie menghela nafasnya dengan kasar "Alex. Lakukan sekarang," arahnya.
Alex mengangguk lantas dia mengambil palu dan mendekati Franco.
"A-Apa yang akan lo lakukan?" gementar Franco.
Kedua tangannya yang diikat disisi bangku sudah gementar ketakutan.
Prang!!!
"ARGHHHHHH!" teriakan Franco mula menggema ketika Alex memukul tangannya menggunakan palu. Dapat dipastikan tulang tangannya itu sudah patah.
"Ah, itu belum apa-apa loh," timpal Jennie "Alex. Pukul selangkangan dia," arahnya.
Badan Franco semakin gementar "J-Jangan! Gue akan ngomong sama lo tapi jangan pukul gue lagi!"
Srettt
Jennie menarik rambut Franco dengan kasar sehingga pria itu mendongak menatapnya "Siapa orangnya!"
"N-Namanya Park Hanjun. Dia pembantu kepercayaan Bos gue dan hanya dia yang bisa melihat wajah Bos gue,"
"CARI PARK HANJUN SEKARANG!" teriak Jennie sehingga semua orang-orangnya bergegas keluar dari markas itu untuk menjalankan arahan darinya.
"Sekarang, lepasin gue. Gue sudah memberikan informasi untuk lo," seru Franco.
"Lepaskan dia," arah Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Baby✅
FanfictionKisah Jennie, ketua mafia yang ditakuti oleh orang-orang. Hidupnya hanya dipenuhi kegelapan bahkan tidak ada rasa kasian didalam hatinya. Cinta? Ck, itu semua hanya perasaan palsu! Hatinya yang sudah mati gara-gara pengkhianat membuat dirinya menjad...