27. Jalan-Jalan

740 136 35
                                    

Pagi harinya, terlihatlah sosok Sean yang sudah berada di dapur untuk menyiapkan sarapan. Pria ini kelihatan begitu fokus menyiapkan beberapa jenis hidangan makanan.

Tidak lupa juga dia menyiapkan coffee untuk Jennie dan juga dirinya.

"Lo tidak kerja?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo tidak kerja?"

Sean menatap Jennie yang menghampirinya itu "Aku akan menjaga kamu sehingga kamu sembuh," ujarnya.

"Nanti gue harus ke rumah sakit untuk memeriksa kaki gue ini,"

"Iya, aku tahu kok. Selepas pulang dari rumah sakit, kita jalan-jalan ya,"

"Jalan-jalan kemana?"

"Ke taman? Biasanya ada banyak anak kecil yang bermain ditaman. Aku pikir, Rosie butuh teman,"

"Hurm, lo benar,"

Sean mendorong kursi roda Jennie untuk mendekati meja makan "Kamu tunggu disini sebentar. Aku akan membangunkan Rosie," ujar Sean yang bergegas menaiki tangga untuk kelantai atas.

Jennie pula sudah mengambil makanan dan menghidangkannya kedalam piring mereka bertiga.

Tidak butuh waktu yang lama, Sean turun dari lantai atas dengan menggendong Rosie. Bocah itu masih memejamkan matanya dengan kepalanya yang diletakkan diceruk leher Sean.

"Rosie, bangun," panggil Jennie setelah Sean mendudukkan Rosie diatas bangku bayi.

"Chie antuk My," balas Rosie tanpa membuka matanya.

"Sarapan dulu yuk. Nanti kita keluar jalan-jalan," bujuk Jennie.

Rosie akhirnya membuka matanya "Jalan-jalan?"

"Iya. Kita jalan-jalan ditaman terus kita beli ice cream," sahut Jennie.

"Yeayy ech lim!" pekik Rosie dengan antuasis.

"Sekarang, habiskan sarapan ini terus nanti Mommy mandikan Rosie,"

"Otey Mommy!" balas Rosie.

"Celamat makan!" pekik Rosie sebelum menikmati sarapannya.

"Selamat makan," kompak Jennie dan Sean sebelum keduanya ikut menikmati sarapan.




*
*

Jennie meringis kecil ketika Irene memeriksa pergelangan kakinya yang terkilir itu.

"Semakin membaik si," ujar Irene.

"Selagi aku yang menjaga Jennie, semuanya pasti baik-baik saja," sambar Sean dengan bangga.

"Ini kapan gue bisa berjalan seperti biasa? Gue sudah capek menggunakan kursi roda. Lagian, gue harus segera mencari keberadaan musuh gue itu," keluh Jennie diakhir.

"Heh, musuh itu jangan dicari!" dumel Irene.

"Gue harus segera menyelesaikan semua ini Rene. Sekarang sosok itu bukan hanya mengincar gue, tapi dia juga mengincar Rosie, Sean, lo dan yang lain. Gue tidak bisa membiarkan kalian yang menanggung resikonya," balas Jennie.

Mafia Baby✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang