34. Hujan

105 5 0
                                    

Aku update malem nih rame gak yaaa😽

•••••

Awan yang tadinya gelap kini sudah mulai mengeluarkan air dengan sangat deras nya membasahi bumi tak lupa angin yang lumayan kencang sedikit menusuk ke dalam permukaan kulit.

"Emh dingin bro" celetuk Arel masuk ke dalam selimut yang dia bawa dari kamar.

"Bang gue ikut bang"

Fahri salah satu anggota di sana menyusup ikutan masuk ke dalam selimut milik Arel yang sempit itu tapi untungnya tebal.

Arel memutar bola matanya malas. "Noh sama si Arvin dia bawa dua tuh serakah emang" ucap Arel mendelik sinis menatap Arvin yang cengengesan.

"Noh pake" Arvin melempar selimut nya kepada anak anak lain.

Mereka semua sekarang sedang berkumpul di ruang tengah di lantai dua ada juga sebagian yang di bawah.

Sedangkan Kenzo. cowok itu duduk sedikit jauh dari mereka, dia duduk menghadap jendela yang sedikit terbuka menampakan deras nya hujan dan juga kuatnya angin di luar.

Kenzo mengambil sesuatu di saku celananya itu rokok yang dia beli sebelum ke markas tadi.

Baru ingin menyulutkan api ke batang rokok itu, rokok yang dia pegang sudah di ambil oleh Jovan.

"Mikirin apa Lo" Jovan menutup jendela itu karna angin nya makin lama ikutan masuk ke dalam membuat yang lain kedinginan.

Kenzo sedikit menggeser duduknya agar Jovan bisa ikutan duduk karna kursi yang dia duduki lumayan tidak terlalu besar.

Kenzo menyalakan korek api nya, menyulutkan ke rokok yang Jovan ambil tadi lalu Jovan menyesap nya.

"Gak ada"

Jovan menatap Kenzo dari samping. "Keynara Lea? Bapak Lo?"

Kenzo terkekeh. "Heh emang kalo gue diem begini mikirin mereka aja gitu?" Dengus Kenzo.

"Keynara?" Tebak Jovan.

"Gak"

"Boong Lo mikirin Keynara"

"Iya puas hah!" jawab Kenzo malas.

Jovan mengangguk anggukan kepalanya. "Lo suka sama dia?"

Kenzo terdiam sebentar, sebenarnya dia juga bingung dengan perasaannya saat ini.

"Gue bingung"

"Keynara mirip Lea kadang gue nyaman deket sama dia karna mikir dia itu Lea"

"Tapi gue juga sadar kalo dia itu Keynara" lanjut nya jujur.

"Belakangan ini gue sering mimpi. dalam mimpi gue di sana gue liat ada dua cewek mereka berdua Keynara sama Lea"

"Hidup Lo miris"

Kenzo melirik sinis Jovan. "Udah tau miris pake segala ngatain"

Jovan sedikit tertawa mendengar nya di susul tawa renyah dari Kenzo.

"Lo di depan gue bisa ketawa juga ya" Kenzo merangkul pundak Jovan dengan tawa meledek.

"Nafas Lo bau"

"Emang bener pengen gue lempar ke bawah Lo" gemas Kenzo.

"Mulai sekarang pastiin perasaan Lo Ken"

"Hm gue bakal mastiin nanti"

"Lo mau kemana?" tanya Kenzo menatap Jovan yang sedang memakai jaket nya.

"Beli martabak"

"Gilak! Beli martabak hujan angin gede begini Lo mau jatuh dari motor hah? Gak gak!" Cegah Kenzo berdiri membuat yang lain menatapnya.

KENZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang