07. Tidak Apa, Semuanya Akan Baik-baik Saja

17.5K 1.2K 33
                                    

"Saya belajar dengan baik dari anda yang suka singgah dimana-mana."

Kaisar mengernyit dalam saat Permaisuri menjawab perkataannya dengan tenang dan langsung mengenai hatinya.

Gisselle puas saat menjawab Zavier seperti itu, apa yang Kaisar itu pikirkan? Gisselle akan menangis dan menyangkal kemudian menenangkan Kaisar agar tidak marah?

Gisselle yang dulu memang bodoh, bagaimana tidak, Zavier benar-benar tidak perduli, dan Gisselle menganggapnya marah. Hohh kebodohan orang bucin memang.

"Sepertinya anda menjadi pembangkang Akhir-akhir ini?" ucap Zavier

"Tidak Yang Mulia, saya hanya telah selesai dengan kebodohan yang saya miliki atas ketidakterimaan diri, menerima fakta bahwasanya wanita yang sekarang anda cintai bukanlah saya lagi. Saya hanya berusaha berdamai, dan menyadari tugas saya sekarang hanya untuk mengabdi ke masyarakat sebelum nantinya anda menceraikan saya." ucap Gisselle,

Ayo menangis, ayo menangis, agar terlihat sempurna tapi bukan berarti aku benar-benar menginginkan seorang kasihani Kaisar, batin Gisselle,

Kaisar terkekeh pelan, dan menatap Gisselle sinis,

"Tugas mu menjadi Permaisuri? Anda pasti sedang melakukan lelucon, selama menjadi Permaisuri anda hanya menghamburkan uang dan menuntut belas kasih ku agar terus memperhatikan mu, itu memuakkan." ucap Kaisar menatap Gisselle tajam,

Gisselle bisa melihatnya, amarah dan kecewa terpancar di mata Zavier,

"Untuk itu setidaknya di akhir masa jabatan saya sebagai Permaisuri saya hanya ingin menjadi yang baik Yang Mulia." ucap Gisselle,

"Omong kosong."

Kaisar Zavier pergi begitu saja meninggalkan Gisselle yang tersedu kemudian mengelap air matanya dan menatap Zavier sinis,

"iming kising"

****************************

"Baru-baru ini wilayah selatan mengalami masalah, benar begitu Duke Aston?" tanya Kaisar,

"Benar, Yang Mulia." jawab Duke Aston.

"Saya telah menerima laporan bahwa banyak lahan pertanian kita mengalami kerusakan parah. Apa yang sebenarnya terjadi di lapangan?" tanya Kaisar lagi sambil melirik Putera Mahkota, yang hanya menatap lurus kedepan dengan pandangan gelisah.

"Yang Mulia, ini adalah masalah yang sangat serius. Musim hujan yang berlebihan tahun ini telah menyebabkan banjir di banyak daerah pertanian utama kita. Tanah menjadi terlalu jenuh dengan air, menyebabkan tanaman rusak dan hasil panen menurun drastis. Tidak hanya itu di jarak yang cukup jauh, gagal panen juga terjadi karena kehilangan air. Ini juga tidak masuk akan karena curah hujan yang tinggi tetapi di daerah itu semua tanaman kering, masih di dalam apakah ada kekuatan sihir yang ikut campur disana." jelas Duke Aston

"Ini berita yang sangat mengkhawatirkan. Apakah ada upaya yang sudah dilakukan untuk mengatasi situasi ini?" tanya Kaisar sambil meminum teh yang dihidangkan,

Dari jauh Gisselle melihatnya cukup tenang, apakah Zavier ikut campur juga? Sihir? Mungkin saja, bagaimana sisi lain bisa hujan dengan intensitas tinggi sedangkan yang lain masih satu wilayah kering.

"Ya, Yang Mulia. Permaisuri ikut membantu dan mengatasi masalah tersebut, beliau telah meminta kami mengirimkan tim ke daerah-daerah terdampak untuk mengatasi banjir dan membantu para petani. Namun, karena kerusakannya sangat luas dan membutuhkan waktu lama untuk pemulihan." ujar Duke Aston,

"Permaisuri?" lirih Kaisar dan Putera Mahkota bersamaan,

"Bagaimana dengan persediaan makanan kita? Apakah kita masih memiliki cukup cadangan untuk menghadapi kekurangan hasil panen ini?" tanya Putera Mahkota, karena Kaisar Zavier yang terdiam,

Menjadi Ibu Untuk Tuan Puteri Kejam [] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang