S2. 07. Saya Melihat Bayangan Lain Di Tubuhnya

2.3K 221 31
                                    

SELAMAT PAGI EVERYBODYYYY..
********************************

"Kau bertanya apa urusannya dengan saya?"

Zavier menatap tajam Gisselle yang juga menatapnya tak kalah tajam.

"Aku cemburu."

"Wah ramai sekali ini, kenapa aku tidak di ajak kemari?" Tanya seorang pemuda yang mirip dengan Gisselle dan Zavier, dengan tubuh tegapnya menghampiri kedua orang tuanya yang tengah bersitegang.

"Dari mana kau, beginikah dirimu yang harusnya mulai mengurus negara membantu ku."

"Ayahandaku yang tampan, anak tampan mu ini justru membutuhkan angin segar untuk melunakkan otot yang sedikit tegang. Nah mari kita selesaikan ini." Ucap Cheizel,

Cheizel yang tadi memeluk Ayahandanya, kini berbalik menatap Ibundanya dan menghampirinya dengan senyum jenaka namun terlihat mengerikan di mata Iphigenia dan Gisselle.

Namun Gisselle tidak menolak saat anak itu memeluknya bahkan menumpukan wajahnya di ceruk leher Gisselle.

"Wangi"

"Heh apa yang kau lakukan?" Iphigenia menarik kakaknya hingga mundur selangkah,

Zavier juga cukup tercengang dengan keberanian Cheizel yang memeluk Gisselle, membuat Zavier cemburu meski ia tahu itu adalah darah dagingnya dengan Gisselle.

Henry, Niki, Trevor dan Weston juga cukup tercengang dengan apa yang baru saja terjadi.

"Woah santai adik ku, tenaga mu bagus juga. Begini Ayahanda, semua kesalahan itu ada pada Iphi"

Tunjuk Cheizel pada Iphigenia dengan tenang,

"Tetapi, Ayahanda juga salah karena nenandatanginya begitu saja."

Zavier mengernyit mendengar ucapan puteranya, Iphigenia dan Gisselle yang menjadi tegang.

"Ibunda jangan tegang begitu, begini ayah, ayah ingat kan Iphigenia pernah memberikan sebuah proposal dimana katanya itu untuk memperluas wilayah militer Ereshkigel, nyatanya proposal itu berisi perizinan kembali operasi dagang Vale."

Zavier menatap Iphigenia bengis, sedangkan Gisselle menahan nafas dan menatap Cheizel yang menatapnya dengan senyum mematikan.

"Apa maksudnya ini Iphi!"

"Ayahanda, berikan saja kuasa itu, jangan membuat Ibunda susah dan menjadi miskin, kalau sampai itu terjadi, bisa saja Ibunda akan menerima tawaran menikah kembali dengan Yang Mulia Kaisar Claude."

Jantung Zavier berdetak tak karuan, benar jika ia terus menghambat Gisselle mencari uang bisa saja dia akan menerima Claude. Tapi bisa saja kan Gisselle mengemis untuk kembali padanya...

"Jangan pernah bermimpi jika Ibunda akan kembali dengan Anda, Ayahanda. Setelah apa yang kita berdua lakukan pada Ibunda, saya yakin Ibunda juga tidak ingin kembali ke istana."

Cheizel berucap sedih dengan ekspresi wajah anak anjing yang malang, Iphigenia menatap tajam Cheizel, sadar di tatap adiknya. Cheizel mengangkat sedikit kepala dan membalas tatapan Iphigenia dengan senyum singkat,

"Sejak kapan dia pandai memainkan peran seperti ini?"

Zavier menunduk, benar, Giselle pasti tidak akan mudah menerimanya kembali setelah apa yang ia lakukan. Tapi, bolehkah Zavier berharap?.

"Baik, anggap saja ini belas kasih ku kepada Janda seperti anda."

Gisselle melotot tak terima dan mengumpati Zavier di hati, sedangkan Zavier keluar di ikuti Cheizel yang tersenyum. Namun Cheizel meringis kala Ayahnya tanpa aba-aba berhenti dan menatap Iphigenia,

Menjadi Ibu Untuk Tuan Puteri Kejam [] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang