Setelah adu mulut dengan Rose yang sedikit membuat Rose ingin menjambak rambutnya tapi tidak jadi karena Zavier menengahi mereka.
Kini Gisselle berada di rumah Ayahnya, Marquess Vale. Entah mengapa Gisselle lebih merasa aman dan nyaman di rumah Ayahnya. Dia tidak sendiri, dia bersama Puteri Iphigenia yang terlihat sangar di depan para Prajurit Vale.
"Terakhir kali saya melihat Puteri Iphigenia, kurus tidak terurus dengan kulit yang pucat juga wajah yang selalu ketakutan ketika melihat banyak orang. Tetapi sekarang terlihat berbeda, tubuhnya terlatih dan suaranya sangat tegas untuk ukuran seorang anak perempuan terlebih dia seorang Puteri Kaisar." ucapan Marquess Vale membuat Gisselle menoleh menatap Ayahanda nya.
"Dia harus kuat, bahkan jika tahta itu bukan miliknya, dia bisa membuat tahta nya sendiri. Dengan diakui sebagai Puteri yang kuat, ia terlahir dari darah tirani, jadi dia juga harus kuat."
Penjelasan Gisselle membuat Marquess Vale menoleh menatap Gisselle, dia merasa seperti tidak berbicara dengan puterinya. Apakah terjadi sesuatu dan membuat dirinya melewati sesuatu.
"Bagaimana perkembangan ulang tahun Yang Mulia Kaisar, anda terlalu menghabiskan waktu disini, mungkin rumor buruk akan berkembang lebih parah." ucap Marquess Vale,
"Ayahanda mengkhawatirkan saya?"
"Anda tetaplah Puteri saya meskipun sikap anda selalu membuat saya kecewa."
Gisselle menunduk, jawaban Ayahanda nya Gisselle sama seperti jawaban mending Ayahnya dulu, apapun yang Gisselle pilih Ayahnya akan mendukungnya, apapun yang Gisselle lakukan meskipun salah, Gisselle tetaplah anaknya. Gisselle jadi berfikir, bagaimana Gisselle yang duku berbuat onar hingga banyak yang membencinya,
"Kalau begitu anda tidak perlu khawatir, setelah semuanya selesai saya akan mengambil alih kediaman ini."
Ucapan Gisselle tentu saja membuat Marquess Vale terkejut, apakah benar rumor puterinya akan diceraikan?
"Anda sangat mencintainya, bahkan anda melakukan berbagai cara untuk bersama Kaisar meskipun pada akhirnya Kaisar luluh namun kemudian semuanya berubah ketika Kaisar membawa wanita itu. Anda tetap ingin bertahan, mengapa sekarang anda menyerah? Pikirkan baik-baik lagi, semua sudah anda korbankan, jika anda bercerai, tidak akan ada yang mau menikahi janda nya Kaisar."
Gisselle tahu, Marquess Vale tengah khawatir, untuk itu dia tersenyum menenangkan Marquess Vale.
"Ayahanda tenang saja, saya akan mengajukan pernikahan kembali kepada pendeta ketika Zavier menjatuhkan ucapan perceraian."
*********************
Iphigenia berlari dengan kencang, dia tidak tahu jika akan sangat menyenangkan memburu kijang di area hutan kediaman Kakeknya dari pihak Ibunda nya.
"Awas!"
Tawa Iphigenia terhenti kala dia tidak bisa mengerem laju larinya, dan berakhir dia menabrak seorang gadis cantik dengan rambut sebahu, dan Iphigenia berada diatasnya. Mata mereka beradu, hingga suara di bawahnya mencicit,
"Bisakah Tuan bangun, anda berat."
"Oh maaf" Iphigenia pun bangun dari atas gadis itu,
"Maaf Nona, anda keluar begitu saja dari semak ketika saya berlari kencang. Dan maaf, saya ini perempuan bukan laki-laki jadi jangan panggil Tuan." jelas Iphigenia membuat orang itu melongo,
Tubuh atletis dan suara tegas, bagaimana bisa milik seorang perempuan, dan seseorang itu berdehem,
"Baik Nona, saya terima maaf anda. Tapi saya juga minta maaf, jangan panggil saya Nona. Karena saya laki-laki."
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Ibu Untuk Tuan Puteri Kejam []
RandomSeorang prajurit senior perempuan angkatan darat, harus merelakan dirinya terdampar dalam tubuh seorang Permaisuri yang suka seenaknya dan mengabaikan dua buah hati nya. Akhir kisah sang Permaisuri akan di cerai kan, lima tahun berlalu Puteri nya y...