SELAMAT HARI KAMIS UNTUK ANAK-ANAKKU YANG MANIS!!
JUJUR MOMMY MALES UP KALAU PADA DIEM BAE, PADAHAL VIEWS BANYAK.
TAPI MOMMY TAHU KOK, SUSAHNYA MENGUNGKAPKAN DENGAN PERKATAAN JADI KALIAN PASTI MALU BUAT KOMENT KAN.
YA GPP, VOTE AJA. TAPI MOMMY JUGA TAHU KOK SUSAHNYA MEMYAMPAIKAN PERASAAN.
LAH??🙄😌😪
YO WES KAREP E KALIAN AE,
T-TAPI, T-TAPI ANU
EUM MOMMY TETEP MAU KALIAN200 VOTE
50 KOMENT
😤😤😤😤😤😤
***********************************
"Ada apa gerangan Ayahanda mampir ke rumah gubuk saya ini?"
Pertanyaan Iphigenia jelas menyindir sang Ayahanda, siapa lagi jika bukan Zavier. Tapi memang benar, ada apa Duda dua anak ini datang ke mansion mewah megah bak istana yang Iphigenia kata sebagai gubuk.
Sedangkan Ares menganga tak percaya, karena mansion mewah bak istana itu dianggap hanya GUBUG. Yah, tentu segala kemewahan itu tidak berarti apa-apa untuk seseorang yang terbiasa bermandikan kemewahan.
"Dimana dua budak yang di beli Ibu mu?" Pertanyaan Zavier jelas menjadi keheningan di ruang tamu Grand Duchess Ereshkigal.
Iphigenia mengangkat sedikit ujung bibirnya, tidak kentara jika ia tengah tersenyum sinis.
"Darimana Ayahandaku Yang Mulia ini tahu jika Ibunda ku membeli budak?"
Ada raut sedikit terkejut di wajah tampan Zavier, dia tidak menyangka jika anaknya akan berbalik bertanya tanpa susah menjawab pertanyaannya.
"Kau harusnya menjawab terlebih dulu pertanyaan Ayah sebagai-"
"Yang termuda? Ayahanda, bukan urusan saya jika Ibunda memiliki atau bahkan membeli budak. Etika sopan santun itu hanya akan terjadi jika Ayahanda juga sopan bertanya kepada ku? Ayahanda, apa yang ayahanda katakan itu adalah privasi Ibunda saya, dan akan jauh lebih baik jika Ayahanda langsung bertanya kepada Ibunda ku Yang cantik dan terhormat itu."
Iphigenia menutup perkataannya dengan menenggak wine ringan di tangannya.
Zavier mengepalkan tangannya, sudah ia harus mengalah tidak duduk di kursi Kebesaran Grand Duchess, dia juga harus menghadapi tingkah menyebalkan anaknya, yang tidak tahu datang dari siapa?
Note*
Kursi kebesaran atau kursi kepala keluarga biasanya di duduki oleh kepala keluarga mansion, contohnya Iphigenia, dia adalah kepala keluarga mansion karena dia pemiliknya. Berbeda jika nanti dia sudah menikah maka kursi itu milik Suaminya.Dan jika ada yang lebih tinggi derajatnya dari Iphigenia, contoh Kaisar, Putera Mahkota, dan Puteri Mahkota, Permaisuri, Pangeran dan Tuan Puteri, maka mereka boleh duduk di kursi kebesaran itu.
Hanya saja, Iphigenia sedang feel so bad, jadi ia malas bangkit dari kursinya. Biarkan Zavier bertambah kesal dan tidak akan datang lagi di kemudian hari.
"Apa susahnya tinggal tunjukan saja dua budak itu pada ku!" Marah Zavier
"Ayahanda, logika saja, jika budak Ibunda tentu saja budak itu akan berada di kediaman Ibunda bukan di kediaman saya" Iphigenia juga menaikkan suaranya.
Ares merasa ingin menghilang saja, aura ayah dan anak perempuan ini benar-benar membuat dadanya sesak.
"Lagi pula kenapa Ayahanda berai keras meminta dua budak itu? Ayah tidak berhak mencampuri urusan Ibunda lagi." Tegas Iphigenia,
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Ibu Untuk Tuan Puteri Kejam []
RandomSeorang prajurit senior perempuan angkatan darat, harus merelakan dirinya terdampar dalam tubuh seorang Permaisuri yang suka seenaknya dan mengabaikan dua buah hati nya. Akhir kisah sang Permaisuri akan di cerai kan, lima tahun berlalu Puteri nya y...