Gisselle menatap Claude yang juga menatapnya, bagaimana bisa Claude berbicara segampang itu? Saat Gisselle hendak berbalik dia terpeleset dan jatuh di dada Claude,
"Gisselle!"
Gisselle kemudian bangkit berdiri. Dan menatap Zavier yang terlihat murka.
"Harusnya anda membantu jalannya acara bukan malah berduaan disini, dengan pria asing." geram Zavier,
Claude tersenyum sinis menatap Zavier yang semakin panas melihat ekspresi Claude,
"Maaf Yang Mulia-"
"Diam" tegas Zavier membuat Claude akhirnya diam dengan smirk yang menggantung di bibirnya,
"Saya ingin bicara dengan anda Permaisuri."
Setelah mengatakan Itu Zavier berjalan terlebih dulu, diikuti Gisselle di belakangnya yang menunduk memberikan salam perpisahan sebelum mengikuti langkah Zavier.
"Lihat saja Vier, dia akan menjadi milik saya, dan saat itu tiba, anda akan menangis darah tidak?"
***************
"Bisakah Anda bersabar hingga keputusan perceraian di turunkan?"
Zavier langsung berucap ketika mereka sudah sampai di ruang kerja Zavier. Membuat Gisselle mengangkat sebelah alisnya,
"Kapan anda akan memanggil pendeta untuk perceraian kita?"
Ucapan Gisselle membuat Zavier terkejut, rak percaya, ada sedikit goresan yang tiba-tiba menyayat hatinya.
"Jika anda saja tidak memanggil pendeta untuk segera datang kemari, perceraian tidak akan terjadi. Sampai kapan saya harus menunggu kepastian yang tidak jelas dari masa?" Gisselle berucap lemah, entahlah itu bukan dirinya, mungkin jiwa Gisselle yang asli.
"Seingin cepatnya anda ingin berpisah?" tanya Zavier,
"Anda tidak salah bertanya seperti itu? Bukankah anda yang mengajukan? Bukankah anda yang memang benar-benar menginginkan perceraian ini terjadi?" tanya Gisselle balik,
"Itu karena anda yang memang ingin lari bersama selingkuh anda, lebih baik saya, saya terang-terangan di depan anda mencintai wanita lain, sedangkan anda-"
Zavier tidak sanggup untuk mengatakannya lagi, Gisselle? Apakah dia selingkuh dengan banyak orang?
"Perselingkuhan tidak pernah dibenarkan, jika memang saya terbukti melakukannya, harusnya anda bisa memperlihatkan buktinya pada saya bukan?"
"Hahahah"
Tiba-tiba Zavier tertawa,
"Apa anda sedang bermain-main Permaisuri? Sampai kapan anda tidak mau mengakui? Apakah baru di depan pendeta anda akan mengakuinya?" tanya Zavier dengan mata yang berkaca-kaca seperti menahan air matanya agar tidak jatuh,
Kenapa hati Gisselle sakit melihatnya? Tidak, perceraian memang harus terjadi, lagi pula sangat aneh jika dia terus bertahan di lingkungan ini,
"Anda pikir, anda akan bahagia setelah menyandang gelar 'Jandanya Kaisar'? Anda akan sengsara!"
"Terimakasih atas perhatian anda Yang Mulia Kaisar, tetapi anda sendiri yang lebih dulu mengajukan, sebagai permintaan maaf yang bahkan saya tidak tahu kesalahan apa yang telah saya lakukan, saya menerima perceraian ini dengan baik." tegas Gisselle
Zavier menyebalkan kedua tangannya dan berdecih sinis, menatap Gisselle dengan amarah
"Baik, jika itu mau mu, keluar, jangan mengemis pada saya, ketika Anda akan dikirimkan kembali ke kediaman Marquess Vale!" teriak Zavier
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Ibu Untuk Tuan Puteri Kejam []
RandomSeorang prajurit senior perempuan angkatan darat, harus merelakan dirinya terdampar dalam tubuh seorang Permaisuri yang suka seenaknya dan mengabaikan dua buah hati nya. Akhir kisah sang Permaisuri akan di cerai kan, lima tahun berlalu Puteri nya y...