"Bagaimana bisa anda disini?"
"Bisa saja jika Dia adalah tamu kekaisaran, Ibunda."
Ucapan Iphigenia membuat Gisselle menatap anak perempuan nya. Tamu kekaisaran? Benar juga, sebentar lagi adalah acara ulang tahun Zavier. Para tamu undangan mungkin saja sudah berdatangan.
"Jadi? Bisakah saya ikut membuat Planner bersama anda?" ucap Pria itu begitu manis seperti anak kucing,
"Dilihat darimana saja anda tidak membutuhkan planner baru, anda pasti sudah punya planner sendiri. Betul kan?"
Gisselle kemudian sibuk menata kertasnya lagi dan Iphigenia hanya menatap pria itu, kemudian menunjuk ketika pria itu menatapnya dengan eye smile nya.
"Anak perempuan anda begitu cantik, dia pasti punya aura yang sama seperti anda." ucap pria itu,
Iphigenia tersenyum miris, Ibunda nya tidak suka jika disamakan dengan dirinya, apalagi dirinya yang begitu bodoh dan lamban dalam menerima pelajaran apapun.
"Tentu, dia akan saya didik sebagai wanita berkelas terlepas dari statusnya yang seorang anak Kaisar. Rakyat jelata pun bisa menjadi berkelas jika mereka mau berubah." ucap Gisselle,
"Setiap orang ingin berubah menjadi lebih baik, tetapi mereka selalu memiliki ucapan 'bingung harus mulai dari mana'".
Gisselle setuju dengan ucapan pria itu, dulu saat pertama masuk Militer dia juga bingung ingin menentukan langkah selanjutnya ketika ia mengalami burnout. Dan kehilangan minat.
Belum sempat Gisselle menjawab, suara berat seorang pria menginterupsi mereka berdua.
"Sejak kapan Kaisar Claude dekat dengan isteri dan anak perempuan saya?"
Gisselle dan Iphigenia terkejut dengan fakta jika di depan mereka ini adalah Kaisar Claude?? Claude De Black Artemise. Kaisar dari Kekaisaran Barat.
"Yah, padahal saya ingin memperkenalkan diri secara mandiri, tetapi Kaisar Zavier malah memperkenalkan secara mengejutkan. Haruskah saya berterimakasih?" tanya Claude dengan senyum pasta giginya yang menjengkelkan di mata Zavier,
"Istana Tamu ada di bagian utara jika anda lupa Kaisar Claude" tekan Zavier,
"Ow begitu kah? Wah apa saya terlalu jauh kemari?" tanya Claude lagi dengan ekspresi menjengkelkan,
Di mata Gisselle, bolehkah seorang Kaisar bertingkah konyol seperti itu? Apa memang ciri khas dari Kaisar Kekaisaran Barat memang seperti ini.
Iphigenia tersenyum miris, tentu saja Kaisar ini tersasar terlalu jauh, istana tamu di utara sedangkan istana Puteri ada di selatan.
"Ekhem, baiklah kalau begitu maafkan saya. Omong-omong Kaisar, kucing baru anda sepertinya sudah tidak sabar untuk naik tahta, jadi bagaimana jika kucing lama anda untuk saya saja? Saya masih sendiri omong-omong"
Gisselle tahu maksudnya, sudah beberapa kali pria itu memang seperti tertarik kepadanya. Sedangkan Iphigenia, sejak kapan Ayahanda nya itu punya kucing, dan ingin naik tahta?
Zavier mengepalkan kedua tangannya, mengetatkan rahangnya dan menatap datar pria usil di sampingnya, tapi kemudian Claude pergi sebelum Zavier meledak.
"Ibunda, sampai bertemu nanti."
Iphigenia kabur, dia sepertinya tahu, bahwa ada yang ingin dibicarakan Ayahanda nya kepada Ibunda nya. Jadi dia melipir pergi duluan.
Gisselle menghela nafasnya, sedikitnya ia bangga, karena Iphigenia bisa berinisiatif pergi terlebih dahulu, tapi masalahnya Gisselle males ngomong sama Zavier.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Ibu Untuk Tuan Puteri Kejam []
RandomSeorang prajurit senior perempuan angkatan darat, harus merelakan dirinya terdampar dalam tubuh seorang Permaisuri yang suka seenaknya dan mengabaikan dua buah hati nya. Akhir kisah sang Permaisuri akan di cerai kan, lima tahun berlalu Puteri nya y...