Awalnya aku tidak sepenuhnya percaya dengan perkataan ibuku. Kakekku atau Zephille Emblem, sebenarnya menyukaiku, KATANYA LOHH.
Tetapi....
"Lagi-lagi beliau mengirimi kita sesuatu yang berharga!"
"Ini adalah jantung dari Toot dan hati dari Merucus! Bukankah ini bahan yang bagus untuk meningkatkan mana pada ksatria? Apalagi saat musim kawin seperti sekarang akan sulit untuk mendapatkannya..."
Para pelayan mengumpulkan segala sesuatu yang menumpuk di halaman depan rumah dan membawanya ke dalam.
"Uhh huh."
"Iyaa, kami akan membuatkannya untuk anda, nona kecil."
"...Eh!"
Bersandar di bahu pelayan yang memlukku, aku mengistirahatkan daguku dan terus menatap hadiah yang masih tertumpuk di depan mansion. Dan yang mengirimkan semua ini, tak lain adalah Zephille Emblem. Kakekku.
'Dia menyebutku ikan kecil karena aku benar-benar terlihat kering seperti ikan, huh'
Aku benar-benar muak dengan hadiah yang jelas-jelas mengisyaratkan untuk disuruh makan enak. Tidak diragukan lagi, Zephille Emblem tidak dapat disangkal, dia sudah menyukaiku. Bahkan perasaan tak terucapkan dari kakekku yang tidak bisa jujur itu memenuhi perutku dengan sangat baik.
Ini bukan sekedar kiasan. Perutku rasanya benar-benar mau meledak. Aku harus makan semua makanan yang menumpuk di depan rumah kami.
'Kapan aku akan (bisa) memakan semua itu lagi...' Sebuah desahan keluar tanpa sadar.
"Berikan Cherry padaku." Saat Ayah datang, dia mengulurkan tangannya padaku.
"Oh, Tuan Benedict. Anda datang. Saya minta maaf, di luar agak bising...."
Ayahku, Benedict Emblem terlihat seperti sinar matahari yang hangat. Dengan rambut coklat muda yang hapir tampak (menyentuh) matanya yang berwarna labu. Berbeda dengan ibuku yang memancarkan aura kuat dengan warna yang elegan (gelap). Warnanya (mata ayah) terlihat terang. Itu mungkin tidak akan bisa disadari oleh orang lain, jika tidak melihatnya dari dekat. Dia sering disebut sebagai pria paling tampan dalam sejarah Kerajaan Lutinas.
"Sekarang, Cherry. Datanglah ke ayahmu."
"Aah!" Dengan penuh semangat, aku bergegas menuju ayahku yang membuka tangannya lebar-lebar untukku. Ayahku adalah orang yang paling kusuka di mansion ini.
"Kamu terlihat tak nyaman, Cherry."
"Ndyaak! (Tidak!)"
"Haha... Sudah banyak makan sampai kenyang, tapi makanan baru masih terus datang. Cherry-ku pasti merasa tidak suka melihatnya."
"Ya, ya!" Suara cekikikan tanpa sadar keluar dari bibirku.
Komunikasi yang bagus. Ini berjalan dengan sangat baik! Ayahku adalah satu-satunya orang di mansion ini yang benar-benar paham betul apa yang kuinginkan. Sedangkan orang lain memandangku dengan penilaian mereka sendiri. Cuma ayahku yang menyadari ketidaknyamanan dan kejengkelanku.
"Bagaimana kalau kita kembali ke kamar? Hari ini, ayah akan membacakan banyak buku favoritmu."
"Yaa!" bertepuk tangan dan berjingkrak kegirangan, ayahku tersenyum seperti sinar matahari. Mau tak mau aku menanggapinya dengan senyumanan yang sejenak membuat pikiranku mengembara.
'Ini luar biasa. Ibu benar-benar dapat jackpot.'
Ibu, yang bisa menjadikan pria seperti ini sebagai suaminya! Sungguh pantut ditiru. Terlebig lagi, dia (ayah) berhati baik, bijaksana, lemah lembut dan penyayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
|MUSUH KOK MALAH TUNANGAN|
Historical Fiction[NOVEL TERJEMAHAN PENGGEMAR] Karya ini murni bukan milik saya. Saya hanya menerjemahkan dari bahasa inggris ke bahasa Indonesia. Seluruh kredit karya ini mutlak milik author. Judul: Enemies Meet at the Engagement Ceremony Author: Lee Seorae Releas...