CH 21

3 1 19
                                    

Meskipun Count Condrius bermaksud demikian, sangat sulit baginya untuk mendekati keluarga Emblem. Sejak keluarga Emblem memasuki tempat pesta, mereka dikelillingi oleh banyak orang.

"Nyonya Melsia, saya sudah lama mengagumi pasukan Emblem. Bertemu dengan anda sungguh merupakan suatu kehormatan dan kemuliaan bagi keluarga kami..."

"Saya sudah membacakan sejarah pasukan Emblem kepada anak saya melalui pendidikan prenatal sejak sebelum mereka lahir. Saya benar-benar berdidikasi pada Emblem!"

"Saya tidak membutuhkan apapun, (mari) berjabat tangan saja!"

Bagi bangsawan biasa yang belum pernah menjelajah ke ibu kota, melihat ksatria Emblem adalah kesempatan yang sangat langka. Mereka yang menghadapi perbatasan tempat monster sering muncul kadang-kadang melihat ksatria Emblem dikirim dari pusat, tetapi komandan mereka (Melsia) memang merupakan pemandangan langka.

Jika seorang bangsawan biasa bertemu Melsia (Komandan Ksatria Emblem), itu berarti terlibat dalam suatu konspirasi atau keluarga dan wilayah mereka sedang dalam kesulitan. Jadi, meski tidak bertemu Melsia (Komandan Ksatria Emblem) sepanjang hidup seseorang (tersebut), mungkin baik (dalam hal) kedamaian dan ketenangan pribadi. Keinginan seperti itu (hidup dalam masalah tp ketemu melsia) jarang diikuti oleh hati manusia.

"Saya benar-benar ingin bertemu dengan anda..." Seseorang begitu terharu sampai menitikkan air mata. Kecintaan yang berlebihan terkadang terwujud dalam luapan emosi seperti itu.

"Waw..." Tentu saja kekaguman mendalam terucap dari bibirku ketika menyaksikan semua pemandangan itu.

'Seolah-olah mereka bertemu (dengan) idola mereka sendiri.'

Perlahan aku menyingkir dan menyaksikan semua kejadian ini dari jarak yang agak jauh, di dekat ayahku yang sudah pindah jauh dari ibuku.

Aku pernah melihat cuplikan di TV di kehidupanku sebelumnya, di mana para selebriti di kerumuni banyak orang (sampai) tidak bisa melangkah. Sekarang, ibuku berada dalam situasi yang persis sama.

Meski aku tahu keluarga Emblem sangat terkenal (bahkan di benua ini), (sampai) mengungguli ketenaran kekaisaran. Karena (aku) melewati masa kecil di tempat yang dipenuhi dengan Emblem di tiap sudutnya, jadi aku tidak kaget.

"Ayah, apa ibu selalu sepopuler ini?" Menanggapi pertanyaanku, ayahku tersenyum canggung dan berkata,

"Tidak (selalu) seperti ini karena aku terbiasa melihat ibumu di samping Baginda di ibu kota. Tapi, dalam pertemuan seperti ini, hal ini kadang terjadi. Awalnya emosi (kekaguman) mereka memuncak, tetapi (lama-kelamaan) segera tenang kembali."

"Kapan 'segera' itu akan terjadi?" Mendengar pertanyaanku, ayahku diam-diam menatap ke arah pintu masuk tempat pesta. Matanya menyipit seolah mencari seseorang. Dia mendesah dan menjawab, "Ketika Duke Gray muncul."

"Kenapa? Apa popularitasnya semakin meningkat, sampai-sampai semua orang berbondng-bondong mendatanginya?"

"Bukan begitu. Memuji Emblem di depan Duke Gray bisa dianggap tidak sopan." Sejenak, aku berusaha memahami perkataan ayahku sambil memiringkan kepala karena bingung. Sejauh yang kutahu, popularitas Duke Gray tidak kalah dari Emblem.

Setiap orang yang memiliki selera berbeda-beda pada idola favorit mereka, sebagian orang mungkin lebih menyukai kemegahan Emblem, sementara yang lain menghargai sikap tenang Duke Gray. Bukankah seharusnya menikmati kekaguman pada keluarga (bangsawan) favorit mereka?

'Nah, sekarang ada sebuah pepatah (yang) bukan hanya di kekaisaran tapi di seluruh benua, berbunyi, Ucapkan kata-kata mencari Emblem di depan Gray.'

Selama puncak persaingan antara kedua keluarga, mereka memperlakukan satu sama lain seperti klan yang tak terlihat. Buku-buku sejarah bahkan mencatat kejadian di mana seseorang berbicara tentang mencari Emblem di depan Gray dan menghadapi kejadian berdarah.

|MUSUH KOK MALAH TUNANGAN|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang